Jumat, 30 Agustus 2019

Setelah Pingpong Louis Vuitton, Ada Raket Tenis Saint Laurent


PT Kontak Perkasa Futures - Dari gaun glamor hingga setelan 'Le Smoking' yang mengevolusi cara berpakaian perempuan, Saint Laurent kini merambah ranah produk olahraga.

Bukan fashion item bergaya athleisure yang sedang tren, melainkan peralatan olahraga yang sesungguhnya. Raket tenis dan matras yoga menjadi tawaran teranyar rumah mode Prancis ini.

Untuk raket, Saint Laurent menggandeng merek peralatan olahraga ternama Wilson. Tak seperti raket biasanya, raket keluaran Saint Laurent ini dihiasi motif kotak-kotak hitam-putih pada bagian bingkai yang meninggalkan kesan stylish.

Tidak ketinggalan, ada logo 'Saint Laurent x Wilson' yang terpampang di kedua sisi raket. Produk ini juga dilengkapi bola tenis berwarna putih berhiaskan logo yang sama. Spesialnya, peluncuran raket ini berbarengan dengan ajang US Open 2019, satu dari empat grand slam tenis di dunia.

Sementara itu, produk matras yoga Saint Laurent juga tak kalah stylish. Berkolaborasi dengan merek No Ka'Oi, Saint Laurent menawarkan dua desain matras yoga. Satu bermotif leopard, sisanya hadir dalam warna hitam polos.

Raket tenis Saint Laurent dijual seharga 430 pound sterling atau Rp 7,5 juta. Adapun matras yoga dibanderol dari 285 pound sterling atau Rp 4,9 juta.

Saint Laurent bukan satu-satunya rumah mode yang meluncurkan peralatan olahraga. Sebelumnya, Louis Vuitton sudah menawarkan peralatan pingpong yang dijual seharga Rp 33 jutaan. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 29 Agustus 2019

TNI yang Gugur di Deiyai Papua Diserang Saat Jaga Kendaraan Berisi Senjata


PT Kontak Perkasa - Seorang anggota TNI gugur dalam peristiwa penyerangan sejumlah massa kepada aparat TNI-Polri di Deiyai, Papua. Polisi menyebut anggota TNI itu sedang bertugas menjaga senjata yang disimpan di dalam mobil.

"Rekan kita, satu anggota TNI yang gugur, dia sedang menjaga kendaraan, menjaga senjata yang disimpan dalam kendaraan. Kemudian dilukai dan akhirnya dibacok dengan panah sehingga gugur. Senjatanya dirampas," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2019).

Tito juga menjelaskan, tiga anggotanya dan dua anggota TNI lainnya tertikam anak panah di bagian leher dan punggung. Tito mengaitkan penyerangan tersebut dengan keberadaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Deiyai, Papua.

"Kita tahu bahwa di sana ada kelompok bersenjata kita tahu. Ini kelompok yang berasal dari Paniai, rupanya mereka sembunyi di balik massa ini dan melakukan penyerangan kepada petugas," ucap Tito.

Tito menerangkan, anggota Polri membela diri dengan menembakkan peluru karet ke arah massa penyerang. Salah satu penyerang ditembak kakinya.

"Petugas yang ada kemudian melakukan pembelaan diri menggunakan, saya dengar, menggunakan peluru karet sehingga ada juga yang terkena bagian kakinya," jelas Tito.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dddi Prasetyo menyatakan ada 10 pucuk senjata yang dirampas massa perusuh. "Sepuluh pucuk (yang dirampas KKB)," ujar Dedi saat dimintai konfirmasi terpisah.

Peristiwa penyerangan terhadap TNI-Polri terjadi di Deiyai, Papua, Rabu (28/8), pukul 14.00 WIT. Penyerangan terjadi saat TNI-Polri sedang mengawal aksi demonstrasi damai di depan kantor bupati setempat. Namun tiba-tiba ada massa dalam jumlah besar melakukan keonaran. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 28 Agustus 2019

Novanto Bawa Kesaksian FBI untuk PK, KPK: Semua Bukti Sudah Diuji


Kontak Perkasa Futures - KPK tidak terlalu ambil pusing dengan pengajuan peninjauan kembali (PK) yang dilakukan koruptor proyek e-KTP Setya Novanto. KPK yakin dengan jeratannya yang membuat Novanto dihukum 15 tahun penjara.

"KPK tentu yakin dengan seluruh bukti yang sudah diuji di persidangan," ucap Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Rabu (28/8/2019).

Meski demikian KPK tetap akan mempelajari permohonan PK tersebut. Febri belum memberikan keterangan lebih lanjut tentang langkah apa saja yang akan ditempuh KPK terkait itu.

"Nanti akan kami pelajari permohonan PK tersebut," ucap Febri.

Pengajuan PK itu sendiri baru disidangkan pada pagi tadi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Novanto meminta dibebaskan dari segala dakwaan atau tuntutan terhadapnya.

"Mengadili kembali menyatakan pemohon peninjauan kembali terpidana Setya Novanto, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan Jaksa Penuntut Umum. Membebaskan terpidana oleh karena itu dari seluruh dakwaan tersebut," ujar Maqdir Ismail yang mendapat kuasa dari Novanto dalam persidangan tersebut.
Selain itu, Maqdir juga menyampaikan salah satu novum atau bukti baru yang diajukan mantan Ketua DPR tersebut. Novum itu adalah adalah keterangan dari agen FBI atau Federal Bureau of Investigation.

Maqdir menyebutkan hasil pemeriksaan agen FBI, Jonathan E Holden, terhadap Johanes Marliem di Amerika Serikat (AS). Keterangan Marliem terhadap FBI merupakan salah satu poin yang digunakan KPK menjerat Novanto.

"Dalam pemeriksaannya terhadap rekening Johanes Marliem, Jonathan E Holden menerangkan bahwa tidak menemukan fakta atau pengakuan ada pengiriman uang sebesar USD 3,5 juta kepada siapa pun, tidak juga ada pengiriman kepada Juli Hira atau Iwan Baralah atau klien mereka," ujar Maqdir.

"Bahwa pada halaman 20 dari pernyataan tersebut, dikatakan oleh Jonathan E Holden, bahwa pada tanggal 3 September 2012 Biomorf Mauritius telah melakukan transfer uang sebesar USD 700 ribu ke rekening Muda Ikhsan Harahap pada Bank DBS Singapore rekening dengan angka terakhir 0023 dan uang ini kemudian diberikan kepada anggota DPR RI Chairuman Harap," imbuh Maqdir.

Aliran uang suap untuk Novanto dalam kasus ini memang cukup rumit. Dalam surat tuntutan pun jaksa KPK tidak menyebutkan Novanto menerima secara fisik uang suap tersebut, melainkan melalui 2 orang yaitu Made Oka Masagung dan Irvanto Hendra Pambudi Cahyo.

Perihal tentang pembuktian tersebut, jaksa KPK meyakininya dari kesesuaian saksi dan rekaman hasil sadapan. Hal itu diungkapkan jaksa pada surat tuntutan untuk Novanto dalam persidangan tahun lalu.

"Uang yang ditransfer Johannes Marliem ke Made Oka Masagung merupakan uang untuk Setya Novanto dan atas perintah Setya Novanto," kata jaksa KPK Wawan Yunawarto saat membacakan surat tuntutan untuk Novanto dalam persidangan pada Kamis. 29 Maret 2018.

Selain itu, aliran uang lainnya dilakukan melalui Irvanto Hendra Pambudi Cahyo. Modus yang digunakan yaitu melalui skema barter dolar.

"Setya Novanto adalah beneficial owner dari uang-uang itu, sedangkan Made Oka Masagung dan Irvanto Hendra Pambudi Cahyo adalah kepanjangan tangan dari terdakwa, on behalf," kata jaksa. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 27 Agustus 2019

BPJS Kesehatan Nunggak Bayar Rp 60 M, RS Adam Malik Terancam 'Oleng'


PT Kontak Perkasa - Likuiditas keuangan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan terganggu karena tunggakan pembayaran dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Besarannya lebih dari Rp 60 miliar.

Direktur RSUP HAM Bambang Prabowo menyampaikan, tunggakan Rp 60 miliar itu yang tercatat hingga periode Juni 2019. Masih ada tagihan untuk Juli dan akan bertambah lagi seiring dengan berakhirnya Agustus. Jika beban tagihan mencapai Rp 100 miliar, maka operasional rumah sakit akan mengalami masalah.

"Kalau angkanya sampai di atas seratus miliar sudah pasti kita akan oleng. Saya sudah telepon orang BPJS tapi katanya belum ada uang. Saya mengerti mereka juga dananya dari pusat," ujar Bambang kepada wartawan di Medan, Senin (26/8/2019).

Mengatasi situasi ini, manajemen mengupayakan berbagai langkah. Salah satunya yakni dengan 'ngutang' kepada pihak vendor yang selama ini bekerjasama dengan rumah sakit dalam penyediaan fasilitas. Istilahnya, kata Bambang, berharap pada kebaikan para vendor, mereka pinjam-beli dahulu pada vendor. Pinjam barang duluan, baru nanti pembayaran.

Kondisi keuangan yang repot ini sudah disampaikan kepada Menteri Kesehatan. Tetapi memang dimaklumi, ada masalah defisit anggaran di BPJS Kesehatan. Hal ini terpusat sifatnya, sehingga masalah serupa juga dialami rumah sakit lain yang menjadi mitra BPJS Kesehatan.

"Menteri sudah tahu ini, saya berharap pemerintah pusat memperhatikan ini. Kalau tidak saya yakin kolaps semua rumah sakit ini, karena operasionalnya besar sekali," katanya.

Walau likuiditas keuangan ada masalah, tapi RUSP HAM tetap berupaya mengoptimalkan layanan, termasuk memberikan bantuan dalam operasi pemisahan kembar siam Adam dan Malik. Biaya yang diperkirakan sekitar Rp 1 miliar, hanya sebagian saja yang ditanggung BPJS Kesehatan, sementara lainnya ditanggung pihak rumah sakit. Menjadi bagian dari sumbangan rumah sakit untuk masyarakat Sumatera Utara. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 26 Agustus 2019

Bocah 13 Tahun Akhiri Hidup Akibat Stres Tak Bisa Selesaikan PR


PT Kontak Perkasa Futures - Sebagai manusia, kita sering dihadapkan dengan banyak hal yang membuat pikiran menjadi stres berlebihan. Sangat sedih jika melihat banyak orang yang menyakiti diri mereka karena tekanan yang tidak bisa ditangani sendiri.

Seperti yang dialami oleh bocah berusia 13 tahun dari George Town, Malaysia yang mengambil keputusan berat untuk mengakhiri hidupnya setelah dia tak bisa menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Media lokal NST melaporkan bahwa sebelum kejadian tersebut, ibunya menerima telepon dari gurunya dan mengatakan bahwa sang anak tak pernah bisa menyelesaikan PR yang diberikan. Setelah itu, ia mengajari anaknya dan menyuruhnya untuk menyelesaikan PR.

Beberapa saat, sang ibu mengecek kembali dan anaknya mengatakan tetap tak bisa menyelesaikan PR-nya. Bocah tersebut kemudian meminta izin untuk mandi terlebih dahulu sebelum melanjutkan tugasnya.

"Setelah satu setengah jam, anaknya tak kunjung keluar dari kamar mandi tetapi ayahnya masih mendengar suara kucuran air. Ayahnya mengetuk pintu tapi tak ada jawaban, karena khawatir, ia lalu mendobrak pintu kamar mandi," demikian dikutip situs tersebut.

Betapa terkejutnya sang ayah ketika melihat anaknya gantung diri dengan handuk saat ia berhasil membuka pintu kamar mandi. Ia berusaha menyelamatkan anaknya dengan melakukan CPR sementara tetangganya menelpon polisi dan ambulans tapi anaknya tetap tak bisa terselamatkan.

Bocah ini meninggal sekitar pukul 22.55 waktu setempat. Menurut keterangan dari kepolisian, anak itu memang tidak pernah tertarik belajar dan selalu mendapat nilai akademik rendah. Selain itu, ia juga sering mengatakan pada orangtuanya bahwa pekerjaan rumah yang diberikan terlalu banyak dan membuatnya stres.

Sedihnya, polisi juga menemukan catatan anak tersebut yang ditujukan kepada orangtuanya yang berisi ungkapan terimakasih karena telah merawatnya selama 13 tahun. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 21 Agustus 2019

Syuting dengan Jenazah, Titi Kamal Kerap Terbawa Misterius


PT Kontak Perkasa - Titi Kamal menceritakan pengalammannya memerankan perias jenazah. Aura dingin pun tak dipungkiri Titi Kamal suka terbawa dengannya.

Titi memerankan sebagai Rini, seorang perias jenazah dalam film 'Makmum'. Mendalami karakternya yang baru itu, Titi Kamal tak memungkiri dirinya ikut mendadak misterius.

"Pasti kebawa, karakternya karena banyak bergaul sama jenazah gitu ya, jadi tuh di sini aku digambarkan dingin, misterius dan kaku. Jadi emang kebawa jadi diam gitu, aku ada efek di tangan jadi tambah horor juga," cerita Titi Kamal di MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Karena berusaha mendalami peran sebagai sosok yang dingin, Titi Kamal menceritakan dirinya kadang mendadak jadi pendiam saat berada di rumah.

"Aku juga sering belajar pendalaman juga kadang-kadang, suka kebawa di rumah jadi misterius, biasanya kan aku ceria, cempreng, apa ngomong cerewet, bisa ada momen aku diam," ungkapnya.

Ada beberapa adegan dalam film yang disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu itu, Titi Kamal harus mengeksekusi jenazah mengerikan. Meski bukan jenazah yang sesungguhnya, tetap saja Titi Kamal merasakan hal-hal kurang mengenakan.

"Agak ngeri dan geli juga sih. Meski aku tahu itu efek, tapi lumayan ngeri, ngilu gitu, gimana sih ngejahit leher. Kebayang kalau benerannya gimana," kata Titi Kamal. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 20 Agustus 2019

Mengenal Jerome Polin, Si 'Mantappu Jiwa' yang Eksis Jadi YouTuber


PT Kontak Perkasa Futures - Bagi para penggemar channel YouTube Nihongo Mantappu, pastinya mengenal sosok Jerome Polin Sijabat. Cara bicaranya yang unik dan konten yang kerap membicarakan soal Jepang dan matematika.

YouTuber yang memiliki lebih dari 1,7 juta subscriber baru saja meluncurkan buku 'Mantappu Jiwa'. Diterbitkan Gramedia Pustaka Utama (GPU), baru saja rilis 19 Agustus bukunya sudah cetak ulang yang kedua.

Jerome takjub dengan hasil penjualan pre order yang ludes 2.000 eksemplar. Pria kelahiran 2 Mei 1998 silam dikenal pandai bermain musik, olahraga, dan matematika. Ia pun bermimpi ingin menjadi Menteri Pendidikan.

"Saya suka menjadi berbeda. Keren kalau orang pintar bisa semuanya, akhirnya saya mau jadi berbeda. Tapi beda apa yah. Pas baca koran oh akhirnya saya memutuskan mau menjadi Menteri Pendidikan," tutur Jerome Polin saat diwawancara di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Sama halnya dengan kegemarannya dengan pelajaran matematika sejak kecil. Ketika menyukai satu hal, Jerome ingin menularkan hal yang sama kepada para penggemarnya.

"Misalnya saja orang suka Kpop, pasti berusaha mempengaruhi temannya. Matematika adalah ilmu yang cukup penting dan fundamental," ujar Jerome.

"Dengan matematika, kita bisa berpikir kritis dan secara logika. Menurut saya, karena banyak teman-teman saya yang nggak suka jadi ada dorongan untuk membuat seperti itu," katanya.

Channel YouTube Jerome pun konsisten membuat konten-konten kreatif. Meski Jerome sambil berseloroh menuturkan mungkin banyak penggemarnya yang nonton karena dirinya yang dianggap lucu maupun gila.

"Saya berpikir gimana caranya orang mau nonton dan kontennya ditonton. Oh mingkin Jerome lucu atau gila tapi konten edukasinya tercapai," katanya.

"Cukup banyak yang bilang tadinya oh nggak suka matematika trus jadi bisa. Bisa dimulai dari suka dan terbiasa," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com