PT Kontak Perkasa Futures - Sarang tawon Vespa affinis atau tawon endhas juga merebak di Boyolali, Jateng. Bahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengaku hampir setiap malam mendapatkan panggilan warga untuk memusnahkan sarang tawon.
"Semalam rata-rata 2 atau 3 sarang tawon (dimusnahkan)," kata Ketua TRC BPBD Boyolali Edy Marwanto, Selasa (26/11/2019).
Menurut dia, sarang tawon yang akhir-akhir ini menghebohkan itu hampir merata. Namun sarang yang dimusnahkan TRC BPBD Boyolali selama ini kebanyakan di wilayah Kecamatan Sawit , Ngemplak, dan Kecamatan Nogosari. Juga di wilayah Banyudono.
"Nanti malam (memusnahkan sarang tawon endhas) titik lokasi di Sawit. Ada dua lokasi, di Desa Kemasan dan Desa Manjung," imbuh dia.
Pemusnahan dipilih pada waktu malam hari. Alasannya, jika malam hari dan suasana gelap, tawon tersebut sudah tidak terlalu agresif seperti pada siang hari. Selain itu, saat malam, semua tawon masuk ke sarangnya, sehingga pemusnahan bisa lebih tuntas.
"Kalau malam hari karena memang karakter jenis tawon itu kalau malam hari tidak terlalu agresif. Kalau kena sinar dia agresif. Jadi kalau gelap itu dia tidak terlalu agresif. Lagi pula kalau malam hari kan semua masuk di sarang, jadi lebih tuntas, lebih bersih, karena semua masuk sarang, tinggal semprot pada lubang sarang. Minim sekali (tawon) yang lolos," kata Edy.
Edy juga mengungkapkan, di Boyolali pernah terjadi warga yang terkena sengatan tawon Vespa hingga harus dirawat di rumah sakit. "Mudah-mudahan di Boyolali tidak ada korban (sengatan lagi)," harap dia.
Sarang tawon endhas tersebut, selain menempel di rumah-rumah warga, juga ada di pohon-pohon. "Yang paling ganas itu tawon siring (jenis tawon endhas). Suka mengejar orang, dan kalau disengat, (orang) bisa menggigil," papar Yitno Paimun, warga Kecamatan Musuk, Boyolali. - PT Kontak Perkasa Futures
"Semalam rata-rata 2 atau 3 sarang tawon (dimusnahkan)," kata Ketua TRC BPBD Boyolali Edy Marwanto, Selasa (26/11/2019).
Menurut dia, sarang tawon yang akhir-akhir ini menghebohkan itu hampir merata. Namun sarang yang dimusnahkan TRC BPBD Boyolali selama ini kebanyakan di wilayah Kecamatan Sawit , Ngemplak, dan Kecamatan Nogosari. Juga di wilayah Banyudono.
"Nanti malam (memusnahkan sarang tawon endhas) titik lokasi di Sawit. Ada dua lokasi, di Desa Kemasan dan Desa Manjung," imbuh dia.
Pemusnahan dipilih pada waktu malam hari. Alasannya, jika malam hari dan suasana gelap, tawon tersebut sudah tidak terlalu agresif seperti pada siang hari. Selain itu, saat malam, semua tawon masuk ke sarangnya, sehingga pemusnahan bisa lebih tuntas.
"Kalau malam hari karena memang karakter jenis tawon itu kalau malam hari tidak terlalu agresif. Kalau kena sinar dia agresif. Jadi kalau gelap itu dia tidak terlalu agresif. Lagi pula kalau malam hari kan semua masuk di sarang, jadi lebih tuntas, lebih bersih, karena semua masuk sarang, tinggal semprot pada lubang sarang. Minim sekali (tawon) yang lolos," kata Edy.
Edy juga mengungkapkan, di Boyolali pernah terjadi warga yang terkena sengatan tawon Vespa hingga harus dirawat di rumah sakit. "Mudah-mudahan di Boyolali tidak ada korban (sengatan lagi)," harap dia.
Sarang tawon endhas tersebut, selain menempel di rumah-rumah warga, juga ada di pohon-pohon. "Yang paling ganas itu tawon siring (jenis tawon endhas). Suka mengejar orang, dan kalau disengat, (orang) bisa menggigil," papar Yitno Paimun, warga Kecamatan Musuk, Boyolali. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar