Kontak Perkasa Futures - TNI AL mengatakan hasil investigasi terhadap seaglider yang ditemukan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menunjukkan benda tersebut dioperasikan untuk penelitian. TNI AL mengatakan pihaknya sudah mengetahui seputar seaglider tersebut dari segi teknisnya.
"Teknisnya saja ketahuan, untuk apa-untuk apanya ketahuan. Untuk penelitian. Hanya teknis aja semisal ini untuk apa, fungsinya apa, ada di situ," jelas Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispen AL) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono kepada detikcom, Selasa (9/2/2021).
Disinggung soal kemungkinan seaglider di Selayar dioperasikan untuk jadi alat mata-mata, Julius menegaskan hasil investigasi TNI AL tak menunjukkan hal tersebut.
"Nggak sama sekali, dari warna jelas ketahuan, warnanya kan kuning kan," tutur Julius.
Dia kemudian menuturkan identitas pemilik seaglider ini masih belum diketahui. Dia pun menuturkan tak ada nomor seri yang melekat pada benda tersebut, yang dapat memberi petunjuk identitas pemiliknya.
"Kalo pemiliknya, kita nggak bisa (ketahui). Kaya sebuah ilustrasi ada mobil Fortuner parkir di pinggir jalan, itu pemiliknya siapa kan nggak tahu, nggak bisa tahu. Nggak ada (nomer serinya)," jelas Julius.
Sebelumnya diberitakan, seaglider ini ditemukan oleh nelayan bernama Saeruddin (60) pada 26 Desember 2020 pagi hari. Seaglider itu punya dua sayap 50 cm, panjang bodi 225 cm, baling-baling (propeller) 18 cm di bawah, dan panjang antena 93 cm. Ada pula instrumen mirip kamera di bodi.
Seaglider ini dioperasikan untuk menghimpun data oseanografi, bisa digunakan untuk keperluan industri pengeboran, industri perikanan, ataupun kepentingan militer dan pertahanan. Yudo menyebut Indonesia tidak punya alat ini.
"Kalau kita tidak punya. Kemungkinan bukan Indonesia," sebut Yudo dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), Senin (4/1).
Saat itu Yudi memberi batas waktu 1 bulan kepada Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Kapushidrosal)Laksda Agung Prasetiawan untuk membongkar seaglider tersebut. TNI AL menyatakan tak ada keterangan di badan 'drone laut' ini sejak pertama kali ditemukan.
"Tidak ditemukan ciri-ciri perusahaan negara pembuat. Ini dia, tidak ada tulisan apapun di sini. Jadi awalnya juga demikian. Kita tidak merekayasa, masih persis seperti yang ditemukan nelayan," kata Yudo. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com