PT Kontak Perkasa - Seorang wanita Hong Kong berusia 35 tahun meninggal setelah mengalami koma saat menjalani prosedur sedot lemak di sebuah klinik bedah plastik di Seoul, Korea Selatan.
Petugas di Badan Kepolisian Metropolitan Seoul mengungkapkan jika wanita tersebut awalnya mengalami koma selama operasi kecantikan. "Dia segera dipindahkan ke rumah sakit yang berbeda, di mana dia dinyatakan meninggal," kata seorang petugas.
Para detektif yang bertanggung jawab atas kecelakaan medis ini pun sibuk mengungkapkan kasus meninggalnya wanita saat operasi sedot lemak. Pemeriksaan postmortem akan dilakukan awal minggu depan untuk menentukan penyebab kematiannya.
Menurut Dr Ho Chiu Ming, dokter bedah plastik, rekonstruksi, dan estetika Hong Kong, koma selama sedot lemak dianggap sebagai prosedur medis yang relatif berisiko rendah. Hal ini biasanya karena komplikasi terkait dengan anestesi.
"Ini mungkin melibatkan reaksi alergi atau dosis berlebihan obat yang digunakan dalam anestesi, menyebabkan pasien berhenti bernapas atau menyebabkan masalah jantung," katanya.
"Jika ada yang salah dalam prosedur sedot lemak, komplikasi biasanya muncul beberapa jam atau beberapa hari setelah operasi," imbuhnya.
Dr Ho Chiu Ming pun memperingatkan para pasien untuk berkomunikasi dengan ahli bedah plastik pilihan mereka sebelum melanjutkan operasi.
Liposuction atau sedot lemak memang jadi salah satu bedah plastik yang banyak diminati kaum wanita yang ingin tampil maksimal. Sedot lemak dipilih untuk mendapatkan hasil yang cepat dalam waktu yang singkat. Operasi sedot lemak yang bertujuan menghilangkan lemak di pinggang biasanya menghabiskan biaya antara 1,8 juta won atau Rp 20 juta hingga 9 juta won atau Rp 102 juta. - PT Kontak Perkasa
Petugas di Badan Kepolisian Metropolitan Seoul mengungkapkan jika wanita tersebut awalnya mengalami koma selama operasi kecantikan. "Dia segera dipindahkan ke rumah sakit yang berbeda, di mana dia dinyatakan meninggal," kata seorang petugas.
Para detektif yang bertanggung jawab atas kecelakaan medis ini pun sibuk mengungkapkan kasus meninggalnya wanita saat operasi sedot lemak. Pemeriksaan postmortem akan dilakukan awal minggu depan untuk menentukan penyebab kematiannya.
Menurut Dr Ho Chiu Ming, dokter bedah plastik, rekonstruksi, dan estetika Hong Kong, koma selama sedot lemak dianggap sebagai prosedur medis yang relatif berisiko rendah. Hal ini biasanya karena komplikasi terkait dengan anestesi.
"Ini mungkin melibatkan reaksi alergi atau dosis berlebihan obat yang digunakan dalam anestesi, menyebabkan pasien berhenti bernapas atau menyebabkan masalah jantung," katanya.
"Jika ada yang salah dalam prosedur sedot lemak, komplikasi biasanya muncul beberapa jam atau beberapa hari setelah operasi," imbuhnya.
Dr Ho Chiu Ming pun memperingatkan para pasien untuk berkomunikasi dengan ahli bedah plastik pilihan mereka sebelum melanjutkan operasi.
Liposuction atau sedot lemak memang jadi salah satu bedah plastik yang banyak diminati kaum wanita yang ingin tampil maksimal. Sedot lemak dipilih untuk mendapatkan hasil yang cepat dalam waktu yang singkat. Operasi sedot lemak yang bertujuan menghilangkan lemak di pinggang biasanya menghabiskan biaya antara 1,8 juta won atau Rp 20 juta hingga 9 juta won atau Rp 102 juta. - PT Kontak Perkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar