Kontak Perkasa Futures - Indonesia, Brasil dan India menjadi tempat uji klinis fase 3 calon vaksin Corona. Eh tapi, virusnya kan sudah bermutasi.
Apakah uji klinis masih efektif dalam kondisi demikian? Untuk itu kami bertanya pada pakar bioteknologi dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Dr.rer.nat Wien Kusharyoto.
Menurut Wien, sejauh ini sudah ada 16 mutasi SARS-CoV-2. Namun selama akarnya adalah virus dari Wuhan, maka mutasi ini tetap akan kalah oleh vaksin.
"Saya tidak terlalu khawatir dengan strain yang berbeda. Karena mutasi ini sporadis dan tidak berpengaruh terhadap efektivitas vaksin," kata Wien.
Wien optimistis uji klinis fase 3 akan memberikan dampak positif terhadap pengembangan vaksin Corona. Dia pribadi berpendapat, berdasarkan pengalaman uji vaksin pada penyakit lain, yang nanti harus diperhatikan para ilmuwan adalah efek samping yang ditimbulkan oleh calon vaksin.
"Vaccine induced disease enhancement, itu yang harus dievaluasi dari metode virus yang dilemahkan," kata dia.
Wien mencontohkan efek samping itu misalnya membuat orang dengan masalah penyakit tertentu ketika diberi vaksin malah jadi lebih parah. Namun bisa dimaklumi bahwa yang namanya uji klinis fase 3 tujuan utamanya adalah menyempurnakan calon vaksin Corona agar nantinya bisa diproduksi secara massal.
"Tahap 3 yang penting untuk mengetahui apakah ada efek samping yang muncul. Makanya lebih banyak sampel dan di kelompok umur berbeda, lokasi dan sosio ekonomi jadi pertimbangan," pungkasnya.
Vaksin Corona Sinovac rencananya akan uji klinis fase 3 di Indonesia dengan menggandeng Bio Farma. Indonesia dipilih karena laju infeksi masih tinggi, sehingga bisa untuk mengukur efektivitas dan manfaat calon vaksin yang diujikan. Selain itu, Indonesia juga punya kapasitas untuk nantinya memproduksi sendiri melalui Bio Farma. - Kontak Perkasa Futures
Apakah uji klinis masih efektif dalam kondisi demikian? Untuk itu kami bertanya pada pakar bioteknologi dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Dr.rer.nat Wien Kusharyoto.
Menurut Wien, sejauh ini sudah ada 16 mutasi SARS-CoV-2. Namun selama akarnya adalah virus dari Wuhan, maka mutasi ini tetap akan kalah oleh vaksin.
"Saya tidak terlalu khawatir dengan strain yang berbeda. Karena mutasi ini sporadis dan tidak berpengaruh terhadap efektivitas vaksin," kata Wien.
Wien optimistis uji klinis fase 3 akan memberikan dampak positif terhadap pengembangan vaksin Corona. Dia pribadi berpendapat, berdasarkan pengalaman uji vaksin pada penyakit lain, yang nanti harus diperhatikan para ilmuwan adalah efek samping yang ditimbulkan oleh calon vaksin.
"Vaccine induced disease enhancement, itu yang harus dievaluasi dari metode virus yang dilemahkan," kata dia.
Wien mencontohkan efek samping itu misalnya membuat orang dengan masalah penyakit tertentu ketika diberi vaksin malah jadi lebih parah. Namun bisa dimaklumi bahwa yang namanya uji klinis fase 3 tujuan utamanya adalah menyempurnakan calon vaksin Corona agar nantinya bisa diproduksi secara massal.
"Tahap 3 yang penting untuk mengetahui apakah ada efek samping yang muncul. Makanya lebih banyak sampel dan di kelompok umur berbeda, lokasi dan sosio ekonomi jadi pertimbangan," pungkasnya.
Vaksin Corona Sinovac rencananya akan uji klinis fase 3 di Indonesia dengan menggandeng Bio Farma. Indonesia dipilih karena laju infeksi masih tinggi, sehingga bisa untuk mengukur efektivitas dan manfaat calon vaksin yang diujikan. Selain itu, Indonesia juga punya kapasitas untuk nantinya memproduksi sendiri melalui Bio Farma. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com