PT Kontak Perkasa - New normal atau adaptasi baru di tengah pandemi virus Corona membuat beberapa aktivitas berubah. Banyak yang mulai menjalani hidup sehat, salah satunya dengan bersepeda.
Sayangnya beberapa pesepeda cenderung abai terhadap protokol kesehatan. Tidak sedikit yang menjadikan olahraga bersepeda sebagai ajang kumpul nongkrong-nongkrong, sekadar foto bareng tanpa saling jaga jarak, bahkan terkadang tidak mengenakan masker dengan benar.
Dokter yang juga pegiat olahraga bersepeda, dr Risayogi Sitorus, mengingatkan kemungkinan pesepeda menjadi carrier atau pembawa penyakit karena positif Corona tanpa gejala.
"Misal dia gowes, daya tahan tubuhnya fit, sehingga jadinya OTG. Ketika dia pulang ke rumah, ketemu keluarganya, orang tua, anak, dia punya potensi menularkan ke orang lain," jelas dokter yang menggeluti olahraga triathlon ini saat dihubungi, Rabu (22/7/2020).
Sejak pandemi COVID-19 (Corona), masyarakat mulai sadar akan kesehatannya. Salah satu cara mudah untuk memiliki tubuh sehat yakni dengan bersepeda.Kegiatan gowes bareng hampir selalu diakhiri dengan kumpul-kumpul dan foto bersama. Tak jarang, masker lupa dipakai dan jarak aman terabaikan. Foto: Rengga Sancaya
Mengingat kasus laporan Corona harian masih naik setiap harinya, dr Risayogi menekankan untuk menghindari dulu aktivitas gowes bersama. Gowesnya sih tidak masalah, kumpul-kumpul yang dilakukan usai bersepeda itu yang seharusnya dihindari.
"Sekarang masa transisi PSBB dan new normal tetapi laporan harian masih naik. Jadi kalau mau olahraga di luar seperti sepeda, hindari dulu, setop dulu yang namanya gowes bareng ramai-ramai dan kumpul-kumpul setelah gowes," pesannya.
Tuh dengar, para pesepeda jangan bandel ya! - PT Kontak Perkasa
Sayangnya beberapa pesepeda cenderung abai terhadap protokol kesehatan. Tidak sedikit yang menjadikan olahraga bersepeda sebagai ajang kumpul nongkrong-nongkrong, sekadar foto bareng tanpa saling jaga jarak, bahkan terkadang tidak mengenakan masker dengan benar.
Dokter yang juga pegiat olahraga bersepeda, dr Risayogi Sitorus, mengingatkan kemungkinan pesepeda menjadi carrier atau pembawa penyakit karena positif Corona tanpa gejala.
"Misal dia gowes, daya tahan tubuhnya fit, sehingga jadinya OTG. Ketika dia pulang ke rumah, ketemu keluarganya, orang tua, anak, dia punya potensi menularkan ke orang lain," jelas dokter yang menggeluti olahraga triathlon ini saat dihubungi, Rabu (22/7/2020).
Sejak pandemi COVID-19 (Corona), masyarakat mulai sadar akan kesehatannya. Salah satu cara mudah untuk memiliki tubuh sehat yakni dengan bersepeda.Kegiatan gowes bareng hampir selalu diakhiri dengan kumpul-kumpul dan foto bersama. Tak jarang, masker lupa dipakai dan jarak aman terabaikan. Foto: Rengga Sancaya
Mengingat kasus laporan Corona harian masih naik setiap harinya, dr Risayogi menekankan untuk menghindari dulu aktivitas gowes bersama. Gowesnya sih tidak masalah, kumpul-kumpul yang dilakukan usai bersepeda itu yang seharusnya dihindari.
"Sekarang masa transisi PSBB dan new normal tetapi laporan harian masih naik. Jadi kalau mau olahraga di luar seperti sepeda, hindari dulu, setop dulu yang namanya gowes bareng ramai-ramai dan kumpul-kumpul setelah gowes," pesannya.
Tuh dengar, para pesepeda jangan bandel ya! - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com