PT KP Press - Selebgram Karin Novilda mengaku ingin berhenti menjadi influencer. Kini, dirinya tengah merambah sejumlah bisnis untuk kemudian tidak benar-benar menjadikan influencer sebagai pekerjaan utama.
"Gue juga lagi on going ngurus bisnis-bisnis yang lain juga, karena memang gue mau pensiun dari dunia influencer-an ini istilahnya sebenarnya," jelasnya dalam wawancara di YouTube Menjadi Manusia.
"Gue nggak menemukan kestabilan aja sih, kestabilan secara finansial, mental, dan kebahagiaan di dunia entertainment industry social media ini sih," sambung Karin.
Bukan tanpa alasan, selebgram berusia 23 tahun ini tidak menemukan kebahagiaan secara mental di social media, salah satu sumber financial-nya saat ini. Ia mengaku mengidap bipolar dan borderline personality disorder (BPD).
Apa itu bipolar?
Gangguan bipolar adalah kondisi saat suasana hati berubah secara ekstrem, terkadang sangat emosi atau disebut mania hipomania, atau kebalikannya hingga depresi.
Saat seorang pengidap bipolar mengeluh depresi, ada perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan minat atau kesenangan sebagian besar aktivitas. Ketika suasana hati lantas berubah menjadi mania atau hipomania, orang tersebut mungkin merasa euforia, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung.
Perubahan suasana hati ini dapat mempengaruhi tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih. Jarak perubahan suasana hati yang ekstrem bisa sangat beragam, bahkan bisa hanya terjadi beberapa kali dalam setahun.
Meskipun gangguan bipolar bisa terjadi seumur hidup, kamu bisa mengelola perubahan suasana hati dan gejala lainnya dengan mengikuti rencana perawatan. Dalam kebanyakan kasus, gangguan bipolar diobati dengan obat-obatan dan konseling psikologis (psikoterapi).
Sementara borderline personality disorder biasanya mempengaruhi cara berpikir seseorang dan kesulitan mengendalikan emosi hingga perilaku, pola hubungan dengan seseorang umumnya tidak stabil.
Pengidap BPD juga kerap memiliki ketakutan yang kuat akan pengabaian dan ketidakstabilan, mereka juga sulit menoleransi rasa sendiri. Kerap impulsif dan kondisi ini bisa lebih buruk di usia dewasa muda dan mungkin secara bertahap menjadi lebih baik seiring bertambahnya usia.
Meski begitu, pengidap BPD banyak mengalami perbaikan kondisi seiring mendapat pengobatan yang tepat. - PT KP Press
Sumber : detik.com