Kamis, 14 Oktober 2021

Sejarah Permen Dalgona, Permainan Populer di Squid Game

 


PT Kontak Perkasa - Kuliner tradisional, permen dalgona, kembali ramai diperbincangkan setelah muncul dalam serial Netflix Squid Game. Sebelumnya, dalgona sempat viral dengan versi kopinya. Seperti apa sejarah dalgona?
Squid Game merupakan drama Korea yang menceritakan tentang persaingan 456 orang untuk memperebutkan uang tunai mililiaran rupiah. Untuk mendapatkannya, mereka harus melewati serangkaian permainan yang dapat merenggut nyawa. Film ini disutradarai oleh Hwang Do Hyuk.

Salah satu permainan yang dihadirkan dalam Squid Game adalah memisahkan pola dalam permen dalgona, makanan tradisional asal Korea. Hwang Dong Hyuk menghadirkan makanan tradisional tersebut lantaran pengalaman pribadinya yang tumbuh di Seoul pada tahun 1970-an.

Hwang menceritakan, dulu saat anak-anak berhasil memotong permen dalgona sesuai dengan bentuknya dan mereka akan mendapatkan dalgona secara gratis. Hwang sendiri turut mencobanya dengan menggunakan jarum yang dipanaskan di atas briket untuk memisahkan pola yang tercetak. Saat itu pola yang paling menyulitkan baginya adalah bentuk payung.

Sejarah Permen Dalgona
Dalgona dibuat dari campuran gula dan air yang direbus dan ditambah dengan baking soda. Permen dalgona dikenal dengan rasanya yang manis. Namun, siapa sangka, sejarah di balik awal mula pembuatan kuliner tradisional ini ternyata menyimpan cerita pahit.

Permen dalgona yang dikenal dengan ppopgi di Korea, ternyata sudah ada sejak masa pasca Perang Korea (1950-1953). Pada waktu itu, personel Angkatan Darat Amerika Serikat biasa memberikan permen kepada anak-anak. Tetapi, para orang tua di sana tidak mampu membeli permen mereka karena harga yang mahal.

Berbagai sumber menjelaskan, pada saat itu, Korea masih dilanda kemiskinan pasca perang. Sementara makanan penutup seperti es krim atau coklat dibandrol dengan harga sangat mahal. Akhirnya, para orang tua membuat permen versi mereka sendiri dan menyebutnya sebagai dalgona.

Pada tahun 1970-an hingga 1990-an, ada penjual dalgona yang menjual potongan manisan ini dengan berbagai bentuk, mulai dari bentuk hati, bintang, dan berbagai bentuk lainnya. Mereka menjual seharga 50-100 won.

Para penjual menantang para pelanggan mudanya untuk memotong pola yang tercetak dalam dalgona tanpa merusak gambar. Sebagai hadiahnya, para pembeli akan menerima permen gratis atau hadiah uang maupun bingkisan, tergantung wilayahnya.

Selain mendapatkan hadiah, mereka juga harus memakan bagian yang dipotongnya saat pergi, tentu ini membuat kenyang para pelanggan. Saat masih panas mungkin tantangan tersebut tidak terlalu sulit, namun tangan yang dingin dan cuaca yang dingin membuat cukup sulit untuk memisahkannya dari pola.

Dulu, ketika kompor gas masih jarang, pedagang harus memanaskan sendok mereka di atas briket. Mulai tahun 1980-an, karena berbagai alasan, seperti kualitas rendah dan produksi yang tidak sehat membuat dalgona mulai memudar. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 13 Oktober 2021

IHSG Hari Ini Dibuka Tembus 6.500

 


PT Kontak Perkasa Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini menembus level 6.500. IHSG dibuka menguat ke 6.502.
Demikian dikutip dari data RTI, Rabu (13/10/2021).

Pada pukul 09.05, IHSG melanjutkan penguatan 55 poin (0,88%) ke level 6.544. Indeks LQ45 juga naik 11 poin (1,27%) ke level 958.

IHSG bahkan sempat menyentuh level tertingginya di 6.600. Sedangkan level terendahnya pagi ini berada di 6.501.

IHSG kemarin juga sempat menyentuh level 6.504. Namun berakhir ditutup pada level 6.486.

Berikut pergerakan bursa Asia sore ini:
Indeks Nikkei turun 20 poin ke level 28.209
Indeks Hang Seng libur
Indeks Shanghai melemah 18 poin ke 3.528
Indeks Straits Times naik 37 poin ke 3.149 - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 08 Oktober 2021

Sempat Bermasalah, Layanan OVO Mulai Pulih

 



PT Kontak Perkasa - Para pengguna OVO pada Jumat (8/10) pagi hari ini mengeluhkan layanan mereka terkendala. Tagar #OVOBermasalah dengan me-mention akun resmi @ovo_id pun sempat ramai. OVO memberikan pernyataan resminya terkait masalah ini.
"OVO berterima kasih atas kepercayaan para pengguna dan kami memohon maaf atas kendala atau ketidaknyamanan yang dialami pada layanan kami pada pagi hari ini, 8 Oktober 2021," kata Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit dalam keterangan resminya yang diterima, Jumat (8/10/2021).

Harumi menyebutkan, saat ini layanan OVO sudah mulai pulih, sehingga pengguna bisa kembali melakukan semua transaksi mengunakan OVO dengan dengan lancar.

"Melalui informasi ini, dapat kami sampaikan bahwa layanan transaksi top up OVO sudah berjalan optimal dan dapat diakses kembali," ujarnya.

Pihak OVO tidak menjelaskan penyebab munculnya kendala yang dialami para pengguna. Namun OVO memastikan agar pengguna tak perlu risau kehilangan nominal saldo OVO yang sempat tidak ada.

"Para pengguna tidak perlu khawatir, saldo OVO akan segera disesuaikan dengan nominal top up pengguna sehingga dimohon kesediaannya untuk dapat menunggu dan melakukan pengecekan saldo di aplikasi OVO secara berkala," tambah Harumi.

Sebelumnya, pengguna OVO mengeluh tidak bisa melakukan top up dan transaksi lainnya. Menanggapi adanya gangguan tersebut, akun @ovo-id berupaya menjawab keluhan para pengguna dengan mengalihkan percakapan ke pesan langsung atau direct message untuk penyelesaian masalah. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com


Rabu, 06 Oktober 2021

Lagi-lagi Turun, Harga Emas 'Terjebak Nostalgia'

 


PT KP Press - Harga emas Antam hari ini kembali turun. Hari ini harga emas batangan 24 karat tersebut turun goceng alias Rp 5.000 ke level Rp 917.000.
Jika ditarik dalam sebulan ke belakang, ini termasuk harga yang terendah. Bak 'terjebak nostalgia', harga emas Antam di kisaran Rp 917.000 juga mendekati harga emas di awal pandemi. Saat itu di bulan Mei 2020, harga emas yang sempat cetak rekor ke level Rp 972.000 perlahan turun hingga ke bawah level Rp 900.000.

Demikian dikutip dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, Rabu (6/10/2021). Pergerakan harga emas Antam sendiri terpantau cenderung melemah jika dibandingkan untuk pekan ini.

Setali tiga uang, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga turun Rp 5.000 hari ini. Harga buyback emas Antam berada di level Rp 805.000 per gram

Harga buyback ini berarti, jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut.Harga emas batangan tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9%. Bila ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45% maka bawa NPWP saat transaksi.

Emas batangan 1 gram Rp 917.000
Emas batangan 5 gram Rp 4.360.000
Emas batangan 10 gram Rp 8.665.000
Emas batangan 25 gram Rp 21.537.000
Emas batangan 50 gram Rp 42.995.000
Emas batangan 100 gram Rp 85.912.000
Emas batangan 250 gram Rp 214.515.000
Emas batangan 500 gram Rp 428.820.000 - PT KP Press

Sumber : detik.com

Selasa, 05 Oktober 2021

Seluruh Solo Raya Kini Level 2, Ini Daftar Lengkap PPKM Terbaru di Jateng

 


Kontak Perkasa Futures - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diperpanjang hingga 18 Oktober 2021. PPKM di Jawa Tengah tidak ada yang masuk level 4 melainkan ada di Level 3 dan2.
Dalam Inmendagri No 47 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali, disebutkan di Jawa Tengah ada 12 daerah masuk level 2 dan ada 23 level 3, berikut daftarnya:

Level 2:
1. Kabupaten Wonogiri
2. Kabupaten Sukoharjo
3. Kabupaten Sragen
4. Kota Tegal
5. Kota Surakarta (Solo)
6. Kota Semarang
7. Kabupaten Klaten
8. Kabupaten Kendal
9. Kabupaten Karanganyar
10. Kabupaten Semarang
11. Kabupaten Boyolali
12. Kabupaten Demak

Level 3:
1. Kabupaten Wonosobo
2. Kabupaten Temanggung
3. Kabupaten Tegal
4. Kabupaten Rembang
5. Kabupaten Purworejo
6. Kabupaten Purbalingga
7. Kabupaten Pemalang
8. Kabupaten Pati
9. Kabupaten Magelang
10. Kabupaten Kudus
11. Kota Salatiga
12. Kota Pekalongan
13. Kota Magelang
14. Kabupaten Kebumen
15. Kabupaten Cilacap
16. Kabupaten Banyumas
17. Kabupaten Banjarnegara
18. Kabupaten Pekalongan
19. Kabupaten Jepara
20. Kabupaten Grobogan
21. Kabupaten Brebes
22. Kabupaten Blora
23. Kabupaten Batang

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual mengatakan ada 20 kabupaten/kota masuk level 2 dan didominasi oleh Semarang Raya dan Solo Raya.

"Didominasi oleh Semarang Raya dan Solo Raya. Solo Raya sekarang masuk level 2," kata Luhut, Senin (4/10/2021).

Ada sejumlah penyesuaian dalam perpanjangan PPKM selama dua pekan ke depan. Pusat kebugaran fitness kali ini boleh beroperasi lagi di wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Solo Raya, Semarang Raya, Yogyakarta, dan Surabaya Raya.

"Untuk itu, dalam penerapan PPKM yang akan diberlakukan selama 2 minggu ke depan, pemerintah melakukan penyesuaian pembukaan pusat kebugaran fitness center dengan kapasitas maksimal 25 persen dengan prokes ketat, screening PeduliLindungi," ujarnya. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 04 Oktober 2021

Naik Ceceng Lagi, Ini Rincian Harga Emas Antam Senin 4 Oktober 2021

 


PT Kontak Perkasa - Harga emas Antam hari ini kembali naik ceceng alias Rp 1.000. Setelah Sabtu (2/10) kemarin harganya naik Rp 1.000, hari ini harga emas batangan 24 karat tersebut kembali bertambah dengan nilai serupa dan bertengger di level Rp 924.000.
Demikian dikutip dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, Senin (4/10/2021). Harga emas Antam sendiri terpantau cenderung menguat jika dibandingkan sepekan yang lalu.

Sementara harga buyback atau pembelian kembali emas Antam naik. Hari ini harga buyback emas Antam naik Rp 2.000, jadi Rp 811.000 per gram.


Harga buyback ini berarti, jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut.Harga emas batangan tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9%. Bila ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45% maka bawa NPWP saat transaksi.

Emas batangan 1 gram Rp 924.000
Emas batangan 5 gram Rp 4.395.000
Emas batangan 10 gram Rp 8.735.000
Emas batangan 25 gram Rp 21.712.000
Emas batangan 50 gram Rp 43.345.000
Emas batangan 100 gram Rp 86.612.000
Emas batangan 250 gram Rp 216.265.000
Emas batangan 500 gram Rp 432.320.000 - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Jumat, 01 Oktober 2021

Hari Kopi Sedunia, Penemu Kopi dan Sejarah Masuk ke Indonesia

 


PT Kontak Perkasa Futures - Hari Kopi Sedunia diperingati tiap 1 Oktober. Detikers tahu, kenapa awalnya bisa demikian?
Melansir dari laman International Coffee Organization (ICO), berbagai negara di seluruh dunia memiliki hari kopi nasional masing-masing. Namun, pada Maret 2014, negara-negara anggota ICO menyepakati Hari Kopi Sedunia pada tanggal 1 Oktober.

Hari Kopi Internasional ini diciptakan untuk membentuk sebuah hari di mana para pecinta kopi di seluruh dunia merayakannya. Hari Kopi Sedunia sendiri merupakan hari untuk merayakan keberagaman, kualitas, dan passion kopi.

Dalam situs ICO disebutkan juga bahwa momen Hari Kopi Sedunia adalah sebuah kesempatan di mana para pecinta kopi berbagi kegemarannya atas minuman ini sekaligus mendukung jutaan petani yang hidupnya bergantung pada kopi.

Siapa yang Pertama Kali Menemukan Kopi?
Legenda di Ethiopia
Pada legenda ini, disebutkan bahwa potensi kopi pertama kali ditemukan di hutan kopi pada dataran tinggi Ethiopia. Demikian berdasarkan National Coffee Association of USA.

Menurut legenda itu, seorang penggembala kambing bernama Kaldi menemukan potensi kopi pertama kali. Setelah memakan biji kopi, kambing-kambing Kaldi menjadi sangat enerjik dan tidak tidur di malam hari.

Kemudian ia melaporkan temuannya ke kepala biara setempat. Kepala biara tersebut membuat minuman dari biji kopi ini dan ia jadi terjaga selama berjam-jam berdoa di malam hari.

Kepala biara lalu membagi informasi tersebut pada biarawan yang lainnya sehingga pengetahuan soal kopi ini mulai menyebar.

Saat berita tersebut bergerak ke timur dan sampai ke semenanjung Arab, inilah saat dimulainya perjalanan biji kopi ke seluruh dunia.

Semenanjung Arab
Penanaman dan perdagangan kopi dimulai di Jazirah Arab. Pada abad ke-15, kopi ditanam di distrik Yaman dan pada abad selanjutnya dikenal di Persia, Suriah, Mesir, dan Turki.

Waktu itu, kopi tidak hanya dinikmati di rumah, tetapi juga di kedai kopi umum yang disebut dengan qahveh khaneh. Munculnya kedai-kedai kopi ini dimulai di kota-kota di dekat bagian timur.

Popularitas kedai kopi tidak ada bandingannya dan orang-orang sering berkunjung untuk berbagai jenis kegiatan sosial.

Kedai kopi kemudian dengan cepat menjadi pusat pertukaran informasi sehingga kerap disebut sebagai 'Sekolah Orang Bijaksana'.

Dan dengan adanya ribuan jamaah haji dari seluruh dunia yang mengunjungi mekah tiap tahunnya, informasi soal 'anggur Arab' ini pun mulai menyebar.

Kapan Kopi Masuk ke Indonesia?
Kopi pertama kali masuk ke Indonesia di abad ke-17 dan dibawa oleh Belanda. Demikian disebutkan dalam buku Sehat Alami dengan Herbal: 250 Tanaman Berkhasiat Obat karya Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB & Gagas Ulung.

Saat itu Belanda mengembangkan tanaman kopi di sekitar Jakarta. Hal ini kemudian meluas hingga ke sejumlah daerah di Jawa Barat, contohnya Sukabumi, Bogor, Bandung, dan daerah Priangan lain, melalui tanam paksa.

Penanaman kopi ini kemudian juga dikembangkan di wilayah Bali, Sumatra, dan sebagian Sulawesi.

Sementara, dalam buku Kearifan Lokal Petani Kopi Dataran Tinggi Gayo tulisan Puspitawati dkk., tanaman kopi masuk ke Dataran Tinggi Gayo sekitar dekade pertama awal abad ke-19. Saat itu kira-kira tahun 1904-an.

Sedangkan kopi masuk Batavia pada 1869. Kopi pertama kali masuk ke Batavia dibawa dari Malabar India. Tetapi waktu itu kopi yang dibudidayakan akhirnya mati karena banjir di Batavia.


Tanaman kopi masuk Dataran Tinggi Gayo karena dibawa kolonial Belanda. Waktu itu, kopi yang ditanam Belanda di Dataran Tinggi Gayo adalah kopi Arabika.

Namun demikian, ada penurunan produksi di tahun 1910-an secara menyeluruh di Indonesia, termasuk di Dataran Tinggi Gayo. Penyebabnya adalah serangan virus karat daun.

Itu dia sejarah Hari Kopi Sedunia, penemu kopi, dan bagaimana masuknya tanaman aromatik ini ke Indonesia. Detikers juga suka minum kopi? - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com