Kontak Perkasa Futures - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pengertian dan pemahaman dari masyarakat Jakarta soal dampak dari proyek lanjutan MRT Jakarta Fase 2A.
Seiring dengan pembangunan proyek ini dampak akan dirasakan masyarakat, tak terkecuali potensi kemacetan. Anies pun mengakui proyek ini akan memberikan dampak yang cukup mengganggu bagi masyarakat di sekitar proyek pembangunan.
"Bahwa beberapa tahun ke depan akan ada hambatan yang mungkin tidak terlalu nyaman bagi masyarakat di sekitar tempat ini. Kami mohon pengertian dan pemahamannya," ungkap Anies dalam acara seremoni penandatanganan kontrak CP203 yang disiarkan melalui akun Instagram MRT Jakarta, Selasa (20/4/2021).
Berkaca pada proyek sebelumnya, tepatnya MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran HI, Anies mengatakan saat konstruksi dilakukan banyak masyarakat yang mengalami ketidaknyamanan imbas dari proyek.
Namun, setelah pembangunannya selesai, justru MRT menjadi salah satu fasilitas yang nyaman dan jadi andalan bagi masyarakat Jakarta.
"Mari kita tengok di Fase I dahulu, Lebak Bulus-Bundaran HI. Saat konstruksi dilakukan, sangat rumit dan tidak nyaman bagi mereka yang tinggal di kawasan selatan. Saat konstruksi selesai semua beres dan itu jadi fasilitas yang nyaman," ungkap Anies.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar juga memohon maaf apabila masyarakat mengalami gangguan yang disebabkan oleh proyek MRT Fase II. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Harmoni sampai Kota Tua.
"Kami mohon maaf dan pengertian kepada masyarakat yang mungkin akan terkena dampak proyek ini. Khususnya yang bermukim dan beraktivitas di jalur Harmoni sampai Kota beberapa tahun ke depan," ungkap William.
Sebagai informasi, pembangunan MRT Jakarta Fase II yang menghubungkan Bundaran HI-Kota Tua terus berlanjut. Sejak kemarin pembangunan berlanjut untuk membangun terowongan dari kawasan Mangga Besar ke Kota Tua.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan kontrak proyek CP203 yang dilakukan MRT Jakarta dengan Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta-Hutama Karya Join Operation. Perusahaan patungan itu akan menjadi kontraktor proyek CP203.
Paket CP203 akan mengerjakan dua stasiun bawah tanah. Mulai dari Stasiun Glodok sepanjang 240 meter dan Stasiun Kota sepanjang 411,2 meter.
Adapun terowongan bawah tanah yang akan dibangun mulai dari kawasan Mangga Besar sampai Kota Tua. Terowongan akan dibangun sepanjang 1,4 kilometer.
Nilai kontrak yang ditandatangani jumlahnya sekitar Rp 4,6 triliun dengan masa konstruksi selama 72 bulan. Mulai dari bulan September 2021 hingga Agustus 2027.
"Masa konstruksi 72 bulan. Target pengerjaannya hingga Agustus 2027," ungkap William.
Pembangunan paket kontrak CP203 juga akan terintegrasi dengan konsep penataan kota tua, yaitu mengedepankan penataan area pejalan kaki dan manajemen rekayasa lalu lintas (traffic arrangement).
"Pembangunan MRT Fase 2A, Bundaran HI-Kota Tua, akan memberikan perhatian terhadap perlindungan situs cagar budaya sekaligus mendukung revitalisasi kawasan-kawasan yang mempunyai nilai historis dan budaya yang tinggi di sepanjang jalur dalam konteks regenerasi kota," ungkap William.
William menjelaskan sejumlah cagar budaya yang akan dilalui pembangunan MRT mulai dari Gedung Sarinah, Museum Bank Indonesia, Gedung Chandranaya, Pantjoran Tea House, Museum Bank Mandiri, Tugu Jam Thamrin, dan Stasiun Jakarta Kota (BEOS). - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar