PT KP Press - Warga Aceh memprotes Google terkait munculnya terjemahan rasis di Google Translate.
Surat protes terhadap Google dilayangkan seorang warga Aceh bernama Haekal Afifa bersama 32 warga lain dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka membuat surat bersama dalam dua bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Dalam surat tersebut, mereka menyebut dirinya sebagai Forum Masyarakat Melayu dan Aceh. Mereka menyatakan keberatan atas produk milik Google yaitu Google Translate .
"Sejumlah pengertian dalam Google Translate telah merendahkan harkat dan martabat kami. Kami memandang ini adalah bentuk nyata dari diskriminasi rasial dan atau etnik," isi surat yang dilayangkan ke Google, Rabu (16/10/2019).
Beberapa frasa yang diprotes yaitu hasil terjemahan dari Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia. Jika diketik 'anak aceh' atau 'wong aceh' muncul terjemahannya sebagai 'b******n'.
Selain itu, ada sejumlah frasa lain yang mengandung artian dalam bentuk cacian. Teks dan terjemahan rasis juga terjadi pada bahasa Melayu ke Inggris. Warga meminta Google bertindak.
"Kami tahu bahwa produk google translate bersifat terbuka, dapat diisi sesiapapun melalui kontributor. Akan tetapi, kami menganggap tuan tidak memiliki mekanisme verifikasi terhadap segala hal yang masuk. Alhasil, produk tuan telah mencederai harga diri dan marwah kami sebagai Melayu dan Aceh. Telah terjadi praktik diskriminatif, penanaman kebencian, mengolok-olok, serta merendahkan identitas Aceh dan Melayu yang inheren pada zahir dan batin kami," lanjutnya.
Pada pukul 12.26 WIB mencoba menerjemahkan beberapa frasa tersebut dan hasilnya sama. Saat mencari arti 'gadis aceh' dari bahasa Jawa, keluar artinya yaitu 'dasar b******k' serta 'bocah aceh' sebagai 'kamu b******n'.
Arti seperti ini muncul jika diketik kata Aceh dengan huruf kecil semua. Sementara jika diketik kata 'Aceh' dengan huruf A kapital, muncul terjemahan seperti biasa.
Haekal Afifa mengaku sudah mengirimkan surat ke Google Indonesia pada Selasa (15/10) kemarin. Sementara untuk kantor Google Pusat dikirim via fax. Menurut
"Kenapa kita pertanyakan dan protes, agar persoalan ini tidak bias kemana-mana dan menimbulkan perpecahan bangsa. Kita nggak ingin itu. Seberapa lama terjemahan itu ada di Google kita nggak tahu. Makanya kita tunggu klarifikasi Google Indonesia," kata Haekal.
Saat kata-kata tersebut dicoba kembali pukul 14.03 WIB, sudah tidak ada lagi terjemahan rasis di Google Translate. Arti katanya sudah kembali normal seperti sedia kala. - PT KP Press
Surat protes terhadap Google dilayangkan seorang warga Aceh bernama Haekal Afifa bersama 32 warga lain dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka membuat surat bersama dalam dua bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Dalam surat tersebut, mereka menyebut dirinya sebagai Forum Masyarakat Melayu dan Aceh. Mereka menyatakan keberatan atas produk milik Google yaitu Google Translate .
"Sejumlah pengertian dalam Google Translate telah merendahkan harkat dan martabat kami. Kami memandang ini adalah bentuk nyata dari diskriminasi rasial dan atau etnik," isi surat yang dilayangkan ke Google, Rabu (16/10/2019).
Beberapa frasa yang diprotes yaitu hasil terjemahan dari Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia. Jika diketik 'anak aceh' atau 'wong aceh' muncul terjemahannya sebagai 'b******n'.
Selain itu, ada sejumlah frasa lain yang mengandung artian dalam bentuk cacian. Teks dan terjemahan rasis juga terjadi pada bahasa Melayu ke Inggris. Warga meminta Google bertindak.
"Kami tahu bahwa produk google translate bersifat terbuka, dapat diisi sesiapapun melalui kontributor. Akan tetapi, kami menganggap tuan tidak memiliki mekanisme verifikasi terhadap segala hal yang masuk. Alhasil, produk tuan telah mencederai harga diri dan marwah kami sebagai Melayu dan Aceh. Telah terjadi praktik diskriminatif, penanaman kebencian, mengolok-olok, serta merendahkan identitas Aceh dan Melayu yang inheren pada zahir dan batin kami," lanjutnya.
Pada pukul 12.26 WIB mencoba menerjemahkan beberapa frasa tersebut dan hasilnya sama. Saat mencari arti 'gadis aceh' dari bahasa Jawa, keluar artinya yaitu 'dasar b******k' serta 'bocah aceh' sebagai 'kamu b******n'.
Arti seperti ini muncul jika diketik kata Aceh dengan huruf kecil semua. Sementara jika diketik kata 'Aceh' dengan huruf A kapital, muncul terjemahan seperti biasa.
Haekal Afifa mengaku sudah mengirimkan surat ke Google Indonesia pada Selasa (15/10) kemarin. Sementara untuk kantor Google Pusat dikirim via fax. Menurut
"Kenapa kita pertanyakan dan protes, agar persoalan ini tidak bias kemana-mana dan menimbulkan perpecahan bangsa. Kita nggak ingin itu. Seberapa lama terjemahan itu ada di Google kita nggak tahu. Makanya kita tunggu klarifikasi Google Indonesia," kata Haekal.
Saat kata-kata tersebut dicoba kembali pukul 14.03 WIB, sudah tidak ada lagi terjemahan rasis di Google Translate. Arti katanya sudah kembali normal seperti sedia kala. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar