Jumat, 31 Januari 2020

Dikabarkan Berbuat Asusila, Calon Hakim PN Mataram Dipecat!


PT Kontak Perkasa Futures - Seorang calon Hakim Pengadilan Negeri (PN) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), berinisial A, dipecat karena melanggar sanksi berat. Dikabarkan A melakukan tindak pidana asusila.
Ketua PN Mataram Isnurul Syamsul Arif membenarkan perihal pemecatan A yang tinggal menunggu pengangkatan tersebut.

"Ya benar, ada seorang calon hakim yang mendapat sanksi berat," kata Isnurul, Jumat (31/12020).

Namun demikian, Isnurul dalam keterangannya membantah perihal pemecatan calon hakim A disebabkan karena kasus tindak pidana asusila.

"Bukan karena menghamili, tidak ada sangkut pautnya dengan hal itu," ujarnya.

Melainkan Isnurul menegaskan bahwa calon hakim tersebut dipecat karena melanggar disiplin. Dia tercatat bolos kerja lebih dari tiga bulan lamanya.

"Jadi bukan karena kasus yang lain-lain," ucapnya.

Lebih lanjut, PN Mataram dikatakan belum menerima Surat Keputusan (SK) dari MA perihal pemecatannya. Melainkan informasi pemecatan baru dipublikasikan melalui laman web resmi Badan Pengawas Mahkamah Agung.

"Jadi pemberhentiannya belum, menunggu SK keluar," ujar dia.

Dalam statusnya sebagai Calon Hakim PN Mataram, pria berinisial A tersebut bertugas sebagai staf biasa.

Berdasarkan laman web Bawas MA, calon hakim tersebut diberikan sanksi hukuman disiplin berat berupa pemberhentian tidak dengan hormat sebagai ASN. Dalam aturan, dia dinyatakan telah melanggar Pasal 3 Angka 11 dan Pasal 7 Ayat 4 Huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 53/2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 30 Januari 2020

Saran Dokter Agar Mata Tak Kering Saat Main Game


PT KP Press - Bermain video game saat ini sudah jadi hal yang lumrah terutama di antara generasi muda. Ada yang main game sebagai hiburan dan ada juga yang menjadikannya sebagai pekerjaan profesional seperti para streamer hingga atlet esport.

Melihat popularitas game, spesialis mata dr Nina Asrini Noor, SpM, dari Jakarta Eye Center (JEC) menjelaskan para pemain game atau gamer harus tahu risiko aktivitasnya pada mata. Biasanya masalah yang sering terjadi adalah mata kering.

dr Nina menjelaskan gamer rentan mengalami mata kering karena konsentrasi visual yang tinggi membuat seseorang jadi lebih jarang berkedip. Padahal berkedip adalah proses alami untuk melembabkan permukaan mata dan menjaga ketajaman penglihatan.

Tanda-tanda mata kering ini menurut dr Nina bisa muncul dengan gejala perasaan perih, gatal, mengganjal, hingga tiba-tiba hilang fokus.

"Bagaimana kita mengakali agar aktivitas kita di depan komputer atau gadget tidak menyebabkan gangguan air mata? Ya memang harus meningkatkan voluntary blingking. Artinya berkedip lebih aktif," kata dr Nina saat ditemui pada Rabu (29/1/2020).

Berapa kali seorang gamer sebaiknya berkedip? dr Nina menyebut tidak ada patokan pasti karena tiap orang berbeda. Istirahatkan mata di sela-sela bermain game jangan direkap nanti usai bermain.

"Kadang kala kita istirahat dari komputer istirahat lari ke handphone. Jangan begitu, sama saja. Dari visual activity yang satu pindah ke yang lain. Seperti itu enggak membantu banyak memperbaiki kondisi permukaan mata atau air matanya," kata dr Nina. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Rabu, 29 Januari 2020

Pakar China Sebut Wabah Virus Corona Akan Segera Mereda


Kontak Perkasa Futures - Seorang ilmuwan terkenal di Komisi Kesehatan Nasional China, Zhong Nanshan mengatakan wabah virus corona tidak akan meningkat dalam skala yang besar. Wabah ini diyakini akan mencapai puncaknya dalam waktu 10 hari.

"Saya percaya, itu (wabah virus corona) akan mencapai puncaknya dalam waktu seminggu atau sekitar 10 hari," kata Zhong yang dikutip dari The Star.

Virus corona kini telah menewaskan 106 orang di China. Zhong percaya meskipun sejauh ini belum ada obat yang bisa mengatasinya, tapi tingkat kematian akibat dari wabah virus ini akan terus menurun.

Meskipun disebut lebih licik dari SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), Zeng Guang salah satu senior ahli komisi kesehatan percaya situasi akan membaik saat cuaca lebih hangat.

"Dibandingkan dengan SARS, coronavirus baru ini lebih 'licik'. Tapi saya yakin situasi akan membaik saat muncul cuaca yang lebih hangat," katanya.

Menurut Zeng, dengan cuaca yang lebih hangat itu membuat penyebaran penyakit pernapasan menular akan tidak kondusif lagi. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 28 Januari 2020

Kendaraan Luar DKI Masih 'Bebas E-TLE', Begini Cara Polisi Menilangnya


PT Kontak Perkasa - Tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (E-TLE) di DKI Jakarta tidak berlaku untuk kendaraan berpelat nomor di luar DKI. Meski begitu, polisi masih bisa menilang kendaraan selain berpelat nomor 'B' dengan cara manual.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar menjelaskan, sesungguhnya kamera E-TLE bisa merekam semua kendaraan yang melakukan pelanggaran, meski pelat nomot itu di luar pelat 'B'. Namun pelaksanaannya, polisi saat ini belum bisa menilang kendaraan tersebut karena data base nomor kendaraan luar Jakarta belum terintegrasi dengan sistem yang ada di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

"Saat ini, kita prioritaskan untuk yang 'B' dulu. Di luar 'B' itu masih kita integrasi dengan Korlantas Polri untuk mendapatkan data nasional. Data integrasi secara nasional itulah yang kita sedang proses," kata AKBP Fahri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Meskipun banyak kendaraan di luar pelat 'B' terekam E-TLE dan tidak ditindak, Fahri menyebut penindakan bisa dilakukan secara manual.

"Kalau penindakannya ini tetap termonitor, terus tersaji data pelanggarnya berdasarkan pelat nomor. Langsung kita kontak petugas di lapangan untuk melakukan penindakan," ungkap Fahri.

Fahri menyebut pihaknya tetap melakukan penindakan dengan cara melihat dari kamera E-TLE dan menghubungi petugas di lapangan. Saat ini, dia menyebut masih banyak anggota yang bertugas di lapangan dan memudahkan untuk melakukan penindakan secara manual.

"Oh cepat, kita kan punya anggota-anggota yang berdinas rutin di beberapa titik. Misal, pelat nomor sekian, kita kejar dan lakukan penangkapan," kata Fahri.

Untuk diketahui, kamera E-TLE telah terpasang di 12 titik di sepanjang Sudirman-Thamrin. Kamera ini mampu menganalisis berbagai pelanggaran, seperti tidak mengenakan seat belt, memakai ponsel saat berkendara, melanggar ganjil-genap, melanggar marka jalan, dan melanggar lampu merah.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga mulai mengembangkan penindakan sistem E-TLE bagi sepeda motor. Penindakan sepeda motor saat ini baru diterapkan mulai Februari 2020 di ruas Jalan Sudirman-Thamrin Jakpus dan di busway koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas 2). - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 27 Januari 2020

Berapa Harta dan Kekayaan Kobe Bryant?


PT Kontak Perkasa Futures - Legenda NBA Kobe Bryant tewas akibat kecelakaan helikopter. Total korban dalam peristiwa itu berjumlah 9 orang.

Helikopter Kobe Bryant terjatuh di kawasan Cabalasas, California, Amerika Serikat, Minggu (26/1/2020) waktu setempat. Legenda NBA itu langsung tewas di lokasi kejadian.

Kobe merupakan salah satu pemain NBA yang masuk jajaran atlet terkaya dunia. Majalah Forbes mencatat kekayaan pria kelahiran 23 Agustus 1978 itu sebanyak US$ 770 juta atau sekitar Rp 10 triliun.

Pria yang meninggal di usia 41 tahun itu pernah menjadi atlet dengan bayaran tertinggi di 2016. Bryant berkarier di NBA langsung setelah lulus dari SMA.

Selama 20 tahun berkiprah di dunia basket profesional, pria yang sudah 18 kali masuk tim All-Star ini sudah lima kali mendapat cincin juara NBA.

Diperkirakan, pebasket ternama itu juga mendapat US$ 280 juta (Rp 4 triliun) dari endorsement sepanjang kariernya. Gaji terakhirnya di LA Lakers sebelum pensiun dari dunia basket adalah sekitar US$ 25 juta (Rp 350 miliar) setahun. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 24 Januari 2020

Tangkal Virus Corona, Singapura Malah Lebih Anjurkan 'Masker Ojol'


PT KP Press - Masker N95 diketahui lebih ampuh menyaring partikel agar tak masuk pernapasan. Namun terkait pencegahan virus corona, Kementerian Kesehatan Singapura malah lebih menganjurkan masker 'ojol'.

Masker bedah, yang di Indonesia sangat populer kalangan ojek online sehingga disebut juga 'masker ojol', dinilai lebih praktis digunakan oleh masyarakat umum. Masker tersebut dinilai mampu menyaring partikel berukuran besar dan droplet (bercak dahak) agar tidak masuk pernapasan.

Masker N95 sebetulnya punya kemampuan yang lebih baik dalam menyaring partikel. Di Singapura, masker jenis ini digunakan ketika terjadi 'kabut asap', istilah populer untuk asap kebakaran hutan.

Namun kekurangannya, masker N95 sangat ketat dan membuat pemakainya susah bernapas ketika digunakan dengan benar.

"Jika kamu pakai N95 dan bisa bernapas dengan mudah dan nyaman, kamu memakainya salah dan tidak berguna. Kamu pikir terlindungi, padahal tidak," kata Leo Yee Sin dari National Centre for Infectious Diseases Kementerian Kesehatan Singapura.

Soal ketidaknyamanan menggunakan masker N95 juga disinggung ahli pernapasan dari RS Persahabatan, dr Diah, SpP. Menurutnya, masker N95 harus digunakan dengan benar agar efektif, yang artinya memang membuat pemakainya merasa kurang nyaman.

"Kalau nggak nyaman, malah buka pasang juga," katanya.

Menurut dr Diah, masker N95 lebih dibutuhkan pada kondisi 'high risk'. Artinya, dipakai dalam situasi memang ada kasus yang terkonfirmasi, berada di lingkungan dengan sirkulasi udara terbatas, atau berdekatan dengan pasien. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Kamis, 23 Januari 2020

Istana Komentari Bos Baru Garuda: Figur Terbaik!


Kontak Perkasa Futures - Pihak Istana buka suara soal terkait perombakan pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Pihak Istana meyakini, pengurus yang terpilih merupakan figur yang terbaik.

"Kami meyakini Kementerian BUMN yang menyelenggarakan RUPSLB, sudah memilih para figur terbaik pengurus Garuda pada Rabu (22 Januari 2020)," kata Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman dalam keterangannya, Kamis (23/1/2020).

Ia berharap, pengurus yang terpilih dapat menyelesaikan semua permasalahan di Garuda dengan manajemen korporasi yang modern. Kemudian, memprioritaskan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance.

"Semua dewan komisaris dan direksi yang terpilih diharapkan secara kolektif-kolegial dapat menyelesaikan semua permasalahan Garuda sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen korporasi modern global, menaati semua peraturan perundang-undangan, dan memprioritaskan Good Corporate Governance, untuk mengantarkan Garuda sebagai maskapai penerbangan kelas dunia," jelasnya.

Selanjutnya, ia berharap Garuda memberikan manfaat yang besar pada masyarakat. Ia juga mengimbau masyarakat menggunakan maskapai pelat merah ini.

"Sehingga Garuda dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk negara Republik Indonesia dan masyarakat Indonesia. Kami menghimbau masyarakat Indonesia juga untuk mempergunakan jasa penerbangan Garuda," jelasnya. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com