PT Kontak Perkasa - Beberapa hari terakhir, petani sengon di Kabupaten Probolinggo diresahkan serangan hama 'Ulat Ice Cream'. Hama tersebut membuat beberapa petani di Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar, memilih panen dini.
Sebutan Ulat Ice Cream dipilih lantaran bentuk ulatnya kerucut menyerupai salah satu jenis tampilan es krim. Ulat-ulat tersebut memakan habis daun-daun pohon sengon. Jika tidak segera diatasi, pohon-pohon tersebut terancam mati.
Salah satu petani, Mutiman mengatakan banyak pohon sangon miliknya rusak akibat serangan Ulat Ice Cream. Akibatnya, harga jualnya jatuh di pasaran.
Biasanya, pohon sengon dengan diameter 1 meter laku dijual dengan harga Rp 700 ribu-Rp 1 juta per pohon. Namun lantaran kondisinya rusak akhirnya hanya laku separuh harga.
"Gara-gara pohonnya rusak karena ulat, harganya ya jatuh Pak. Saya inginnya ya dibasmi ulat-ulat ini, tapi sulit Pak. Malah makin banyak kayaknya," kata Mutiman, Senin (4/3/2019).
Petani sengon lainnya Samsul Mu'in mengalami hal serupa. Menurutnya, serangan ulat bisa mengakibatkan petani gagal panen. Oleh karena itu, Samsul memilih memanen lebih awal ratusan pohon sengonnya agar bisa dijual.
"Saya panen lebih awal saja pak. Kalau nunggu umurnya pas, bakal rusak duluan dimakan Ulat Ice Cream. Gak apa-apa lah, meskipun harganya murah," ujar Samsul.
Samsul mengaku kesulitan membasmi ulat-ulat tersebut lantaran berada di bagian atas pohon. Sementara perangkat desa setempat, Saiful Hasan mengkhawatirkan, ulat sengon akan menyerang rumah warga jika banyak pohon yang dipanen dini. Terkait masalah hama tersebut, pihaknya berharap pemerintah melalui instansi terkait agar turun ke lokasi melakukan pembasmian hama.
"Kalau semuanya sudah dipanen, ulat-ulat ini akan menyerang rumah warga. Dan kalau terkena kulit, bisa gatal. Tapi sekarang masih belum ada laporan dari warga soal serangan ulat ke rumah warga," pungkas Saiful. - PT Kontak Perkasa
Sebutan Ulat Ice Cream dipilih lantaran bentuk ulatnya kerucut menyerupai salah satu jenis tampilan es krim. Ulat-ulat tersebut memakan habis daun-daun pohon sengon. Jika tidak segera diatasi, pohon-pohon tersebut terancam mati.
Salah satu petani, Mutiman mengatakan banyak pohon sangon miliknya rusak akibat serangan Ulat Ice Cream. Akibatnya, harga jualnya jatuh di pasaran.
Biasanya, pohon sengon dengan diameter 1 meter laku dijual dengan harga Rp 700 ribu-Rp 1 juta per pohon. Namun lantaran kondisinya rusak akhirnya hanya laku separuh harga.
"Gara-gara pohonnya rusak karena ulat, harganya ya jatuh Pak. Saya inginnya ya dibasmi ulat-ulat ini, tapi sulit Pak. Malah makin banyak kayaknya," kata Mutiman, Senin (4/3/2019).
Petani sengon lainnya Samsul Mu'in mengalami hal serupa. Menurutnya, serangan ulat bisa mengakibatkan petani gagal panen. Oleh karena itu, Samsul memilih memanen lebih awal ratusan pohon sengonnya agar bisa dijual.
"Saya panen lebih awal saja pak. Kalau nunggu umurnya pas, bakal rusak duluan dimakan Ulat Ice Cream. Gak apa-apa lah, meskipun harganya murah," ujar Samsul.
Samsul mengaku kesulitan membasmi ulat-ulat tersebut lantaran berada di bagian atas pohon. Sementara perangkat desa setempat, Saiful Hasan mengkhawatirkan, ulat sengon akan menyerang rumah warga jika banyak pohon yang dipanen dini. Terkait masalah hama tersebut, pihaknya berharap pemerintah melalui instansi terkait agar turun ke lokasi melakukan pembasmian hama.
"Kalau semuanya sudah dipanen, ulat-ulat ini akan menyerang rumah warga. Dan kalau terkena kulit, bisa gatal. Tapi sekarang masih belum ada laporan dari warga soal serangan ulat ke rumah warga," pungkas Saiful. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar