Jumat, 30 Agustus 2019

Setelah Pingpong Louis Vuitton, Ada Raket Tenis Saint Laurent


PT Kontak Perkasa Futures - Dari gaun glamor hingga setelan 'Le Smoking' yang mengevolusi cara berpakaian perempuan, Saint Laurent kini merambah ranah produk olahraga.

Bukan fashion item bergaya athleisure yang sedang tren, melainkan peralatan olahraga yang sesungguhnya. Raket tenis dan matras yoga menjadi tawaran teranyar rumah mode Prancis ini.

Untuk raket, Saint Laurent menggandeng merek peralatan olahraga ternama Wilson. Tak seperti raket biasanya, raket keluaran Saint Laurent ini dihiasi motif kotak-kotak hitam-putih pada bagian bingkai yang meninggalkan kesan stylish.

Tidak ketinggalan, ada logo 'Saint Laurent x Wilson' yang terpampang di kedua sisi raket. Produk ini juga dilengkapi bola tenis berwarna putih berhiaskan logo yang sama. Spesialnya, peluncuran raket ini berbarengan dengan ajang US Open 2019, satu dari empat grand slam tenis di dunia.

Sementara itu, produk matras yoga Saint Laurent juga tak kalah stylish. Berkolaborasi dengan merek No Ka'Oi, Saint Laurent menawarkan dua desain matras yoga. Satu bermotif leopard, sisanya hadir dalam warna hitam polos.

Raket tenis Saint Laurent dijual seharga 430 pound sterling atau Rp 7,5 juta. Adapun matras yoga dibanderol dari 285 pound sterling atau Rp 4,9 juta.

Saint Laurent bukan satu-satunya rumah mode yang meluncurkan peralatan olahraga. Sebelumnya, Louis Vuitton sudah menawarkan peralatan pingpong yang dijual seharga Rp 33 jutaan. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 29 Agustus 2019

TNI yang Gugur di Deiyai Papua Diserang Saat Jaga Kendaraan Berisi Senjata


PT Kontak Perkasa - Seorang anggota TNI gugur dalam peristiwa penyerangan sejumlah massa kepada aparat TNI-Polri di Deiyai, Papua. Polisi menyebut anggota TNI itu sedang bertugas menjaga senjata yang disimpan di dalam mobil.

"Rekan kita, satu anggota TNI yang gugur, dia sedang menjaga kendaraan, menjaga senjata yang disimpan dalam kendaraan. Kemudian dilukai dan akhirnya dibacok dengan panah sehingga gugur. Senjatanya dirampas," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2019).

Tito juga menjelaskan, tiga anggotanya dan dua anggota TNI lainnya tertikam anak panah di bagian leher dan punggung. Tito mengaitkan penyerangan tersebut dengan keberadaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Deiyai, Papua.

"Kita tahu bahwa di sana ada kelompok bersenjata kita tahu. Ini kelompok yang berasal dari Paniai, rupanya mereka sembunyi di balik massa ini dan melakukan penyerangan kepada petugas," ucap Tito.

Tito menerangkan, anggota Polri membela diri dengan menembakkan peluru karet ke arah massa penyerang. Salah satu penyerang ditembak kakinya.

"Petugas yang ada kemudian melakukan pembelaan diri menggunakan, saya dengar, menggunakan peluru karet sehingga ada juga yang terkena bagian kakinya," jelas Tito.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dddi Prasetyo menyatakan ada 10 pucuk senjata yang dirampas massa perusuh. "Sepuluh pucuk (yang dirampas KKB)," ujar Dedi saat dimintai konfirmasi terpisah.

Peristiwa penyerangan terhadap TNI-Polri terjadi di Deiyai, Papua, Rabu (28/8), pukul 14.00 WIT. Penyerangan terjadi saat TNI-Polri sedang mengawal aksi demonstrasi damai di depan kantor bupati setempat. Namun tiba-tiba ada massa dalam jumlah besar melakukan keonaran. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 28 Agustus 2019

Novanto Bawa Kesaksian FBI untuk PK, KPK: Semua Bukti Sudah Diuji


Kontak Perkasa Futures - KPK tidak terlalu ambil pusing dengan pengajuan peninjauan kembali (PK) yang dilakukan koruptor proyek e-KTP Setya Novanto. KPK yakin dengan jeratannya yang membuat Novanto dihukum 15 tahun penjara.

"KPK tentu yakin dengan seluruh bukti yang sudah diuji di persidangan," ucap Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Rabu (28/8/2019).

Meski demikian KPK tetap akan mempelajari permohonan PK tersebut. Febri belum memberikan keterangan lebih lanjut tentang langkah apa saja yang akan ditempuh KPK terkait itu.

"Nanti akan kami pelajari permohonan PK tersebut," ucap Febri.

Pengajuan PK itu sendiri baru disidangkan pada pagi tadi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Novanto meminta dibebaskan dari segala dakwaan atau tuntutan terhadapnya.

"Mengadili kembali menyatakan pemohon peninjauan kembali terpidana Setya Novanto, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan Jaksa Penuntut Umum. Membebaskan terpidana oleh karena itu dari seluruh dakwaan tersebut," ujar Maqdir Ismail yang mendapat kuasa dari Novanto dalam persidangan tersebut.
Selain itu, Maqdir juga menyampaikan salah satu novum atau bukti baru yang diajukan mantan Ketua DPR tersebut. Novum itu adalah adalah keterangan dari agen FBI atau Federal Bureau of Investigation.

Maqdir menyebutkan hasil pemeriksaan agen FBI, Jonathan E Holden, terhadap Johanes Marliem di Amerika Serikat (AS). Keterangan Marliem terhadap FBI merupakan salah satu poin yang digunakan KPK menjerat Novanto.

"Dalam pemeriksaannya terhadap rekening Johanes Marliem, Jonathan E Holden menerangkan bahwa tidak menemukan fakta atau pengakuan ada pengiriman uang sebesar USD 3,5 juta kepada siapa pun, tidak juga ada pengiriman kepada Juli Hira atau Iwan Baralah atau klien mereka," ujar Maqdir.

"Bahwa pada halaman 20 dari pernyataan tersebut, dikatakan oleh Jonathan E Holden, bahwa pada tanggal 3 September 2012 Biomorf Mauritius telah melakukan transfer uang sebesar USD 700 ribu ke rekening Muda Ikhsan Harahap pada Bank DBS Singapore rekening dengan angka terakhir 0023 dan uang ini kemudian diberikan kepada anggota DPR RI Chairuman Harap," imbuh Maqdir.

Aliran uang suap untuk Novanto dalam kasus ini memang cukup rumit. Dalam surat tuntutan pun jaksa KPK tidak menyebutkan Novanto menerima secara fisik uang suap tersebut, melainkan melalui 2 orang yaitu Made Oka Masagung dan Irvanto Hendra Pambudi Cahyo.

Perihal tentang pembuktian tersebut, jaksa KPK meyakininya dari kesesuaian saksi dan rekaman hasil sadapan. Hal itu diungkapkan jaksa pada surat tuntutan untuk Novanto dalam persidangan tahun lalu.

"Uang yang ditransfer Johannes Marliem ke Made Oka Masagung merupakan uang untuk Setya Novanto dan atas perintah Setya Novanto," kata jaksa KPK Wawan Yunawarto saat membacakan surat tuntutan untuk Novanto dalam persidangan pada Kamis. 29 Maret 2018.

Selain itu, aliran uang lainnya dilakukan melalui Irvanto Hendra Pambudi Cahyo. Modus yang digunakan yaitu melalui skema barter dolar.

"Setya Novanto adalah beneficial owner dari uang-uang itu, sedangkan Made Oka Masagung dan Irvanto Hendra Pambudi Cahyo adalah kepanjangan tangan dari terdakwa, on behalf," kata jaksa. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 27 Agustus 2019

BPJS Kesehatan Nunggak Bayar Rp 60 M, RS Adam Malik Terancam 'Oleng'


PT Kontak Perkasa - Likuiditas keuangan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan terganggu karena tunggakan pembayaran dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Besarannya lebih dari Rp 60 miliar.

Direktur RSUP HAM Bambang Prabowo menyampaikan, tunggakan Rp 60 miliar itu yang tercatat hingga periode Juni 2019. Masih ada tagihan untuk Juli dan akan bertambah lagi seiring dengan berakhirnya Agustus. Jika beban tagihan mencapai Rp 100 miliar, maka operasional rumah sakit akan mengalami masalah.

"Kalau angkanya sampai di atas seratus miliar sudah pasti kita akan oleng. Saya sudah telepon orang BPJS tapi katanya belum ada uang. Saya mengerti mereka juga dananya dari pusat," ujar Bambang kepada wartawan di Medan, Senin (26/8/2019).

Mengatasi situasi ini, manajemen mengupayakan berbagai langkah. Salah satunya yakni dengan 'ngutang' kepada pihak vendor yang selama ini bekerjasama dengan rumah sakit dalam penyediaan fasilitas. Istilahnya, kata Bambang, berharap pada kebaikan para vendor, mereka pinjam-beli dahulu pada vendor. Pinjam barang duluan, baru nanti pembayaran.

Kondisi keuangan yang repot ini sudah disampaikan kepada Menteri Kesehatan. Tetapi memang dimaklumi, ada masalah defisit anggaran di BPJS Kesehatan. Hal ini terpusat sifatnya, sehingga masalah serupa juga dialami rumah sakit lain yang menjadi mitra BPJS Kesehatan.

"Menteri sudah tahu ini, saya berharap pemerintah pusat memperhatikan ini. Kalau tidak saya yakin kolaps semua rumah sakit ini, karena operasionalnya besar sekali," katanya.

Walau likuiditas keuangan ada masalah, tapi RUSP HAM tetap berupaya mengoptimalkan layanan, termasuk memberikan bantuan dalam operasi pemisahan kembar siam Adam dan Malik. Biaya yang diperkirakan sekitar Rp 1 miliar, hanya sebagian saja yang ditanggung BPJS Kesehatan, sementara lainnya ditanggung pihak rumah sakit. Menjadi bagian dari sumbangan rumah sakit untuk masyarakat Sumatera Utara. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 26 Agustus 2019

Bocah 13 Tahun Akhiri Hidup Akibat Stres Tak Bisa Selesaikan PR


PT Kontak Perkasa Futures - Sebagai manusia, kita sering dihadapkan dengan banyak hal yang membuat pikiran menjadi stres berlebihan. Sangat sedih jika melihat banyak orang yang menyakiti diri mereka karena tekanan yang tidak bisa ditangani sendiri.

Seperti yang dialami oleh bocah berusia 13 tahun dari George Town, Malaysia yang mengambil keputusan berat untuk mengakhiri hidupnya setelah dia tak bisa menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Media lokal NST melaporkan bahwa sebelum kejadian tersebut, ibunya menerima telepon dari gurunya dan mengatakan bahwa sang anak tak pernah bisa menyelesaikan PR yang diberikan. Setelah itu, ia mengajari anaknya dan menyuruhnya untuk menyelesaikan PR.

Beberapa saat, sang ibu mengecek kembali dan anaknya mengatakan tetap tak bisa menyelesaikan PR-nya. Bocah tersebut kemudian meminta izin untuk mandi terlebih dahulu sebelum melanjutkan tugasnya.

"Setelah satu setengah jam, anaknya tak kunjung keluar dari kamar mandi tetapi ayahnya masih mendengar suara kucuran air. Ayahnya mengetuk pintu tapi tak ada jawaban, karena khawatir, ia lalu mendobrak pintu kamar mandi," demikian dikutip situs tersebut.

Betapa terkejutnya sang ayah ketika melihat anaknya gantung diri dengan handuk saat ia berhasil membuka pintu kamar mandi. Ia berusaha menyelamatkan anaknya dengan melakukan CPR sementara tetangganya menelpon polisi dan ambulans tapi anaknya tetap tak bisa terselamatkan.

Bocah ini meninggal sekitar pukul 22.55 waktu setempat. Menurut keterangan dari kepolisian, anak itu memang tidak pernah tertarik belajar dan selalu mendapat nilai akademik rendah. Selain itu, ia juga sering mengatakan pada orangtuanya bahwa pekerjaan rumah yang diberikan terlalu banyak dan membuatnya stres.

Sedihnya, polisi juga menemukan catatan anak tersebut yang ditujukan kepada orangtuanya yang berisi ungkapan terimakasih karena telah merawatnya selama 13 tahun. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 21 Agustus 2019

Syuting dengan Jenazah, Titi Kamal Kerap Terbawa Misterius


PT Kontak Perkasa - Titi Kamal menceritakan pengalammannya memerankan perias jenazah. Aura dingin pun tak dipungkiri Titi Kamal suka terbawa dengannya.

Titi memerankan sebagai Rini, seorang perias jenazah dalam film 'Makmum'. Mendalami karakternya yang baru itu, Titi Kamal tak memungkiri dirinya ikut mendadak misterius.

"Pasti kebawa, karakternya karena banyak bergaul sama jenazah gitu ya, jadi tuh di sini aku digambarkan dingin, misterius dan kaku. Jadi emang kebawa jadi diam gitu, aku ada efek di tangan jadi tambah horor juga," cerita Titi Kamal di MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Karena berusaha mendalami peran sebagai sosok yang dingin, Titi Kamal menceritakan dirinya kadang mendadak jadi pendiam saat berada di rumah.

"Aku juga sering belajar pendalaman juga kadang-kadang, suka kebawa di rumah jadi misterius, biasanya kan aku ceria, cempreng, apa ngomong cerewet, bisa ada momen aku diam," ungkapnya.

Ada beberapa adegan dalam film yang disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu itu, Titi Kamal harus mengeksekusi jenazah mengerikan. Meski bukan jenazah yang sesungguhnya, tetap saja Titi Kamal merasakan hal-hal kurang mengenakan.

"Agak ngeri dan geli juga sih. Meski aku tahu itu efek, tapi lumayan ngeri, ngilu gitu, gimana sih ngejahit leher. Kebayang kalau benerannya gimana," kata Titi Kamal. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 20 Agustus 2019

Mengenal Jerome Polin, Si 'Mantappu Jiwa' yang Eksis Jadi YouTuber


PT Kontak Perkasa Futures - Bagi para penggemar channel YouTube Nihongo Mantappu, pastinya mengenal sosok Jerome Polin Sijabat. Cara bicaranya yang unik dan konten yang kerap membicarakan soal Jepang dan matematika.

YouTuber yang memiliki lebih dari 1,7 juta subscriber baru saja meluncurkan buku 'Mantappu Jiwa'. Diterbitkan Gramedia Pustaka Utama (GPU), baru saja rilis 19 Agustus bukunya sudah cetak ulang yang kedua.

Jerome takjub dengan hasil penjualan pre order yang ludes 2.000 eksemplar. Pria kelahiran 2 Mei 1998 silam dikenal pandai bermain musik, olahraga, dan matematika. Ia pun bermimpi ingin menjadi Menteri Pendidikan.

"Saya suka menjadi berbeda. Keren kalau orang pintar bisa semuanya, akhirnya saya mau jadi berbeda. Tapi beda apa yah. Pas baca koran oh akhirnya saya memutuskan mau menjadi Menteri Pendidikan," tutur Jerome Polin saat diwawancara di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Sama halnya dengan kegemarannya dengan pelajaran matematika sejak kecil. Ketika menyukai satu hal, Jerome ingin menularkan hal yang sama kepada para penggemarnya.

"Misalnya saja orang suka Kpop, pasti berusaha mempengaruhi temannya. Matematika adalah ilmu yang cukup penting dan fundamental," ujar Jerome.

"Dengan matematika, kita bisa berpikir kritis dan secara logika. Menurut saya, karena banyak teman-teman saya yang nggak suka jadi ada dorongan untuk membuat seperti itu," katanya.

Channel YouTube Jerome pun konsisten membuat konten-konten kreatif. Meski Jerome sambil berseloroh menuturkan mungkin banyak penggemarnya yang nonton karena dirinya yang dianggap lucu maupun gila.

"Saya berpikir gimana caranya orang mau nonton dan kontennya ditonton. Oh mingkin Jerome lucu atau gila tapi konten edukasinya tercapai," katanya.

"Cukup banyak yang bilang tadinya oh nggak suka matematika trus jadi bisa. Bisa dimulai dari suka dan terbiasa," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 19 Agustus 2019

Pemerintah Siapkan Aturan THR PNS Tahun Depan



PT Kontak Perkasa - Pemerintah akan mulai menyiapkan aturan untuk gaji ke-13 dan THR bagi pegawai negeri sipil (PNS) tahun depan. Pemerintah akan melihat apakah perlu menyiapkan aturan baru atau pakai yang sudah ada.

Direktur Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, jika perlu dibuat aturan baru maka pemerintah akan menyiapkan rancangan peraturan pemerintah (RPP) terkait.

"Mekanismenya nanti kita lihat harus bikin RPP baru apa nggak ya," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Bila harus membuat aturan baru, menurutnya pemerintah akan mulai menyiapkan RPP-nya pada awal tahun depan.

"Kalau harus kita ubah (PP) kita ubah dulu. Mungkin kita bisa lakukan sejak Januari-Februari," sebutnya.

Namun jika tidak perlu mengubah aturan maka yang jadi landasan hukumnya sama seperti PP yang dipakai tahun ini.

"Iya kita lihat, RPP-nya harus kita revisi apa nggak. Kalau RPP yang sekarang kepakai untuk 2020, artinya itu nggak perlu kita buat PP lagi," tambahnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 pada pegawai negeri sipil (PNS) di tahun 2020.

Janji tersebut dia sampaikan dalam Pidato Nota Keuangan 2020 di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

"Pemerintah tetap memperhatikan kesejahteraan aparatur negara, dengan mempertahankan kebijakan penggajian yang sudah ada melalui pemberian gaji dan pensiun ke-13 serta Tunjangan Hari Raya (THR)," katanya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Jumat, 16 Agustus 2019

Umar Kei Akui Sudah Lama Jadi Pemakai, tapi Bantah Bagi-bagi Narkoba


Kontak Perkasa Futures - Umar Kei membantah jika dirinya disebut sering membagi-bagikan narkoba. Pria bernama lengkap Umar Ohoitenan ini juga mengaku tidak pernah mengajak orang lain berpesta sabu.

"Silakan boleh cek ke mana saja, kalau saya pernah mengajak orang lain atau tidak, tidak pernah," kata Umar Kei dalam wawancara eksklusif, Kamis (15/8/2019).

Tokoh pemuda Maluku ini justru diajak temannya mengonsumsi sabu di sebuah hotel di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Sabu sudah disiapkan ketika dia datang ke hotel tersebut.

"Saya ke situ, ternyata saya ke situ sudah disiapkan semua barang dan memang itu saya pemakai dan saya bilang kalau memang barang ada saya bilang saya akan datang," jelas Umar.

Umar membuktikan ucapannya itu dengan memperlihatkan bukti percakapan via SMS ke polisi.

"Saya ditawari oleh seorang teman yang tadi sudah kita lihat bersama-sama dan ada pada SMS saya yang sudah dilihat oleh aparat," katanya.

Dia mengaku sebagai pemakai narkoba. Umar mengaku sudah lama mengonsumsi narkoba.

"Bukan sudah lama, tapi sangat lama. Saya jujur," katanya.

Tetapi dia mengonsumsi sabu bukan untuk mencari kesenangan. Dia mengaku menggunakan sabu ketika dalam kondisi tertekan karena sedang ada masalah.

"Tapi kalau saya dibilang pakai narkoba untuk happy-happy, setiap hari saya di hotel, ada duit kok. Tapi saya anggap, pakai barang itu kalau saya ada masalah," tuturnya.

Umar ditangkap di sebuah hotel di Senen, Jakarta Pusat, dengan barang bukti sabu 2,9 gram. Saat ini Umar ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, polisi menyebut Umar Kei tidak hanya sering membeli sabu. Dia juga disebut-sebut sering membagi-bagikan sabu kepada teman-temannya.

"Dia sudah sering mengkonsumsi, sering beli dan sering bagi-bagiin," kata Kasubdit II Ditnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Dony Alexander saat dihubungi, Kamis (15/8). - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 15 Agustus 2019

Diigugat karena Tilang Salah Alamat, Polisi: Bukan Ranah Praperadilan


PT Kontak Perkasa - Pemilik mobil Denny Andrian Kusdayat menggugat praperadilan Polda Metro Jaya karena terkena tilang elektronik salah alamat karena bukan dia yang mengemudi. Polisi menyebut gugatan tersebut bukan objek praperadilan.

"Dari jawaban ini jelas, ini kan bukan ranah praperadilan pelanggaran itu dan tidak melalui proses penyidikan, kalau dia bilang melalui penyidikan kapan kita mulai penyidikannya," kata tim biro hukum Polda Metro AKBP DR Nova Irone Surentu, di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Kamis (15/8/2019).

Nova mengatakan setelah menerima surat tilang, mestinya pemohon Denny menuliskan konfirmasi siapa yang melakukan pelanggaran lalu lintas dalam rentang waktu 8 hari. Polisi mengirimkan surat berdasarkan nomor pelat yang terekam CCTV e-TLE.

"Ini hanya konfirmasi saja, mengkonfirmasi saja kepada yang bersangkutan, apakah memang bener kendaraan, yang diinikan kan kendaraan, yang di secara e-TLE yang di zoom kan kendaraan, jadi siapa pemilik kendaraan. Yang dilanggar itu adalah ganjil genap, ganjil genap kan yang berarti bukan pelanggaran nomor kendaraan," ujarnya.

Nova mengatakan pemilik kendaraan itu diketahui berdasarkan STNK, pada persidangan juga diakui pemohon Denny sebagai pemilik kendaraannya. Ia mengatakan mestinya pemilik mobil memberitahukan pada pelanggar yang sebenarnya terkait adanya surat tilang elektronik itu.

"Kan ada batas waktunya, dikonfirmasi ternyata dia sudah menerima dan dia sudah mengetahui, tetapi dia tidak memberitahukan kepada si pelanggar, justru dia melakukan upaya praperadilan. Yang harusnya dia mengajukan ke si pelanggar dan mengisi ini loh pelanggar sesungguhnya. Tapi itu tidak ditempuh oleh dia," imbuhnya.

Nova optimis kepolisian akan memenangkan praperadilan yang diajukan Denny. Sebab ia yakin polisi sudah sesuai prosedur terkait tilang elektronik itu.

"Optimis dong kita kan sudah sesuai aturan, UU yang ini sudah jelas, e-TLE sudah diuji sudah ini nggak mungkin serta merta dan sudah disosialisasikan, jadi masyarakat sudah banyak mengetahui," imbuhnya.

Sementara itu sidang akan kembali berlanjut pada Selasa (20/8) dengan agenda pembacaan putusan.

Sebelumnya, Denny mengajukan gugatan praperadilan terhadap Polda Metro Jaya karena tidak terima ditilang elektronik atas pelanggaran yang tidak dia lakukan. Tilang itu dilayangkan kepadanya karena mobilnya pada saat itu digunakan oleh saudara iparnya, Mahfudi.

Mobil tersebut terekam kamera tilang elektronik di lokasi JPO Kemenpan RB, Jakarta Selatan pada 17 Juli. Denny menilai seharusnya bukan dia selaku pemilik mobil yang terkena tilang melainkan pihak yang mengendarai mobil tersebut. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 13 Agustus 2019

Anies Akan Cari Solusi Akses RS yang Terkena Ganjil Genap


PT Kontak Perkasa - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memikirkan akses rumah sakit (RS) yang berada di jalur perluasan sistem ganjil genap. Akses RS adalah kebutuhan masyarakat.

"Tapi banyak kebutuhan, kepentingan masyarakat yang harus dipertimbangkan, misalnya ada 1 ruas jalan yang di situ ada 3 rumah sakit nasional itu kita akan pikirkan," ucap Anies kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka selatan, Selasa (13/8/2019).

Pemprov DKI Jakarta akan melakukan beberapa evaluasi selama masa uji coba ganjil genap sampai 6 September 2019. Setelah uji coba berakhir akan dibuat peraturan utuh berdasarkan evaluasi.

"Itu kita tidak akan serta merta kemudian membuat kebijakan tanpa memikirkan itu. Itu mengapa peraturan gubernur sebelum dikeluarkan, karena pada fase ini adalah fase uji coba, tapi kalau tidak diselenggarakan uji coba, maka tidak akan mulai. Jadi, kita akan bicara dengan semua pihak, setelah itu selesai, kita akan teruskan," kata Anies.

Diketahui, perluasan ganjil-genap di Jakarta mendapat kritik dari pengguna Jalan Pramuka karena dinilai menghambat perjalanan ke rumah sakit, khususnya RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang berada di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI meminta warga menggunakan layanan ambulans yang telah disediakan Pemprov DKI jika dalam kondisi darurat.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah secara masif menyediakan ambulans. Jadi bagi masyarakat yang sekiranya perlu pelayanan gawat darurat silakan menghubungi layanan kami 112 dan langsung dilayani oleh petugas-petugas atau pun operator ambulans kami dengan baik," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jalan Pramuka, Selasa (13/8).

Layanan ambulans Pemprov DKI ini bisa diperoleh warga secara gratis. Dia berharap warga tak lagi mengandalkan kendaraan pribadi dalam keadaan darurat menuju rumah sakit.

"Jangan lagi mengandalkan kendaraan pribadi begitu ada kendala terkait dengan gawat darurat yang akan menuju ke rumah sakit RSCM maupun juga Carolus tapi silakan gunakan layanan yang sudah di siapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, baik itu ambulans maupun angkutan umumnya TransJakarta," ujarnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 12 Agustus 2019

Polisi Bongkar Praktik Aborsi di Klinik Tambun, 4 Orang Ditangkap


Kontak Perkasa Futures - Polsek Tambun membongkar praktik aborsi di sebuah klinik di kawasan Tambun, Bekasi. Di lokasi tersebut polisi menangkap 4 orang pelaku.

Kapolsek Tambun Kompol Rahmat Sujatmiko mengatakan kasus itu terungkap setelah polisi menerima informasi dari masyarakat. Diketahui di klinik tersebut baru ada orang yang melakukan aborsi.

"Dapat informasi dari masyarakat, jadi bahwa di lokasi ada pasien yang selesai aborsi, terus kita tim dari Polsek Tambun untuk mengecek lokasi, melengkapi administrasi. Ternyata benar infonya (praktik aborsi)," ujar Kapolsek Tambun, Kompol Rahmat Sujatmiko, saat dikonfirmasi, Senin (12/8/2019).

Polisi melakukan pengecekan di klinik yang terletak di Jalan Pendidikan, Kampung Siluman, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (7/8). Bukti adanya praktik aborsi diperkuat dengan ditemukannya janin di lokasi.

Rahmat mengatakan klinik tersebut telah berjalan 3 tahun. Ia memastikan klinik dan para karyawan klinik tak memiliki izin melakukan kegiatan medis.

"(Pasien) sudah banyak. (Kegiatan) aborsi baru sekali pengakuannya," ujar Rahmat.

Rahmat mengatakan klinik tersebut merupakan klinik umum. Di lokasi tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti untuk peralatan aborsi.

Sementara 4 orang ditangkap yakni Al (50), MPN (25), HM (25), dan WS (40). Keempatnya kini ditahan polisi. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 09 Agustus 2019

Jawaban Dwinda Soal Menikahi Mas Pur 'TOP' karena Uang


PT Kontak Perkasa - Furry Setya atau Mas Pur 'TOP' mengunggah konten terbaru di channel YouTube miliknya. Di situ, ia dan istrinya, Dwinda Ratna, menjawab pertanyaan dari warganet.

Mas Pur 'TOP' dan Dwinda banyak ditanya seputar kehidupannya usai menikah. Namun, ada yang menarik perhatian Furry Setya ketika netizen bertanya untuk istrinya tentang menikah karena uang, bukan cinta.

"Apa yang membuat Mba Dwinda cinta Mas Pur selain duitnya?" tanya Furry.

Dwinda Ratna pun memberikan jawaban. Jawabannya pun bikin Mas Pur melongo.

"Nggak ada," ujarnya.

"Memang aku ada duitnya?" sahut Furry Setya.

"Nggak ada. Jadi semuanya nggak ada. Memang ada duitnya? Nggak ada," balas Dwinda lagi.

Dwinda menegaskan dirinya menikah dengan Mas Pur karena sayang, bukan mau pansos alias panjat sosial. Ia sama sekali tak ada niat memanfaatkan Furry Setya.

"Nikah karena sayang. Menurut aku, cinta itu sudah dalam kategori sayang. Kalau sayang pasti cinta. Nikah bukan karena pansos lah. Nikah karena sayang, karena cinta, karena aku milih dia, bukan karena azas manfaat, tapi memang aku cinta sama dia, aku sayang sama dia," katanya.

Furry Setya dan Dwinda menikah pada Desember 2018. Itu adalah pernikahan kedua Mas Pur. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Kamis, 08 Agustus 2019

Asisten Kena OTT, Anggota DPR F-PDIP Nyoman Dhamantra Dijemput KPK


PT Kontak Perkasa Futures - Anggota DPR dari Fraksi PDIP Nyoman Dhamantra dibawa ke gedung KPK. Asisten Nyoman lebih dulu ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK terkait dugaan suap impor bawang putih.

Pantauan di gedung KPK, Nyoman Dhamantra dibawa masuk ke lobi KPK sekitar pukul 14.30 WIB, Kamis (8/8/2019). Ada dua orang yang mengapit Nyoman saat dibawa masuk.

Juru bicara KPK Febri Diansyah membenarkan Nyoman, anggota Komisi VI ini sedang berada di KPK. "Iya. Dijemput tim (KPK ke bandara)," katanya saat dimintai konfirmasi.

KPK total menangkap 11 orang dalam OTT diduga terkait suap impor bawang putih. Ketua KPK Agus Rahardjo mengungkapkan, 11 orang yang ditangkap dari pengusaha importir hingga orang kepercayaan anggota DPR RI.

"Sebelas orang terdiri dari unsur swasta pengusaha importir, sopir, dan orang kepercayaan anggota DPR RI dan pihak lain," ujar Agus.

Penyidik KPK menyita bukti transaksi Rp 2 miliar yang diamankan dalam OTT ini. Selain rupiah, penyidik KPK menyita pecahan dolar AS.

"Diduga uang untuk anggota DPR," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 06 Agustus 2019

Jokowi Masih Simpan Serban Hijau yang Dikalungkan Mbah Moen


Kontak Perkasa Futures - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbelasungkawa atas wafatnya kiai kharismatik KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. Jokowi menyebut dirinya masih menyimpan serban hijau yang dikalungkan sendiri oleh almarhum.

"Saya masih menyimpan sorban hijau ini -- sorban yang dikalungkan sendiri oleh Kiai Haji Maimun Zubair," kata Jokowi di Instagram-nya, Selasa (6/8/2019).

Jokowi bercerita dirinya sudah lebih dari sekali berkunjung ke kediaman Mbah Moen di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Momen terakhir kebersamaan Jokowi dengan Mbah Moen yakni salat magrib berjemaah.

"Sudah dua kali saya berkunjung ke kediaman beliau di Pondok Pesantren Al-Anwar di Sarang, dua kali pula saya diajak masuk ke kamar beliau. Terakhir, kami salat Magrib berjamaah di kamar itu. Beliau yang jadi imamnya," cerita Jokowi.

Hari ini, Jokowi menyebut masyarakat Indonesia mendengar kabar duka yakni wafatnya Mbah Moen. Jokowi menyebut umat Islam amat kehilangan sosok sang kiai.

"Kepergian Mbah Moen tidak saja sebuah kehilangan besar bagi saya dan keluarga besar Pondok Pesantren Al Anwar Rembang, Jawa Tengah, tapi juga umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia," katanya.

"Semasa hidupnya yang panjang, Mbah Moen begitu karismatik, selalu jadi rujukan bagi umat Islam terutama dalam soal-soal fikih. Juga kegigihan almarhum dalam menyampaikan masalah 'NKRI harga mati'. Atas nama keluarga dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga Allah SWT memberinya tempat yang lapang di sisi-Nya, dan segenap keluarga yang ditinggalkan kiranya diberi kekuatan dan kesabaran. Amin Ya Rabbal Alamin," ucap Jokowi.

Mbah Moen memberikan Jokowi serban hijau tersebut pada 13 April 2019. Saat itu, Jokowi bertemu dengan Mbah Moen dan juga Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. Jokowi turut diberikan tasbih oleh Habib Luthfi. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 05 Agustus 2019

Komisi VII soal Pemadaman Listrik Massal: Manajemen PLN Buruk!


PT Kontak Perkasa - Komisi VII DPR RI menyoroti pemadaman listrik yang terjadi secara massal di sebagian Jawa. Komisi VII menyatakan kejadian ini menunjukkan buruknya manajemen PLN.

"Ini menunjukan bahwa PLN manajemennya buruk, dan untuk itu saya kira perlu ada harusnya mereka memiliki antisipasi-antisipasi terhadap ketersediaan listrik di tempat-tempat atau wilayah tertentu, dan juga di sektor-sektor publik yang vital bagi masyarakat dan negara," ujar Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Karding saat dihubungi, Minggu (4/8/2019).

Menurut Karding, perlu adanya kepastian bahwa negara besar seperti Indonesia tidak akan mengalami mati lampu. Terlebih pada daerah-daerah yang menjadi sektor penting hingga pelayanan publik.

"Saya kira kita sungguh prihatin mati lampu begitu lama di negara sebesar Indonesia ini, sekelas negara besar seperti Indonesia ini harus ada kepastian bahwa tidak pernah akan mati lampu. Terutama di daerah-daerah vital dan sektor-sektor penting, misalnya pelayanan publik seperti KRL , ini kan berbahaya. Jakarta, Jawa ini tidak boleh ada mati lampu dalam waktu cukup lama," kata Karding.

Karding menyebut, ke depannya perlu ada perbaikan dalam manajemen ketersediaan listrik. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan dengan dilakukannya sistem cluster terhadap pembangkit listrik.

"Ini pengalaman bagi kita. Ke depan mungkin harus sistem ketersediaan listrik, pengelolaan manajemen listrik ini harus dicluster jadi tidak terpusat pada satu pembangkit listrik yang tersalur ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Dia harus dicluster biasanya perprovinsi Jawa, DKI, Banten itu harus dicluster," ujar Karding.

Dia mengatakan, ini dilakukan agar pembangkit listrik tidak hanya berpusat pada satu titik. Selain itu juga untuk meminimalisir potensi yang dapat membahayakan negara.

"Jadi tidak tergantung pada satu induk atau satu pusat energi listrik, kalau ini yang terjadi terus menerus maka kita dalam bahaya, negara bisa dalam bahaya. Negara bisa sangat mudah disabotase, kalau dia terpusat maka sedikit ada masalah maka semua terganggu, oleh karena itu kedepan menurut saya harus diperbaiki dan manajemen harus tidak boleh dibiarkan buruk seperti hari ini," sambungnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Jumat, 02 Agustus 2019

Genjot Peran Swasta, Pemerintah Minta BUMN 'Mengalah'


PT Kontak Perkasa Futures - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai dominasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuat investasi tersendat. Oleh karena itu dia meminta perusahaan berpelat merah mengalah dengan swasta.

Sri Mulyani menerangkan dalam sebuah perekonomian negara peranan semua sektor menjadi sangat penting. Ketika ekonomi global sedang bergejolak maka penting untuk menggerakkan dunia usaha dalam negeri.

"Salah satu fungsinya adalah investasi. Kalau investasi kita tumbuh di atas 7-8% atau bahkan kita ingin double digit maka kita perlu untuk meningkatkan peranan swasta lebih banyak lagi dan sebenarnya dengan perekonomian yang tumbuh itu memberikan opportunity atau kesempatan bagi swasta," ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Sementara belakangan ini sering muncul persepsi bahwa banyak proyek terutama infrastruktur didominasi oleh BUMN. Oleh karena itu pemerintah saat ini meminta BUMN agar memberikan kesempatan bagi swasta.

"Sekarang ini kita minta BUMN untuk lebih memberikan ruang melalui berbagai langkah seperti sekuritisasi kemudian mereka membuat gap mengenai berapa jumlah nilai investasi yang BUMN boleh ikut. Ini semua tujuannya adalah karena kita menyadari bahwa peranan swasta itu penting," tambahnya.

Menurutnya dengan membatasi peranan investasi BUMN maka akan bisa meningkatkan investasi di sektor swasta. Sementara pemerintah juga akan mendorong dengan memberikan insentif dari sisi pajak dan lainnya.

"Kalau untuk yang lain tadi peranan swasta akan dipacu melalui berbagai macam policy, tax holiday, pengurangan pajak, perbaikan dari sisi iklim sistem investasi, proses untuk mendapatkan izin dipermudah. Itu semuanya adalah bagian dari kita untuk menyeimbangkan peranan dari swasta, BUMN dan pemerintah di dalam perekonomian kita," tutur Sri Mulyani.- PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 01 Agustus 2019

Dua Begal Bersenjatakan Bom Ikan Dibekuk, Satu Ditembak Kaki


PT Kontak Perkasa - Dua pembegal motor bersenjata bondet (bom ikan) yang sudah beraksi di 10 TKP dibekuk. Satu pelaku dilumpuhkan dengan tembakan karena mencoba melakukan perlawanan kepada petugas.

Dua pembegal motor asal ini Sugianto (26) warga Dusun Tegalan I, Desa Kalipang, Grati, Pasuruan dan Suhartono (29) warga Dusun Jrebeng, 3/1, Desa Sumberdawesari, Grati, Kabupaten Pasuruan. Keduanya satu komplotan.

"Tadi malam anggota Resmob Suropati melakukan penangkapan dua tersangka pencurian dengan kekerasan. Pertama Sugianto, ditangkap saat berada di warung kopi di Desa Kalipang. Karena dia melawan, anggota mengambil tindakan tegas dengan melumpuhkan dengan tembakan," kata Kapolresta Pasuruan AKBP Agus Sudaryanto di mapolresta, Kamis (1/8/2019).

Setelah mengamankan Sugianto, polisi mengorek keterangan darinya. Kemudian berhasil mengidentifikasi keberadaan Suhartono. Suhartono lalu digerebek di rumahnya, Kamis, dini hari. Di rumah Suhartono ditemukan barang bukti berupa bondet sejumlah alat kejahatan.

"Catatan kami, mereka ini sudah beraksi di 10 TKP. Dua di Sidoarjo, 2 kali di Probolinggo, 2 di Pasuruan (kota) dan 4 kali Kabupaten (Pasuruan). Aksinya dilakukan di tahun 2018-2019," terang Agus.

Agus mengatakan kedua pelaku ini sadis. Mereka tak segan melukai korban dengan bondet jika diperlukan. "Iya mereka ini pakai bondet sebagai senjata," tandasnya.

Kapolres mengungkapkan pihaknya akan melakukan tindakan tegas dan keras pada pelaku kejahatan di wilayahnya. Ia meminta masyarakat tak segan melaporkan semua kejahatan di wilayahnya.

Suhartono mengaku ia mendapatkan bondet dari seseorang pembuat bernama Dayat. Dayat ini juga pelaku kejahatan yang tewas dimassa di Pandaan beberapa waktu lalu.

"Dari Dayat. Orangnya sudah mati," kata Suhartono. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com