Jumat, 15 Februari 2019

Waduh! IHSG Berpotensi Kembali Tertekan Hari Ini


PT Kontak Perkasa Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pelemahan beruntun selama lima hari perdagangan berturut-turut dengan menguat tipis 0,01% ke level 6.420 pada perdagangan Kamis kemarin.
 
Prediksi IHSG akan kembali bergerak melemah dengan rentang 6.350-6.425 hari ini, Jumat (15/2/2019).

Dari sentimen global, bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pagi ini ditutup rata-rata melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,41%, S&P 500 juga melemah 0,26% dan Nasdaq naik tipis hanya 0,09%. Bursa dibebani data penjualan retail yang di bawah ekspektasi.

Penjualan ritel pada Desember 2018 turun 1,2% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menjadi penurunan terbesar sejak September 2009. Namun secara tahunan, masih ada pertumbuhan 2,3%.


Sementara penjualan ritel inti (data pengeluaran penjualan mobil, bahan bakar, material bangunan, dan jasa makanan) turun 1,7% secara bulanan, yang menjadi penurunan tertajam sejak September 2001. Penjualan ritel inti adalah pos yang paling dekat mencerminkan konsumsi rumah tangga dalam Produk Domestik Bruto (PDB).

Sementara dari dalam negeri, pergerakan sektor keuangan belum juga menguat karena aksi jual masif investor asing yang menyasar ke saham sektor finansial. Asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net buy) hingga mencapai Rp 816 miliar di pasar reguler.

Rupiah yang kembali melemah hingga 0,21% pada level Rp 14.085 per dolar AS menjadi sedikit penekan sektor keuangan. Selain itu, kenaikan harga minyak mentah menjadi salah satu sumber pemberat rupiah. Minyak mentah jenis Brent yang menjadi acuan nasional mengalami kenaikan 5% hanya dalam sepekan terakhir.

Secara teknikal, IHSG masih dalam fase koreksi minor trend. Hal ini tercermin dari pergerakannya yang masih di bawah rata-rata nilainya selama dua puluh hari (moving average five/MA20).

Pada indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) juga masih menunjukan pelemahan, di mana terjadi inverted cenderung melemah yang disebut dead cross. - PT Kontak Perkasa Futures

Tidak ada komentar:

Posting Komentar