PT Kontak Perkasa - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkap jumlah guguran Gunung Merapi tak meningkat secara signifikan. Namun, energi guguran Gunung Merapi terpantau meningkat signifikan. Bagaimana maksudnya?
"Peningkatan energi guguran artinya bahwa kita dari jumlahnya tidak signifikan tapi kita lihat energinya cukup signifikan berarti desakan magma menuju ke permukaan semakin kuat sehingga material yang terlontar, material yang gugur semakin banyak. Sehingga ini yang menyebabkan lebihnya energi yang dikeluarkan karena material," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida saat dihubungi wartawan.
Ia menjelaskan dengan adanya peningkatan energi guguran ini mengindikasikan adanya pergerakan magma. Bahkan, menurutnya saat ini magma semakin dekat ke permukaan dengan kecepatan yang belum diketahui.
Lebih lanjut dia menjelaskan, energi guguran ini juga mengakibatkan longsornya bagian dinding kawah bagian selatan. Kejadian itu teramati pada Rabu (18/11). Sejauh ini guguran paling dominan mengarah ke arah barat-barat laut.
"Longsor di (dinding) kawah sisi selatan ya karena guguran. Sekarang gugurannya ada ke Kali Gendol. Dominannya ke arah barat-barat laut ke Kali Senowo dan Lamat memang itu arah utamanya, tapi ke Gendol masih ada (guguran)," sebutnya.
Kendati arah guguran dominan ke barat-barat laut, Hanik menjelaskan jika potensi bahaya utama tetap ke arah bukaan kawah atau ke arah Kali Gendol. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan akan ada potensi bahaya mengarah ke arah barat.
"Dari awal kami sampaikan potensi bahaya masih tetap ke bukaan kawah (Kali Gendol) tapi juga ada kemungkinan potensi itu ke barat-barat laut karena EDM atau perubahan bentuk tubuh gunung api ada di sisi barat," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com