Rabu, 20 Januari 2021

Mayoritas Negara Arab Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel

 


PT Kontak Perkasa Futures - Mayoritas negara Arab diklaim menolak normalisasi hubungan dengan Israel. Hal tersebut berdasarkan hasil survei terbaru dari sebuah lembaga dari Palestina.
Forum Palestina untuk Studi Israel (MADAR) menyebut mayoritas negara Arab menolak normalisasi hubungan dengan Israel. Baik indikator dari Arab maupun Israel, keduanya menolak kembali mesranya hubungan Israel dengan negara-negara Arab.

Mereka juga menyoroti isu Palestina sebagai inti dari masalah yang terjadi di kawasan tersebut, terlepas dari deal yang sudah disepakati antara pihak Tel Aviv dan beberapa negara Arab.

Dalam laporan terbarunya, Rabu (20/1/2021), MADAR menyebut dalam 2 tahun terakhir Israel dan sekutunya telah menggunakan influencer media sosial, terutama di Uni Emirat Arab (UAE) dan Arab Saudi untuk mempengaruhi masyarakat agar mendukung normalisasi hubungan Israel tersebut.

Tak cuma itu, MADAR juga menyebut beberapa influencer lokal, jurnalis, bahkan pemuka agama juga ikut dikerahkan untuk menyerang Palestina dan mempertanyakaan status Palestina, termasuk soal Masjid Al Aqsa.

Dalam laporan tersebut juga dituliskan bahwa beberapa akun media sosial Israel ikut merayakan unggahan, bahkan membagikan ulang unggahan terkait kabar gembira normalisasi hubungan antara Israel dan negara Arab lainnya.

Kampanye itu untuk menciptakan kesan bahwa orang-orang Arab menerima dan menyambut baik normalisasi itu. Padahal sebenarnya hal itu sudah diskenariokan sebelumnya.

Meski sudah menggunakan berbagai macam alat, cara dan upaya mayoritas negara Arab tidak melihat Israel sebagai negara yang bersahabat buat mereka. Hanya negara-negara seperti Uni Emirat Arab (UAE), Bahrain, Sudan dan Maroko yang kini tercatat memiliki perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 19 Januari 2021

Miyabi Kagum pada Indonesia, Cicipi Kuliner sampai Bicara Bahasa

 


PT Kontak Perkasa - Maria Ozawa atau yang akrab disapa Miyabi baru-baru ini membuat vlog bertema Indonesia. Ia mengungkapkan pengalamannya mengunjungi Indonesia hingga mencoba berbicara dalam bahasa Indonesia.
Dalam vlog yang diunggah pada 30 Desember 2020 itu, tampak Miyabi mengunjungi sebuah restoran Indonesia yang ada di Jepang. Di restoran bernama SuraBaya Wayang Bali itu, Miyabi menikmati sejumlah kuliner Indonesia yaitu rendang, nasi goreng, mie goreng, dan sate ayam.

Di sela-sela wisata kulinernya, Miyabi pun menyampaikan kekagumannya pada Indonesia. Miyabi sendiri memang sudah beberapa kali mampir ke Indonesia, baik untuk berlibur maupun bekerja.

"Saya pernah ke Indonesia. Ke Jakarta sekali, ke Bali dua atau tiga kali," katanya.

Miyabi mulanya datang ke Indonesia secara profesional sebagai aktris. "Saya pernah syuting 2 film horror dan datang ke 1 acara," ujarnya.

Jika traveler ingat, Miyabi memang pernah membintangi dua judul film Indonesia yakni Hantu Tanah Kusir dan Menculik Miyabi. Kedua film itu dirilis pada 2010 yang sayangnya banyak menuai protes dari ormas di Indonesia.

Namun pengalaman tersebut agaknya tak membuat kekaguman Miyabi pada Indonesia memudar. Ia justru memuji keramahan orang Indonesia.

"Orang Indonesia sangat baik, pelayanannya bagus. Dan barang-barang yang dijual lebih murah dari Jepang. Jadi lebih mudah ketika berbelanja. Orang-orangnya juga ramah di sana," paparnya.

Karena cukup sering datang ke Indonesia, Miyabi mulai hafal dengan kosakata dalam bahasa Indonesia.

"Saya tahu sejumlah kosakata. Ini salah satu kata yang bisa saya ingat dengan sangat cepat yaitu cantik. Mereka selalu mengatakan pada saya 'oh cantik, cantik Miyabi'. Jadi saya bertanya apa artinya? Lalu orang mengatakan cantik artinya beautiful (dalam bahasa Inggris), jadi saya merespons 'yay, terima kasih banyak'," ia bercerita.

Kosakata lainnya yang juga ia ketahui adalah terima kasih, saya, dan bosku.

"Setiap kali saya menyapa fans Indonesia, mereka selalu mengatakan halo bosku! Yang artinya halo boss, seperti itu. Ya jadi ada 4 kosakata yang saya ingat,"kata dia.

Dalam vlog itu, Miyabi juga menyampaikan keinginannya bila suatu saat diberi kesempatan untuk kembali berkarya di Indonesia.

"Mungkin ikut acara mobil yang diselenggarakan di pantai. Atau main film bergenre melodrama. Itu akan menyenangkan," ungkap Maria yang sudah pensiun dari film dewasa itu.

Tak lupa, Miyabi juga menyampaikan salam untuk para penggemarnya di Indonesia. Ia berterima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan orang-orang Indonesia padanya.

"Halo semua, terima kasih telah mendukung saya dan memberikan saya cinta tanpa syarat. Saya sangat senang dengan semua dukungan yang kalian berikan sejak saya debut di industri ini dan saya berharap kalian akan terus mendukung saya. Saya akan berusaha menjaga kesehatan saya untuk kalian. Saya akan berusaha untuk menghibur kalian. Saya akan tetap bekerja dengan baik dan kita bisa melakukannya bersama. Aku cinta kalian," ujar Maria Ozawa. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 06 Januari 2021

Kado Ganti Tahun Buat PNS

 


Kontak Perkasa Futures - Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pensiunan bisa menatap tahun baru dengan senyuman. Tahun ini mereka tidak lagi harus menderita karena tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 dipotong.
Hal itu telah dipastikan oleh Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan pemberian gaji ke-13 untuk pensiunan PNS pun diberikan secara penuh tanpa ada pemotongan.

"Kebijakan penggajian tahun 2021 adalah pemberian THR dan G13/Pensiun 13 yang diharapkan diberikan secara full," kata Askolani.

Besaran pencairan THR dan gaji ke-13 untuk PNS dan para pensiunan tersebut berbeda dengan di 2020. Sebab di tahun lalu pemerintah mengalihkan banyak anggaran belanja negara termasuk belanja pegawai untuk penanganan COVID-19.

Alhasil pencairan THR dan gaji ke-13 PNS dan para pensiunan hanya diberikan sebagian.

"Kalau dilihat dalam tahun 2020 kebijakan tersebut tidak diberikan secara full, untuk bisa lebih men-support penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional," terang Askolani.

Sementara itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah masih mempertimbangkan pemberian gaji ke-13 dan THR buat PNS. Tjahjo mengatakan tahun ini pun untuk gaji ke-13 dan THR, pemerintah sudah memberikannya kepada para PNS. Meskipun, dia mengakui jumlahnya tidak menyeluruh karena ada COVID-19.

"Pemerintah juga memberikan tunjangan hari raya, gaji ke-13, walaupun tahun kemarin tidak diberikan secara menyeluruh. Tapi mudah-mudahan tahun 2021 rencananya pemerintah masih mempertimbangkan kembali masalah gaji ke-13 bagi seluruh ASN yang ada," kata Tjahjo dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/12/2020).

Yang jelas Tjahjo berpesan kepada para PNS agar tetap produktif dalam bekerja melayani masyarakat, baik mendapatkan gaji ke-13 dan THR ataupun tidak. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 04 Januari 2021

Innova Tabrak Pembatas-Tertusuk Separator, Warganet: Kok Airbag Gak Ngembang?

 


PT Kontak Perkasa Futures - Sebuah unit Toyota Innova menabrak pembatas jalan, hingga mengakibatkan tiang pembatas tembus sampai ke dalam. Salah satu hal yang jadi sorotan dalam peristiwa itu adalah sistem airbag yang tampak tidak mengembang.
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel), tepatnya di depan gedung Balai Kartini. Mobil Innova berwarna hitam menabrak pembatas jalan layang Kuningan. Video detik-detik setelah kecelakaan ini diunggah di akun Instagram TMC Polda Metro Jaya (3/1/2021).

Salah seorang warganet mempertanyakan mengenai sistem airbag yang tidak bekerja di kedua jok depan. Padahal dampak kecelakaan cukup fatal, hingga membuat dasbor hancur lebur dan batang besi mengarah langsung ke jok penumpang depan.

"knapa air bag gak nongol yak?," tanya deddi_listiyanto.

Tidak mengembangnya airbag pada saat kecelakaan, bukan berarti airbag tersebut gagal bekerja atau mengalami cacat produk. Seperti dilansir dari laman Toyota Astra Motor, ada 5 faktor mengapa airbag tidak mengembang saat terjadi kecelakaan, salah satunya karena benturan tidak terjadi di titik sensor.

"Berbicara soal titik sensor pada airbag, umumnya terletak dekat lampu utama mobil kanan dan kiri. Itu pun bila jumlah airbag mobil hanya dua, yakni bagian pengemudi dan penumpang saja," tulis penjelasan Toyota.

"Bila jumlah airbag ada 4 atau lebih seperti di samping mobil, titik sensor umumnya diletakkan pada pilar mobil. Sehingga bila terjadi tabrakan samping, airbag tetap bisa mengembang untuk meminimalkan cedera penumpang. Itu pun harus dipastikan jarak pembacaan sensor adalah 15 derajat garis lurus ke depan."

"Bila lebih besar dari 15 derajat, maka ada kemungkinan airbag tidak mengembang. Sebagai contoh bila mobil menabrak tiang listrik pada bagian tengah (grill), maka bisa saja airbag tidak mengembang," jelasnya.

Jika melihat kecelakaan Innova tersebut, tampak bagian tiang pembatas jalan langsung menghunjam bagian grill sebelah kiri dekat lampu depan. Sesuai dengan penjelasan di laman resmi Toyota Astra Motor, maka sistem airbag bisa saja tidak mengembang.

Diberitakan sebelumnya, sebuah kecelakaan tunggal terjadi pada Minggu (3/1/2021) pukul 14.30 WIB. Pengemudi berinisial RHS kurang berhati-hati saat melaju dari arah Semanggi ke Pancoran sehingga mobil Innova yang dikendarai menabrak pembatas layang Kuningan.

"Kendaraan yang dikemudikan RHS melaju dari arah barat menuju ke arah timur di Jalan Gatot Soebroto wilayah Jakarta Selatan. Sesampainya di TKP, tepatnya di layang Kuningan, diduga kurang hati-hati dan konsentrasi akhirnya kendaraan Toyota Kijang Innova oleng ke kanan dan menabrak pagar pembatas jalan layang Kuningan," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar, lewat keterangannya, Minggu (3/1/2021).

Mobil milik RHS terlihat mengalami kerusakan hingga naik ke pembatas jalan layang. Akibatnya, ujar Fahri, infrastruktur jalan juga rusak.

"Akibat kecelakaan tersebut, kendaraan yang terlibat dan infrastruktur jalan mengalami kerusakan," ungkap Fahri. Dalam peristiwa ini, tidak ada korban jiwa.

"Korban tidak ada," tukasnya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 30 Desember 2020

Tips Mulai Bisnis Agar Tak Terjebak di Zona Nyaman Pekerjaan

 


Kontak Perkasa Futures - Banyak karyawan memiliki mimpi dan minat untuk membuat sebuah bisnis atau usaha. Namun, banyak juga yang terjebak di zona nyaman pada pekerjaannya dan membuat rencana bisnis tak pernah dilakukan.
Pelatih bisnis sekaligus owner Gratyo Practical Business Coaching Yohanes G. Pauly mengatakan memang ujian terbesar melepas predikat karyawan adalah ketika sudah masuk ke dalam zona nyaman.

Namun ada pepatah tidak ada zona nyaman kalau ingin melakukan kemajuan. Di sisi lain, tidak akan ada kenyamanan dalam sebuah perjuangan untuk maju.

"Jadi gini kalau jadi karyawan memang akan ada zona nyaman. Cuma ada satu kalimat mau saya bagikan, there is no growth in comfort zone, tidak ada zona nyaman di zona pertumbuhan, jelas Pauly dalam sesi d'Mentor, Selasa (29/12/2020).

"And there is no comfort in growth zone, tidak ada zona kenyamanan di zona pertumbuhan," tambahnya.

Dia menjelaskan maksud dari pepatah tersebut, menurutnya memang kalau ingin berbisnis maka kenyamanan harus dikorbankan.

"Berarti kalau mau jadi entrepreneur jelas nggak nyaman, siap nggak kita mau ke sana. Mesti siap dulu sama ketidaknyamanan itu, tapi di situ ada pertumbuhan" ujar Pauly.

Pauly menambahkan bunyi pepatah lainnya, entrepreneur sebetulnya adalah orang yang mau hidup bertahun-tahun seperti orang banyak yang tidak inginkan.

"Kalimat pertama itu menegaskan kalau kita harus bayar harga dalam perjuangan menjadi entrepreneur. Mulai dari kerja sampai malam, menukar waktu keluarga untuk berbisnis, dan lainnya," jelas Pauly. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 23 Desember 2020

8 Bulan Bebas Corona, Negara Ini Kembali Laporkan Kasus COVID-19

 


Kontak Perkasa Futures - Delapan bulan lebih Taiwan dinyatakan bebas dari Corona. Namun, kini kasus lokal COVID-19 pertama kembali dilaporkan pada Selasa (22/12/2020).
Dikutip dari Reuters, Taiwan sebelumnya tak lagi mencatat kasus lokal sejak 12 April. Kasus lokal tersebut berasal dari seorang wanita berusia sekitar 30 tahun.

Wanita ini disebut melakukan kontak erat dengan pilot asing yang bekerja untuk salah satu maskapai penerbangan Taiwan.

"Unit kesehatan meminta dia untuk diuji dan dia dipastikan positif hari ini," kata Pusat Pengendalian Penyakit dalam sebuah pernyataan.

Menteri Kesehatan Chen Shih-chung dalam konferensi pers juga melaporkan tiga kasus baru Corona dari transmisi luar negeri.

Taiwan dinilai menjadi salah satu negara yang mengatasi pandemi Corona dengan baik. Hal ini berkaitan dengan kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak.

Negara itu juga diketahui menutup perbatasan lebih awal dan karantina diberlakukan secara ketat. Hingga kini Taiwan berhasil menekan kasus kematian dengan mencatat 7 kasus, dan kasus positif totalnya sebanyak 770 kasus. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 22 Desember 2020

Senjata Tajam hingga Narkoba Bikin 7 Orang di Aksi 1812 Jadi Tersangka

 


PT Kontak Perkasa - Ratusan orang diamankan polisi dari Aksi 1812 yang digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Tujuh orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Tujuh orang ini ditetapkan sebagai tersangka karena membawa senjata api hingga narkoba. Mereka saat ini diproses di Polda Metro Jaya.

"Ada tujuh yang jadi tersangka, lima orang (karena) membawa sajam sudah kita lakukan penahanan, 2 (tersangka) narkoba," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2020).

Penyidik Polda Metro Jaya sendiri telah meningkatkan kasus kerumunan pada Aksi 1812 ke tahap penyidikan. Terkait perkara ini, polisi memanggil penanggung jawab hingga panitia aksi.

"Hari ini (kemarin, red) sudah naik tahap penyidikan untuk para penanggung jawab acara yang semua, termasuk panitianya," kata Yusri.

Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan gelar perkara terkait Aksi 1812 tersebut. Dari hasil gelar perkara, polisi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan.

"Kemudian kita lakukan gelar perkara, pagi ini kita naikkan ke tingkat penyidikan untuk kasus kerumunan tersebut," jelas Yusri.

Yusri mengatakan, pihaknya membidik para pelaku dengan pasal penghasutan hingga UU Kekarantinaan Kesehatan.

"Jadi dipersangkakan pasal 169 atau pasal 160 di KUHP juga pasal 93 di UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan," imbuh Yusri. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com