Kamis, 20 Juni 2019

Chris Hemsworth Selamatkan 'Men In Black: International'


PT Kontak Perkasa - Chris Hemsworth melakoni wawancara eksklusif beberapa waktu lalu. Dalam perbincangan itu, ia mengisahkan tentang keterlibatan di 'Men In Black: International'.

"Saya memainkan karakter sebagai Agen H, dia ini agen yang free rackless. Karakter ini yang sangat menyenangkan bagi saya, karakter yang sulit diprediksi. Agen H ini juga main bareng Tessa Thompson, dia pendatang baru yang bekerja sebagai agen dan saya juga belajar dari karakter yang ia mainkan," ungkapnya.

Chris Hemsworth mengaku senang kembali terlibat dalam satu film dengan Tessa Thompson. Sebelumnya, mereka juga pernah main bareng di 'Thor: Ragnarok' dan beberapa film Marvel.

Selain itu, Chris juga mengaku harus melakukan banyak riset untuk tampil dalam film tersebut. Apalagi, ia juga menaruh respect untuk beberapa film 'Men In Black' sebelumnya.

"Saya coba menontonnya kembali dan pada dasarnya, saya respect dengan film yang udah ada sebelumnya. Saya juga mencari sesuatu yang unik dalam memainkan karakter di film ini agar tercipta atmosfer 'Men In Black' sebelumnya," tutur Chris.

Ada satu hal yang masih dipertahankan dalam waralaba 'Men In Black' yaitu ciri khas komedinya. 'Men In Black: International' juga muncul dengan harapan untuk lebih global sampai mereka pun melakoni syuting di beberapa negara.

"Jadi kita syuting di New York, London, Italia, Maroko, jadi ada keseimbangan globalnya di film ini. Ada ciri khas komedi maupun sense of humor Amerika atau Inggris," tuturnya.

Di akhir perbincangan, Chris juga mengucapkan terima kasih kepada penggemar di Indonesia.

"Terima kasih banyak buat penggemar di Indonesia, terima kasih udah dukung terus film ini. Reaksinya fantastik banget, saya harap kalian suka," tutupnya.

Setelah tayang perdana, banyak yang menilai 'Men In Black: International' kurang mampu bikin gebrakan yang ajaib. Namun kehadiran Chris Hemsworth dianggap sangat membantu untuk betah-betah duduk di bioskop. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 19 Juni 2019

GM PT HTK Didakwa Suap Bowo Sidik USD 158 Ribu dan Rp 311 Juta


PT Kontak Perkasa Futures - General Manager Komersial PT Humpuss Transportasi Kimia, Asty Winasti didakwa memberikan uang suap kepada anggota DPR Bowo Sidik Pangarso. Uang suap yang diterima Bowo Sidik, USD 158.733 dan Rp 311 juta.

"Melakukan atau turut serta melakukan beberapa perbuatan yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga dipandang sebagai perbuatan berlanjut, memberi atau menjanjikan sesuatu," kata jaksa KPK Kiki Ahmad Yani saat membacakan surat dakwaan dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Uang suap tersebut bertujuan untuk membantu PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) mendapatkan kerja sama pekerjaan pengangkutan atau sewa kapal dengan PT Pupuk Indonesia Logistik (PT PILOG). Sebelumnya, disebut jaksa PT HTK putus kontrak kerja dengan PT Kopindo Cipta Sejahtera (cucu perusahaan PT Petrokimia Gresik) dan dialihkan kepada PT PILOG.

Atas pemutusan kontrak itu, jaksa menyebut pemilik PT Tiga Macan Steven Wang menyarankan Asty Winasti untuk bertemu Bowo Sidik. Steven dan Asty pun bertemu Bowo Sidik agar PT PILOG menggunakan kapal MT Griya Borneo yang dikelola PT HTK.

"Terdakwa (Asty Winasti) mengirimkan surat elektronik (email) kepada Bowo Sidik Pangarso yang ditembuskan juga ke email Steven Wang tentang kronologis pemutusan kontrak PT HTK dengan PT KCS karena PT PILOG telah membeli kapal MT Pupuk Indonesia dengan kapasitas lebih besar dari kapal MT Griya Borneo sehingga kapal pengangkutan PT Petrokimia Gresik dialihkan dilakukan PT PILOG," jelas jaksa.

Atas permintaan tersebut, jaksa mengatakan Bowo Sidik bertemu Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) Aas Asikin Idat dan Direktur Pemasaran PT PIHC Achmad Tossin Sutawikara agar membatalkan pemutusan kontrak PT KCS dan PT HTK, sehingga kapal MT Griya Borneo bisa digunakan kembali.

Kapal MT Griya Borneo memiliki kapasitas 9.000 metrik ton dan kapal MT Pupuk Indonesia mempunyai kapasitas 13.500 metrik ton mengangkut amonia.

"Terdakwa dihubungi Steven Wang yang menyampaikan pesan Bowo Sidik Pangarso yang meminta commitmen fee sebesar USD 2 per metrik ton dari volume amonia yang diangkut kapal MT Griya Borneo yang disewa PT PILOG. Begitupun Steven Wang juga minta fee 3% dari total reveneu penyewaan kapal MT Griya Borneo, namun yang disepakati untuk Bowo Sidik USD 1,5," ucap jaksa.

Setelah itu, PT HTK dan PT PILOG menandatangani MoU kerja sama penyewaan kapal. Kapal MT Griya Borneo disewa oleh PT PILOG dan kapal MT Pupuk Indonesia disewa oleh PT HTK.

Atas kesepakatan MoU tersebut, Bowo pun meminta uang kepada Asty sebagai realisasi commitment fee. Asty mengirimkan uang USD 158.733 dan Rp 311 juta secara bertahap kepada Bowo Sidik melalui anak buahnya bernama Indung Andriani.

Perbuatan Asty didakwa melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a, atau Pasal 5 ayat (1) huruf b Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tahun juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 18 Juni 2019

Ashanty dan Keluarga Terjebak di Tengah Aksi Penembakan di Toronto


PT Kontak Perkasa - Ashanty dan Anang Hermansyah sedang membawa anak-anaknya berlibur ke Kanada. Mereka pun ikut menyaksikan parade kemenangan Toronto Raptors menjuarai NBA 2019 di Nathan Philips Square.

Akan tetapi, di tengah suasana riuh itu terjadi aksi penembakan. Kejadian itu membuat suasana di tengah-tengah kerumunan parade itu seketika riuh.

Ashanty membagikan kondisi dia dan keluarganya. Mereka bahkan sampai mengungsi ke sebuah toko yang ada di dekatnya.

"Kita di sini ngeri banget jadi gara-gara ada Raptors lagi merayakan kemenangannya, ada Drake, ada semua terus ada tembak-tembakan. Jadi kita semua diungsikan ke sini. Duh ngeri banget," cerita Ashanty dalam postingan Instagram Stories miliknya, Selasa (18/6/2019).

Ashanty tak menyangka ada kejadian mencekam saat dia dan anak-anak sedang berada di Toronto, Kanada. Setelah semua aman, Ashanty langsung membawa anak-anak dan keluarganya kembali ke hotel.

Mereka melewati daerah tempat terjadinya penembakan. Tempat tersebut ternyata dekat dengan hotel mereka.

"Oh my God, itu tadi tempat kejadian, tadi ada yang nembak. Ini sudah aman Insyaallah sekarang kita jalan ke hotel," ungkapnya.

"Ini penembakannya tadi, ancur semua lihat. Gara-gara habis konser Drake aduh gila seram banget. Ada-ada aja pas kita datang, akhirnya kita pulang ke hotel," sambungnya sambil memperlihatkan kondisi jalan yang dilewatinya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 17 Juni 2019

WP KPK Minta Pansel Capim Cek Rekam Jejak: Jangan Punya Dosa Masa Lalu


Kontak Perkasa Futures - Wadah Pegawai (WP) KPK meminta Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK mengecek rekam jejak semua yang mendaftar capim. Tujuannya agar pimpinan yang kemudian terpilih bukanlah orang yang punya dosa masa lalu.

"Penelusuran rekam jejak benar-benar harus serius dilakukan Pansel. Sebab jangan sampai nanti pimpinan KPK yang dipilih merupakan pimpinan yang punya dosa masa lalu, sehingga tidak berani melangkah karena tersandera yang mengakibatkan takut menangkapi koruptor," kata Ketua WP KPK Yudi Purnomo, Senin (17/6/2019).

Dia mengatakan salah satu syarat pimpinan KPK yang diatur UU 30/2002 tentang KPK adalah tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Penelusuran rekam jejak, menurut Yudi, bisa dilakukan lewat wawancara mendalam hingga melibatkan masyarakat.

"Penelusuran jejak digital, wawancara mendalam, keterlibatan masyarakat, maupun kerja sama dengan lembaga negara dan instansi pemerintah merupakan salah satu cara agar benar-benar mendapatkan pimpinan KPK yang baik dan bersih," ucapnya.

Yudi juga mengingatkan penelusuran jejak itu harus menghasilkan informasi yang valid. Sehingga, jika ada yang gagal, tidak menimbulkan tudingan adanya calon titipan.

"Tentu saja perlu ada verifikasi faktual terhadap informasi-informasi tersebut. Sehingga benar-benar valid agar jangan sampai terkesan menjegal salah satu calon yang tentu saja tidak baik juga karena akan menciptakan persepsi ada calon titipan," jelasnya.

Pendaftaran calon pimpinan KPK sendiri dimulai sejak hari ini, 17 Juni hingga 4 Juli 2019. Syarat dan berbagai berkas pendaftaran bisa dilihat di situs setneg.go.id. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 13 Juni 2019

Pansel Minta BIN-BNPT Telusuri Rekam Jejak Capim KPK


Kontak Perkasa Futures - Panitia seleksi calon pimpinan (pansel capim) KPK berencana mengunjungi kantor BIN dan BNPT. Hal itu dilakukan untuk meminta bantuan kedua lembaga tersebut memastikan rekam jejak kandidat capim bebas paparan radikalisme.

"Kami akan ke BIN dan juga ke BNPT. BNTP ini adalah sesuatu yang baru memang, karena eranya seperti ini sehingga kita juga tidak mau kecolongan, jangan sampai ada (capim KPK) terpapar radikalisme. Jadi kita juga akan ke BNPT selain ke BIN, karena ke BIN itu juga selalu kita lakukan tracking untuk itu," ujar Ketua Pansel capim KPK, Yenti Garnasih.

Hal itu disampaikan Yenti usai bertemu Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan jajarannya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2019).

Anggota Pansel Calon Pimpinan KPK sekaligus Pakar hukum pidana dan HAM Harkristuti Harkrisnowo menambahkan harapannya agar mendapatkan KPK dipimpin orang yang memiliki integritas, kompetensi dan kepemimpinan yang baik dan keberanian.

"Agak tidak sepakat mengatakan kita cari setengah dewa, tapi yang bisa menghadapi Thanos, tadi katanya Pak Hamdi, punya keberanian," tambah Harkristuti.

Pada pagi hingga siang hari ini, Pansel Capim KPK berkunjung ke Mabes Polri dan bertemu Tito dan jajarannya. Dalam pertemuan, Pansel KPK menyampaikan pihaknya akan membuka pendaftaran capim KPK mulai 17 Juni hingga 4 Juli 2019 mendatang.

Sebelumnya Pansel juga menemui Jaksa Agung M Prasetyo. Pansel ingin meminta rekomendasi agar jaksa mendaftar sebagai capim KPK.

"Bagi kejaksaan kan ini kepercayaan. Tentunya karena dipercaya menyodorkan nama, ini bagi kita juga beban. Kita coba untuk mencarikan figur-figur yang terbaik, itu yang kita lakukan nanti," kata M Prasetyo usai bertemu Pansel capim KPK. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 12 Juni 2019

Diskusi Pencegahan Korupsi, Mendagri Ajak 3 Gubernur-Wagub Baru ke KPK


PT Kontak Perkasa - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengajak tiga kepala daerah yang baru dilantik mendatangi KPK. Tjahjo bersama ketiga kepala daerah itu akan berdiskusi dengan Pimpinan KPK mengenai pencegahan korupsi.

Ketiga kepala daerah yang baru itu yakni Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim, Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Murad Ismail-Barnabas Orno, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba-Al Yasin Ani. Mereka tiba di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.

Tjahjo mengatakan agenda mendatangi KPK bersama para kepala daerah pascadilantik merupakan hal yang biasa dilakukan. Menurutnya, para kepala daerah itu akan berdiskusi dan meminta masukan ke KPK soal pencegahan korupsi.

"Seperti biasa setelah pelantikan kami ajak ke KPK untuk diskusi dan dialog yang berkaitan dengan strategi pencegahan korupsi atau hal-hal mungkin ada masukan dari Ketua KPK," kata Tjahjo.

Tjahjo mengatakan setiap kepala daerah yang baru dilantik memang selalu diajak ke KPK. Tujuannya agar para kepala daerah itu memiliki satu pandangan dan visi yang sama dengan KPK dalam pencegahan tindak pindana korupsi.

"Semua Gubernur yang pernah dilantik ke KPK, dialog diskusi supaya ada satu pandangan dan visi untuk pencegahan korupsi," sebutnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 11 Juni 2019

Fakta Diana Pungky: Jinny, Pernikahan, Anak, dan Perceraian


PT Kontak Perkasa Futures - Diana Pungky sudah lama malang melintang di dunia hiburan Indonesia. Namanya mulai dikenal sejak era 80'an.

Ketika itu, sosok manisnya menghiasi beberapa cover majalah populer. Berangkat dari model, Diana Pungky kemudian menjelma menjadi bintang sinetron.

Perempuan kelahiran 12 Maret 1974 tersebut, langsung melambung namanya setelah membintangi 'Jinny Oh Jinny'. Sinetron tersebut akhirnya begitu lekat pada sosok Diana Pungky sebagai Jinny.

Karakter sosok jin bergaya Timur Tengah yang hidup di dalam kerang itu mulai diperankannya sejak 1997 hingga 2002. Ada tiga judul sinetron dengan memakai kata Jinny yang setelah itu diperankannya.

Terakhir, sinetron 'Boneka Poppy' juga dibintanginya, perannya kali ini berbeda dengan sosok Jinny yang gemas dan gayanya yang centil. Sinetron itu pun akhirnya tak sebesar perannya sebagai jin.

Di balik kariernya, tentu begitu dekat gosip tentang kehidupan pribadinya. Ia menikah dengan Dedey Mulyawan Risyad pada 29 Januari 2005.

Pernikahannya dengan Dedey merupakan permintaan dari mendiang ayah Diana. Sebelum meninggal, ayah Diana Pungky telah berwasiat agar anak perempuannya itu segera menikah dengan Dedey yang dipacarinya sudah cukup lama.

Sembilan tahun tentu bukan waktu yang sebentar bagi pasangan ini untuk melangkah ke jenjang yang lebih pasti. Berulang kali ketika ditanyakan perihal kapan menikah, ia selalu mengatakan belum kepikiran.

Namun setelah ayahnya meninggal dan berwasiat, keduanya tak bisa lagi mengatakan belum kepikiran. Dalam pesan-pesannya, ayah Diana yang meninggal 23 Desember 2004, bahkan telah menentukan tanggal pernikahan 28 Januari 2005 serta akad nikah tepat pukul 10.00 WIB.

Setelah akad nikah, keduanya akan menggelar resepsi pernikahan di kediaman orang tuanya. "Aku ingin dikelilingi oleh orang terdekat," tuturnya ketika itu.

Pernikahan mereka memang selalu menjadi sorotan. Terlebih keduanya kerap ditanya masalah momongan. Mereka sejak dulu berusaha untuk mendapatkan anak, tak jarang juga keduanya memeriksakan diri ke dokter.

Meski keduanya dinyatakan dokter sehat, kesibukan dianggap sebagai penghalang utama. Dedey disebut sibuk berbisnis, sedangkan Diana juga masih mengisi harinya dengan syuting sinetron yang melelahkan.

Gosip perceraian di antara keduanya pun muncul setelah itu. Meski mereka membantah kabar tersebut.

Diana Pungky malah datang dengan kabar rehat dari dunia hiburan. Ia memilih untuk mengelola sebuah butik di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Kini, setelah satu dekade muncul kabar Diana dan Dedey resmi bercerai. Tak banyak yang mengetahui kabar tersebut. Bahkan muncul berita, Dedey Mulyawan pun sudah melepas status dudanya dengan mempersunting eks personel 'Mahadewi', Gwen Priscilla. Hal itu dibuktikan dengan sebuah foto yang tersebar di berbagai akun gosip.

Sebelumnya, Diana Pungky juga sempat menghebohkan dunia maya. Ketika itu, ia kepergok jalan bareng seorang lelaki. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com