Rabu, 29 September 2021

Erick Thohir Ungkap Banyak yang Ragukan Holding Ultra MIkro, Siapa?

 


Kontak Perkasa Futures - Pembentukan holding ultra mikro diragukan oleh banyak pihak. Namun, keraguan itu dipatahkan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Khususnya untuk holding ultra mikro ini saya rasa sebuah keberpihakan yang jelas di mana awalnya banyak pihak pesimis mengubah bisnis model satu yang lainnya. Kita jawab tidak," katanya dalam acara Opening Bell Rights Issue BRI, Rabu (29/9/2021).

Dia mengatakan, pembentukan holding ultra mikro ini justru mensinergikan UMKM agar mereka mendapat akses dana yang mudah, mendapat pendampingan dan akses untuk naik kelas.

"Apalagi kemarin saya diberi kesempatan direksi turun juga beberapa titik untuk integrasi yang sudah terjadi, program Senyum itu luar biasa. Kita bisa saksikan bagaimana nasabah satu dan lainnya itu bisa dilayani dalam satu atap yang selama ini terpisah-pisah," katanya.

Ia pun menuturkan, pembentukan holding ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar UMKM mendapatkan pelayanan yang baik. Pada kesempatan ini, ia juga mengucapkan terima kasih kepada para investor.

"Yang terakhir saya ingin mengucapkan terima kasih kepada investor yang percaya bahwa Indonesia pusatnya UMKM Asia Tenggara, yang percaya bahwa tadi dengan penggabungan ultra mikro ini justru pengembangan jumlah nasabah ke depan makin punya basis yang jelas," katanya.

"Tentunya saya berharap para investor percaya karena ini trennya tidak hanya korporasi, tetapi tren pada saat COVID adalah bagaimana korporasi dekat secara sosial, dan ini bisa membuktikan, kita ingin memastikan pertumbuhan korporasi sama juga pendekatan social value, sosial ekonomi yang ada di bawah payung ultra mikro," paparnya. - Kontak Perkasa Futures

 Sumber : detik.com

Jumat, 24 September 2021

Dilarang Vaksinasi COVID-19, Bocah 12 Tahun Ini Gugat Ayahnya

 


PT KP Press - Pengadilan di Belanda memenangkan tuntutan bocah laki-laki berusia 12 tahun yang ingin divaksinasi COVID-19. Sebelumnya, ia dilaporkan dilarang vaksinasi oleh sang ayah.
Vaksinasi COVID-19 di Belanda memang sudah menargetkan anak kelompok usia 12-17 tahun. Hanya saja ada syarat anak harus mendapat izin dari kedua orang tua sebelum diberikan vaksin.

Dalam kasus ini, ibu sang bocah sudah memberi izin sementara ayahnya menolak. Di pengadilan, sang bocah mengaku sangat ingin divaksinasi demi bisa mengunjungi neneknya yang sekarat karena kanker.

"Sang nenek berada dalam titik terakhir hidupnya," sebut pengadilan seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/9/2021).

Sementara itu sang ayah beralasan vaksin COVID-19 masih dalam tahap percobaan dan bisa berbahaya untuk kesehatan reproduksi.

Hakim Bart Tromp dari Pengadilan Distrik Groningen akhirnya memenangkan tuntutan sang bocah. Keinginan sang bocah lebih penting di mata pengadilan daripada alasan ayahnya yang tidak bisa dibuktikan.

Hakim juga menyebut meski anak-anak lebih 'tahan' terhadap infeksi, tapi tidak menutup kemungkinan ia bisa menderita long COVID atau menjadi penyebar virus. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Kamis, 23 September 2021

Cara Mengetahui Pesan WA Sudah Dibaca Walaupun Centang Biru Dimatikan

 


Kontak Perkasa Futures - Ada cara mengetahui pesan WA sudah dibaca atau tidak walaupun centang birunya dimatikan. Namun ini butuh trik agar kamu bisa memastikannya.
Sejak 2014, WhatsApp meluncurkan fitur terbarunya yakni si centang biru dalam chat yang menandakan chat sudah dibaca. Namun masih ada celah, dulunya walaupun sudah menonaktifkan centang biru di 'Privacy', Voice Note (VN) masih bisa terlihat centang biru pada lawan bicara.

Kini, cara mengetahui pesan WA sudah dibaca atau tidak walaupun centang birunya dimatikan dengan VN tidak lagi efektif. Lantas, apa yang bisa dilakukan?

Triknya adalah dengan membuat group WA sebelum kamu mengirimkan pesan penting ini. Isi group-nya hanya ada kamu dan orang yang ingin kamu ketahui apakah akan membaca pesan ini atau tidak.

Cara mengetahui pesan WA sudah dibaca atau tidak walaupun centang birunya dimatikan bisa dilakukan dengan trik ini karena di grup WA, walaupun centang birunya dimatikan, masih ada cara mengeceknya. Langkahnya sebagai berikut:

Buat Group WA dengan si calon penerima pesan
Kirimkan pesan
Setelah beberapa saat, klik titik tiga di pojok kanan atas, lalu pilih 'Info'
Kamu bisa melihat apakah dia sudah melihat pesan tersebut atau belum
Demikian cara mengetahui pesan WA sudah dibaca atau tidak walaupun centang birunya dimatikan. Meskipun butuh usaha lebih, tapi nampaknya masih layak untuk kamu yang butuh memastikan pesan WA kamu sudah dibaca oleh yang bersangkutan. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 13 September 2021

China Kembangkan 2 Obat Penyembuh Covid

 


Kontak Perkasa Futures - BUMN farmasi China, Sinopharm, kini tengah melakukan riset khusus untuk Covid-19. Perusahaan dilaporkan sedang mengembangkan dua obat yang dapat mengurangi keparahan infeksi Covid-19 kepada pasien gejala ringan.
Mengutip Global Times,wakil presiden dan kepala ilmuwan anak perusahaan Sinopharm, Zhang Yuntao, menyebut bahwa obat ini dikembangkan berdasarkan imunoglobulin manusia dan antibodi monoklonal relatif. Bahan-bahan tersebut didapatkan dari plasma pasien yang sudah sembuh.


"Obat-obatan tersebut efektif pada pasien dengan gejala ringan atau sedang, berdasarkan data dari penggunaan darurat obat sebelumnya dan persyaratan protokol klinis saat ini," kata Zhang dikutip Senin (13/9/2021).

Sinopharm mengklaim bahwa obat itu merupakan obat Covid-19 pertama di dunia yang dikembangkan dari plasma pasien Covid yang pulih. Nantinya obat-obatan itu akan memasuki uji klinis dengan beberapa mitra internasional.

Lebih lanjut, obat ini sendiri dianggap membuat terobosan baru yang signifikan. Pasalnya ramuan obat ini didasarkan pada antibodi monoklonal yang kuat terhadap varian Delta yang ditemukan oleh tim peneliti di bawah Sinopharm.

Antibodi ini efektif memblokir pengikatan virus corona ke usus, ginjal, testis, kantong empedu, dan jantung.

"Itu menunjukkan para peneliti dan produsen obat China berada di antara yang terdepan dalam penelitian dan pengembangan obat-obatan Covid-19," sebut pelaku industri China.

Sebelumnya beberapa perusahaan dan peneliti farmasi dunia sudah mulai memfokuskan analisisnya kepada peracikan obat penyembuh dan pereda gejala Covid-19. WHO menyebut sejauh ini baru Actemra dan Kevzara yang disetujui sebagai obat pereda Covid-19.

Selain itu, perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS), Eli Lilly juga sudah memproduksi sebuah obat Covid-19. Obat yang dinamakan Bamlanivimbab itu telah mendapatkan persetujuan penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau FDA. -  Kontak Perkasa Futures

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 03 September 2021

Jet Li Terancam Masuk Daftar Hitam Pemerintah China, Gara-gara Apa?

 


PT Kontak Perkasa Futures - Aktor terkenal Jet Li dikabarkan menjadi orang berikutnya yang masuk dalam daftar hitam pemerintah China. Li akan menyusul Vicki Zhao yang menghilang tiba-tiba dalam penyebutan di internet.
Dikutip dari Straits Times, Jumat (3/9/2021), ada tujuh nama yang beredar di internet setelah skandal Vicki Zhao. Sutradara China, Zhou Gougang yang dikenal menyebar gosip para artis di akun Douyin berspekulasi bahwa Jet Li akan segera 'dijegal'.

Ia telah memanggil aktor Huang Xiaoming dan artis Li Bingbing yang telah menghapus foto mereka dengan Zhao dari akun Weibo. Lalu memberi peringatan Jet Li di awal pekan ini.

"Cepat melarikan diri. Bulan depan, rumah itu mungkin runtuh menimpamu," katanya.


Daftar yang belum diverifikasi yang diduga dari Administrasi Radio dan Televisi Nasional China menyebutkan ada pembatasan baru pada selebriti yang memegang kewarganegaraan asing.

Selain Jet Li, yang memegang kewarganegaraan Singapura, ada juga Liu Yifei (Amerika), Nicholas Tse (Kanada), Zhang Tielin (Inggris), Mark Chao (Kanada), Will Pan (Amerika) dan Wang Leehom (Amerika).

Zhao yang merupakan penduduk tetap Singapura memiliki kebun anggur di Bordeaux bersama suaminya yang miliarder, Huang Youlong dan dikabarkan telah melarikan diri ke sana. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 26 Agustus 2021

OnlyFans Batal Larang Konten Porno!!

 


Kontak Perkasa Futures - OnlyFans membatalkan larangan konten pornografi dan seksual di platformnya yang rencananya mulai Oktober 2021. Keputusan itu diambil setelah mendengar masukan dan juga keluhan dari pengguna.

Kamis (26/8/2021), OnlyFans mengumumkan bahwa pihaknya menangguhkan perubahan kebijakan yang direncanakan mulai 1 Oktober itu. Belum jelas apakah penundaan itu akan permanen atau sementara.

"Kami telah mendapatkan jaminan untuk mendukung komunitas kreator kami yang beragam dan telah menangguhkan perubahan kebijakan 1 Oktober yang direncanakan. Kami akan terus menyediakan rumah bagi semua kreator," kata perwakilan OnlyFans.

Dalam email ke pembuat kontennya, dikatakan bahwa perubahan 1 Oktober 2021 yang diusulkan tidak lagi diperlukan karena jaminan mitra perbankan bahwa OnlyFans akan mendukung semua genre pembuat konten.

"OnlyFans berkomitmen untuk menyediakan platform yang aman dan dapat diandalkan untuk semua pencipta dan penggemar mereka," tuturnya.

Pencipta One OnlyFans dari London menyambut baik pengumuman tersebut. Keputusan rencana larangan konten pornografi sebelumnya telah membuat marah para pekerja seks yang mengandalkan situs tersebut untuk mendukung diri mereka sendiri.

"Jadi ini adalah kabar baik jangka pendek bagi pekerja seks yang bergantung pada platform dan saya ingin melihat ini sebagai awal dari peningkatan dukungan, perayaan dan pembelaan hak-hak pekerja seks oleh OnlyFans," katanya. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 20 Agustus 2021

Bukan Cuma Mobil Militer, Tentara AS Juga Tinggalkan Sejumlah Helikopter di Afghanistan

 


PT Kontak Perkasa Futures - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengakui kalau ada banyak kendaraan militer ditinggal di Afghanistan menyusul penarikan mundur tentara mereka dari negara tersebut. Bukan cuma mobil, ada juga helikopter yang tidak dibawa pulang ke AS.
Dikutip dari TheDrive, helikopter yang ditinggal di Afganistan adalah tipe CH-46E. Tercatat ada tujuh helikopter CH-46E yang dibiarkan di Afghanistan.

Namun tidak seperti ribuan kendaraan militer yang masih bisa dipergunakan kelompok taliban, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memastikan helikopter-helikopter tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi. Alias sudah rusak.

"Departemen (Luar Negeri) meninggalkan tujuh buah Helikopter CH-46 di Afghanistan yang sudah dikategorikan tak bisa digunakan. Helikopter-helikopter ini sudah dikeluarkan dari daftar inventori dan sudah direncanakan untuk dihancurkan karena usia pakai dan ketiadaan dukungan (spare part)," demikian pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS.

Dalam pernyataan yang sama, Departemen Luar Negeri AS juga memastikan tidak ada pesawat terbang atau kendaraan udara apapun dan dari divisi apapun yang ditinggal di Afghanistan. Termasuk helikopter HH-60L Black Hawk yang sempat terlihat terbang di atas Kabul pada awal tahun ini.

CH-46 masuk kategori helikopter pengangkut-transportasi medium dengan rotor ganda dan dibekali mesin turbo kembar. Helikopter ini didesain dan diproduksi oleh Vertol, yang saat ini sudah diakuisisi Boeing.

Spesifikasi helikopter CH-46E
Pembuat: Boeing Vertol Company
Mesin: (2 buah) GE-T58-16 engines
Daya Dorong: Burst-1870 shaft horsepower (SHP) | Continuous - 1770 SHP
Panjang: Rotors terbentang 25,69 m | Rotor terlipat 13,89 m
Lebar: Rotor terbentang 15,54 m | Rotor terlipat 4,49 m
Tinggi: 5,08 m
Berat Maks saat Take off: 11.032 kg
Jarak Tempuh: 151,8 miles
Speed: 145 knots (166,75 mil/jam)
Kru:
Normal: 4 - pilot, copilot, crew chief, dan mechanic pertama
Tempur: 5 - pilot, copilot, crew chief, dan 2 aerial gunners
Kargo: Mak 2.270 kg external load
Unit Pertama: Januari 1978
Ribuan Kendaraan Militer AS Dikuasai Kelompok Taliban
Diberitakan sebelumnya, setidaknya ada seribuan kendaraan milik tentara Amerika Serikat ditinggal di Afghanistan dan kini dikuasai Taliban.

Kendaraan-kendaraan tersebut di antaranya adalah Ford Ranger (901 unit), Humvee (729 unit), tank (12 unit), Kendaraan Pengamanan Bersenjata M1117 (60 unit), serta drone dan perlengkapan senjata anti-pesawat terbang.

Sebagian besar kendaraan tersebut kini sudah berada di tangan kelompok Taliban. Hal ini memunculkan kekhawatiran kalau kendaraan-kendaraan tersebut akan digunakan untuk memperkuat kekuatan kelompok Taliban.

Situasi ini membuat Presiden Joe Biden dikritik. Namun di saat bersamaan beberapa pihak meyakini kendaraan dan perlengkapan tempur tersebut tak akan bertahan lama di tangan Taliban.

Ketiadaan SDM untuk merawat kendaraan dan juga spareparts untuk perbaikan membuat kendaraan-kendaraan tersebut akan rusak dalam waktu singkat. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com