Kamis, 29 Juli 2021

Berapa Kebutuhan Vitamin C Selama

 


PT Kontak Perkasa Futures - Di tengah pandemi COVID-19, imunitas tubuh harus dijaga dengan baik agar bisa terhindar dari virus Corona. Untuk memenuhinya, bisa dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan juga mengkonsumsi vitamin.
Dari berbagai vitamin yang dibutuhkan tubuh, vitamin C menjadi yang sangat sering dikonsumsi. Tapi, masih banyak yang bingung seberapa besar sih dosis yang aman untuk dikonsumsi?

Ketua Indonesia Asosiasi Ahli Gizi Olahraga (ISNA) dr Rita Ramayulis, DCN, MKes, mengatakan kebutuhan vitamin C umumnya pada wanita dan pria berbeda. Untuk wanita sebesar 75 mg dan pria 90 mg per harinya.

"Tetapi, pada situasi kita kondisi stres lebih tinggi, kemudian kita kerjanya berat, kecapekan, lelah, atau kita berada di mana virus itu tinggi tingkat paparan, tentu agak khawatir kita apakah bisa menangkal atau tidak," kata dr Rita pada detikcom, Rabu (28/7/2021).

Maka dari itu, dr Rita mengatakan pemberian 500 hingga 1.000 mg vitamin C selama pandemi diperbolehkan. Hal ini dilakukan untuk menambah perlindungan tubuh kita selama pandemi.

Dari penelitian yang ada, pemberian dosis 500-1.000 mg vitamin C masih tergolong aman dan diperbolehkan. Pasalnya, vitamin tersebut bisa larut dalam air dengan baik.

"Sebenarnya itu lebih dari (dosis) kebutuhan, tapi cukup membantu kita untuk perlindungan kita. Sehingga pemberian 500-1.000 mg per hari selama masa pandemi itu cukup membantu kita untuk pemenuhan vitamin," lanjutnya.
 

Berapa kali harus mengkonsumsinya selama pandemi?
Menurut Dr Rita, karena dosis yang diperbolehkan lebih tinggi dari batas kebutuhan biasa, jadi harus diperhatikan dalam mengkonsumsinya. Ia menyarankan agar mengkonsumsi vitamin C sebanyak satu kali per harinya.

"Memang satu hari itu hanya boleh satu kali, kan maksimalnya 1.000. Kalau kita tidak sakit, hanya pada situasi yang paparan virusnya tinggi. Kalau kita tingkat paparannya nggak tinggi, dari sayur dan buah juga sudah cukup nggak perlu khawatir," ujar dr Rita.

Bagaimana untuk pasien positif COVID-19?
dr Rita menjelaskan untuk orang yang sakit atau terpapar COVID-19, kebutuhan atau dosis vitamin C yang dibutuhkan akan berbeda. Hal itu tergantung pada ringan-beratnya gejala yang muncul.

"Kalau dia terinfeksi, itu nanti dilihat berat-ringan gejala yang muncul. Karena kalau dia terinfeksi, penggunaan vitamin C dalam tubuhnya akan meningkat tajam," jelasnya.

"Kalau terinfeksi, sedang sakit, maka itu diberikan lebih dari 1000, tapi harus konsultasi dengan tenaga kesehatan. Ada pemberian 2.000, 5.000, bahkan 10.000 melalui infus. Nah kalau itu penanganannya lebih personal," imbuhnya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 23 Juli 2021

Jual Pacar Gay yang Masih Siswa ke Pria Lain, Pria di Padang Ditangkap

 


PT Kontak Perkasa Futures - Polresta Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menangkap seorang pria, HN (28), karena diduga menjadi muncikari terhadap anak laki-laki di bawah umur A (15). HN diduga menjual A kepada penyuka sesama jenis.
Dilansir dari Antara, Jumat (23/7/2021), Kasus itu terungkap ketika HN dan A terlibat pertengkaran di dalam mobil kawasan Simpang Haru, Padang. Warga kemudian mengantarkan keduanya ke kantor polisi pada Selasa (20/7) malam.

"Kami awalnya menerima pengaduan dari masyarakat, kemudian lewat penyelidikan ditemukan ada aktivitas transaksi jual beli," kata Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda.

HN dan A telah diamankan di Kantor Polresta Padang dan menunggu pengembangan kasus lebih lanjut oleh Unit PPA. Dari hasil pemeriksaan, HN yang merupakan pekerja swasta diketahui menjalin hubungan sesama jenis (gay) dengan A yang masih berstatus sebagai pelajar.

Setelah itu, HN diduga telah menjual A lewat aplikasi khusus secara daring kepada pria-pria di dalam aplikasi yang sama. A dijual dengan tarif Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta.

"Dari pemeriksaan diketahui bahwa tarif yang ditawarkan terhadap calon pelanggan di dalam aplikasi berkisar antara Rp 200-Rp 1 juta," katanya.

A juga membenarkan kalau dirinya menjalin hubungan atau berpacaran dengan HN. Rico mengatakan perbuatan HN dapat dijerat dengan pidana perbuatan cabul dan eksploitasi seksual sesama jenis terhadap anak di bawah umur.

Dia diduga melanggar pasal 82 Juncto (Jo) 76 E, 76 I, pasal 88 Undang-undang RI nomor 17 tahun 2016, dan sub pasal 292 KUHP. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 22 Juli 2021

199 Orang Meninggal Sehari, Malaysia Cetak Rekor Kematian Corona

 


PT KP Press - Malaysia baru saja mencetak rekor tertinggi untuk kematian harian akibat virus Corona (COVID-19). Negara ini melaporkan nyaris 200 kematian dalam sehari, yang menandai hari terkelam sejak pandemi Corona merebak awal tahun lalu.

Kamis (22/7/2021), Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan sedikitnya 199 kematian akibat Corona dalam 24 jam terakhir di wilayahnya.

Dengan tambahan itu, maka total 7.440 kematian akibat Corona kini tercatat di Malaysia.

Kementerian Kesehatan Malaysia juga melaporkan tambahan 11.985 kasus Corona dalam sehari. Ini berarti sudah sembilan hari berturut-turut Malaysia mencatat tambahan kasus harian Corona di atas 10.700 kasus setiap harinya.

Lebih dari separuh tambahan kasus terbaru di Malaysia berasal dari wilayah Klang Valley, dengan 5.550 kasus terdeteksi di Selangor dan 1.174 kasus terdeteksi di ibu kota Kuala Lumpur. Wilayah Negeri Sembilan melaporkan 745 kasus, sedangkan wilayah Kedah dan Johor melaporkan masing-masing 800 kasus dan 644 kasus.

Lonjakan kasus itu menjadikan total kasus Corona di Malaysia saat ini mencapai 951.884 kasus.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 137.587 kasus di antaranya masih merupakan kasus aktif dan sebanyak 806.857 kasus Corona lainnya berujung kesembuhan.



Disebutkan juga oleh Kementerian Kesehatan Malaysia bahwa negara ini masih menangani 927 pasien Corona yang dirawat di unit perawatan intensif, dengan 459 pasien di antaranya membutuhkan bantuan alat pernapasan.

Diketahui bahwa Malaysia memasuki lockdown nasional ketiga sejak 1 Juni lalu, setelah melaporkan lebih dari 9.000 kasus dalam sehari. Jumlah kasus harian terus bertambah hingga akhirnya mencapai lima digit angka untuk pertama kalinya pada 13 Juli lalu.

Situasi ini mendorong warga Malaysia untuk meluapkan ketidaksenangan mereka terhadap pemimpin dan pemerintahan di negaranya melalui tagar berbunyi #KerajaanGagal via media sosial. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Jumat, 16 Juli 2021

Dulu Buruh Pabrik, TikToker Kocak Kini Bisa Dapat Rp 300 Juta Sekali Posting

 


PT Kontak Perkasa Futures - Ekspresi kocak Khaby Lame mungkin pernah kamu lihat di media sosial. Belakangan ia menjadi salah satu kreator TikTok dengan follower terbanyak. Pria asal Italia tersebut bahkan menjadi orang kedua paling diikuti setelah Charli D'Amelio. Tak banyak yang tahu bahwa ia beralih ke TikTok setelah kehilangan pekerjaan sebagai pekerja pabrik.
Khaby Lame dikenal dengan ekspresi kocaknya yang mendapat respon positif dari netizen. Khaby paling sering membuat reaksi dari video-video yang sudah viral. Salah satu videonya yang paling terkenal adalah ketika ia menduetkan video seseorang menggunakan gunting untuk membuka susu.


Sebenarnya tidak banyak yang dilakukannya untuk membuat konten tapi ekspreksi Khaby lah yang dianggap lucu hingga di-like lebih dari jutaan kali. Ia juga tidak terlihat menggunakan alat canggih atau mengedit video dengan rumit tapi bisa menarik atensi netizen dengan ide sederhana. Pria 21 tahun pun itu dinilai punya tatapan sarkastik yang khas ketika 'mengritik' orang-orang yang diduetkannya dalam video sehingga terlihat lucu.

Khaby adalah orang keturunan Senegal yang tinggal di Italia. Seperti kebanyakan orang, pria yang punya 89 juta follower tersebut beralih ke TikTok saat pandemi. Dilansir The New York Times, Khaby mulai membuat video di aplikasi berbasis video itu setelah kehilangan pekerjaannya di sebuah pabrik ketika virus Corona mewabah tahun lalu.

Kini telah menjadi orang kedua paling banyak follower di TikTok, perkembangan akun Khaby memang sangat pesat. Banyak orang memprediksi bahwa pria tersebut bisa terus naik dan menjadi yang pertama setelah secara mengejutkan menggeser popularitas Addison Rae.

Punya banyak follower tentu Khaby bisa menghasilkan banyak uang dari akun TikTok-nya. Dilansir Celeb's Fortune, kekayaan bersih pria tersebut diestimasi berkisar antara $300.000 (Rp 4,3 miliaran) hingga $500.000 (Rp 7,2 miliaran). Sedangkan berdasarkan laporkan Influencer Marketing Hub, satu postingan Khaby Lame bisa bernilai $17.800 (Rp 258 jutaan) hingga $29.800 (Rp 433 jutaan). - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 14 Juli 2021

Sungguh Mujur, Pria Ini Temukan 2 Gigi Megalodon dalam 3 Minggu

 


Kontak Perkasa Futures - Pria di Florida ini sungguh beruntung. Dia menemukan 2 fosil gigi megalodon di pantai Florida hanya dalam tempo waktu 3 minggu terakhir.
Sudah setahun ini, Jacob Danner menjalani profesi sebagai pengumpul benda-benda yang terdampar di pantai Florida selama setahun terakhir. Jacob yang juga merupakan seorang kurator seni, menemukan 2 fosil gigi Megalodon dalam 3 minggu ini.

Jacob pertama kali menemukan fosil gigi megalodon di pantai Fernandina, Florida sekitar 3 minggu yang lalu. Fosil gigi hiu purba yang ditemukan itu berukuran sepanjang 7 centimeter.

Selang 3 minggu kemudian, Jacob menemukan lagi menemukan fosil gigi megalodon di pantai yang sama. Kali ini, ukurannya lebih besar, sekitar 10 centimeter.

"Itu membuat kamu ingin menghabiskan waktu seharian untuk terus berburu, berpikir akan ada sesuatu yang lain lagi di luar sana," kata Jacob.

Jacob menemukan fosil gigi megalodon itu setelah badai tropis Elsa menerjang Florida sehari sebelumnya. Paginya, Jacob menemukan fosil gigi tersebut dengan kondisi yang masih sangat bagus.

Bagi para kolektor, fosil gigi Megalodon jadi koleksi yang sangat berharga. Mereka berlomba-lomba untuk menemukan fosil gigi megalodon yang kondisinya paling bagus di antara kalangan kolektor lainnya.

Baca juga: Film tentang Palung Mariana, Area Terdalam di Bumi yang Penuh Misteri
Hiu megalodon hidup di lautan sekitar 3,6 hingga 20 juta tahun yang lalu. Megalodon adalah hiu terbesar yang pernah hidup di masa itu.

Megalodon bisa tumbuh hingga sepanjang 18 meter. Hiu ini punya deretan gigi taring di rahangnya. Seiring waktu, gigi-gigi tersebut akan tanggal dan berubah jadi fosil di masa sekarang.

"Saya berulang kali membolak-balik fosil gigi tersebut di tangan sambil membayangkan, jutaan tahun bersejarah yang sudah dilalui gigi yang saya pegang itu," kata Jacob. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 13 Juli 2021

Vaksin COVID-19 Berbayar, Perlu Ada Nggak Sih?

 


PT Kontak Perkasa - Munculnya opsi vaksin COVID-19 berbayar menuai pro-kontra. Program vaksinasi gotong royong individu ini disebut-sebut demi mempercepat herd immunity.
Meski Kementerian Kesehatan RI menjamin ketersediaan stok vaksin COVID-19 gratis program pemerintah, tak sedikit yang akhirnya mendesak pembatalan vaksin COVID-19 berbayar Kimia Farma.

Seperti petisi yang diinisiasi pakar epidemiologi Pandu Riono, Irma Handayani, pendiri Lapor COVID-19, hingga guru besar bidang sosiologi bencana Universitas Teknologi Nanyang Singapura, Prof Sulfikar Amir. Mereka meminta pemangku kebijakan Presiden Joko Widodo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri BUMN Erick Thohir segera membatalkan vaksin COVID-19 berbayar.

Mereka menilai, vaksin COVID-19 malah memperpanjang pandemi COVID-19. Sebab, masyarakat ekonomi ke bawah bisa tak mendapat prioritas vaksinasi COVID-19.

"Dengan suplai vaksin yang masih sangat terbatas, masyarakat yang berada di daerah dan ekonomi menengah ke bawah yang justru memiliki tingkat risiko penularan yang lebih tinggi bisa tidak diprioritaskan dalam pembagian vaksin," tulis petisi 'Batalkan Vaksinasi Mandiri #VaksinasiMandiriGakAdil' yang sudah ditandatangani hampir 8 ribu orang per Senin (12/7/2021).

Senada, Ketua Pengurus Harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) Tulus Abadi menegaskan pelaksanaan vaksinasi gotong royong mandiri individu amat tidak etis, terlebih diselenggarakan saat Corona di Indonesia tengah melambung tinggi.

"Vaksin berbayar itu tidak etis, di tengah pandemi yang sedang mengganas. oleh karena itu, vaksin berbayar harus ditolak," tegas Ketua Pengurus Harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) Tulus Abadi, Minggu (11/7/2021).

Bukan mustahil jika opsi vaksinasi gotong royong mandiri memicu warga untuk malas mengikuti program vaksin COVID-19.

"Vaksin berbayar juga bisa menimbulkan distrust pada masyarakat, bahwa yang berbayar dianggap kualitasnya lebih baik, dan yang gratis lebih buruk kualitasnya," jelas Tulus.

Di sisi lain, sebagian orang punya kebutuhan mendesak yang mengharuskan mereka punya sertifikat vaksin. Misalnya untuk bepergian naik pesawat. Sementara untuk mengakses vaksin gratis, antrean dan ketidakjelasan prioritas kadang jadi alasan untuk lebih memilih vaksin berbayar.

"Sebenernya pilih berbayar karena butuh banget sertifikatnya buat besok," kata seorang pendaftar vaksin berbayar di Kimia Farma Supratman, Bandung, Senin (12/7/2021). - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Jumat, 09 Juli 2021

Luhut: Kita Nggak Tahu Kapan Selesainya COVID-19 Ini

 


PT KP Press - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pengadaan oksigen untuk pasien COVID-19 dipercepat. Luhut menegaskan upaya penanganan COVID-19 saat ini harus cepat.
Pernyataan itu disampaikan Luhut saat menggelar rapat koordinasi penyediaan suplai oksigen untuk COVID-19 secara virtual setingkat menteri dan lembaga pada Kamis (8/7/2021). Luhut meminta para pemangku kepentingan lebih tanggap.

"Kita bermain dengan waktu, kita harus bekerja cepat," tegas Luhut dikutip dari situs Kemenko Marves, Jumat (9/7).

Dalam kesempatan itu, Luhut membeberkan kondisi terkini penanganan COVID-19 dan estimasi kebutuhan oksigen. Selain itu, Luhut menyampaikan sudah membuat skenario penanganan COVID-19 selama PPKM darurat.

Evaluasi akan dilakukan seiring dengan berjalannya waktu. Ini dilakukan untuk memperoleh gambaran objektif atas implementasi aturan tersebut.

"Karena kita nggak tahu kapan selesainya COVID-19 ini," ujar Luhut.

Terlepas dari itu, Luhut mengingatkan pengadaan dan penambahan jumlah oksigen untuk pasien COVID-19 harus tetap taat hukum. Menurut Luhut, jangan sampai pengadaan oksigen tersebut menimbulkan masalah ke depannya. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Senin, 05 Juli 2021

Tren Palsukan Hasil Positif COVID-19 Pakai Jeruk dan Lemon Viral di TikTok

 


PT KP Press - Di tengah tingginya kasus COVID-19 di berbagai negara, banyak orang yang iseng memalsukan tes positif COVID-19 demi konten semata. Tren ini langsung viral di TikTok.
Semenjak bermunculan media sosial seperti Instagram, YouTube sampai platform YouTube banyak orang yang rela melakukan apapun agar kontennya viral dan ditonton banyak orang. Termasuk membuat konten bagaimana cara membuat hasil tes COVID-19 menjadi positif dengan buah-buahan.

Dilansir dari LatestLY (04/07), beberapa murid sekolah di Inggris menemukan cara yang aneh untuk membuat tes COVID-19 seseorang menjadi positif. Caranya sangat mudah, mereka hanya menggunakan dua buah saja, yaitu jeruk dan lemon.

Lewat video yang kini ditiru banyak orang, awalnya mereka memotong buah jeruk dan lemon menjadi dua bagian. Kemudian mereka meneteskan sedikit cairan dari jeruk dan lemon ke alat rapid test yang bisanya digunakan oleh orang-orang.

Hasilnya alat rapid tersebut langsung menunjukkan positif COVID-19, meskipun mereka hanya meneteskan cairan jeruk dan lemon tanpa campuran cairan hidung dan mulut manusia sama sekali.

Video ini pun langsung viral, membuat banyak orang di TikTok yang menirunya untuk mengerjai keluarga hingga teman mereka bahwa mereka terpapar COVID-19.

Tak hanya menggunakan jeruk dan lemon saja, beberapa bahan makanan juga digunakan untuk bisa membuat hasil positif palsu ini. Seperti saus tomat, minuman bersoda dan beberapa bahan makanan lainnya.

Banyak netizen yang dibuat bingung dengan fenomena ini, ada juga yang berpikir bahwa bisa jadi jeruk dan lemon mengandung virus COVID-19 yang tidak mereka ketahui.

"Selain tren ini meresahkan, karena bisa saja digunakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Tren ini juga menimbulkan banyak pertanyaan apakah makanan-makanan di atas mengandung Corona?," komen salah satu netizen.

"Tolong hentikan tren-tren aneh seperti ini, meski hanya candaan semata tapi COVID-19 tidak bisa dianggap sepele," saran netizen.

"Penasaran, sebenarnya jeruk dan lemon bisa positif karena mengandung virus tersebut atau tidak ya?" tanya netizen lainnya penasaran.

Menanggapi hal ini, salah satu eksperimen yang dilakukan situs Guardian UK menunjukkan bahwa hasil positif dari tetesan jeruk dan lemon ini, sebenarnya dipengaruhi dari tingkat keasaman cairan tersebut.Karena cairan asam ini merusak sistem test atau alat pelacak virus yang ada di dalamnya.

Tak hanya di luar negeri, sebelumnya artis dan komedian Rina Nose juga pernah melakukan eksperimen yang sama. Ia menggunakan pepaya dan sambal cireng untuk di tes menggunakan alat rapid antigen, yang hasilnya sama-sama positif. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Kamis, 01 Juli 2021

Kabar Gembira! Vaksin COVID Tanpa Suntik Mulai Diuji Coba

 


PT Kontak Perkasa - Vaksin COVID nantinya akan menjadi semakin canggih. Vaksin tanpa suntik kini mulai diuji coba. Wah, kalau bukan disuntik, bagaimana cara vaksinnya bisa masuk ke dalam tubuh?
Uji coba vaksin COVID tanpa suntik ini dilakukan di Australia. Uji coba vaksin COVALIA fase 1 digelar serentak di 3 tempat yaitu Scientia Clinical Research di Sydney, Telethon Kids Institute di Perth, dan Women's and Children's Hospital di Adelaide.

Vaksin ini berbasis gen menggunakan sekuens DNA virus SARS-CoV2. Dilansir dari Australia, Selasa (29/6/2021) vaksin ini tidak memakai suntikan, melainkan jet spray atau semprotan bertekanan tinggi.

Saat disemprot dengan tekanan tinggi, vaksin akan menembus ke dalam kulit. Vaksin akan diserap sel tubuh. Kode DNA akan menghasilkan protein yang memicu imunitas tubuh.

Vaksin semprot ini sudah dipakai teknologinya di Amerika, namun baru diuji di Australia. Uji coba ini dipimpin oleh University of Sydney.

Vaksin COVALIA dirancang oleh perusahaan bioteknologi Technovalia dan rekanan BioNet yang mengembangkan vaksin DNA.

Dalam uji coba tahap satu, dibutuhkan 150 relawan. Setiap orang diberikan 2 dosis vaksin dengan jeda waktu 1 bulan. Jika sukses, maka akan berlanjut dengan fase 2.

"Study COVALIA ini adalah tonggak sejarah yang penting,"kata Kepala peneliti University of Sydney, Nicholas Wood.

Sementara, peneliti dari Telethon Kids Institute, Peter Richmond mengatakan pentingnya mengembangkan vaksin COVID-19 untuk respons imunitas dan keamanan yang lebih baik bagi semua orang.

"Menyediakan vaksin yang lebih beragam modelnya akan meningkatkan kapasitas vaksin global untuk memastikan semua orang bisa mendapatkan imunisasi," ujarnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com