Rabu, 06 Januari 2021

Kado Ganti Tahun Buat PNS

 


Kontak Perkasa Futures - Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pensiunan bisa menatap tahun baru dengan senyuman. Tahun ini mereka tidak lagi harus menderita karena tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 dipotong.
Hal itu telah dipastikan oleh Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan pemberian gaji ke-13 untuk pensiunan PNS pun diberikan secara penuh tanpa ada pemotongan.

"Kebijakan penggajian tahun 2021 adalah pemberian THR dan G13/Pensiun 13 yang diharapkan diberikan secara full," kata Askolani.

Besaran pencairan THR dan gaji ke-13 untuk PNS dan para pensiunan tersebut berbeda dengan di 2020. Sebab di tahun lalu pemerintah mengalihkan banyak anggaran belanja negara termasuk belanja pegawai untuk penanganan COVID-19.

Alhasil pencairan THR dan gaji ke-13 PNS dan para pensiunan hanya diberikan sebagian.

"Kalau dilihat dalam tahun 2020 kebijakan tersebut tidak diberikan secara full, untuk bisa lebih men-support penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional," terang Askolani.

Sementara itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah masih mempertimbangkan pemberian gaji ke-13 dan THR buat PNS. Tjahjo mengatakan tahun ini pun untuk gaji ke-13 dan THR, pemerintah sudah memberikannya kepada para PNS. Meskipun, dia mengakui jumlahnya tidak menyeluruh karena ada COVID-19.

"Pemerintah juga memberikan tunjangan hari raya, gaji ke-13, walaupun tahun kemarin tidak diberikan secara menyeluruh. Tapi mudah-mudahan tahun 2021 rencananya pemerintah masih mempertimbangkan kembali masalah gaji ke-13 bagi seluruh ASN yang ada," kata Tjahjo dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/12/2020).

Yang jelas Tjahjo berpesan kepada para PNS agar tetap produktif dalam bekerja melayani masyarakat, baik mendapatkan gaji ke-13 dan THR ataupun tidak. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 04 Januari 2021

Innova Tabrak Pembatas-Tertusuk Separator, Warganet: Kok Airbag Gak Ngembang?

 


PT Kontak Perkasa Futures - Sebuah unit Toyota Innova menabrak pembatas jalan, hingga mengakibatkan tiang pembatas tembus sampai ke dalam. Salah satu hal yang jadi sorotan dalam peristiwa itu adalah sistem airbag yang tampak tidak mengembang.
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel), tepatnya di depan gedung Balai Kartini. Mobil Innova berwarna hitam menabrak pembatas jalan layang Kuningan. Video detik-detik setelah kecelakaan ini diunggah di akun Instagram TMC Polda Metro Jaya (3/1/2021).

Salah seorang warganet mempertanyakan mengenai sistem airbag yang tidak bekerja di kedua jok depan. Padahal dampak kecelakaan cukup fatal, hingga membuat dasbor hancur lebur dan batang besi mengarah langsung ke jok penumpang depan.

"knapa air bag gak nongol yak?," tanya deddi_listiyanto.

Tidak mengembangnya airbag pada saat kecelakaan, bukan berarti airbag tersebut gagal bekerja atau mengalami cacat produk. Seperti dilansir dari laman Toyota Astra Motor, ada 5 faktor mengapa airbag tidak mengembang saat terjadi kecelakaan, salah satunya karena benturan tidak terjadi di titik sensor.

"Berbicara soal titik sensor pada airbag, umumnya terletak dekat lampu utama mobil kanan dan kiri. Itu pun bila jumlah airbag mobil hanya dua, yakni bagian pengemudi dan penumpang saja," tulis penjelasan Toyota.

"Bila jumlah airbag ada 4 atau lebih seperti di samping mobil, titik sensor umumnya diletakkan pada pilar mobil. Sehingga bila terjadi tabrakan samping, airbag tetap bisa mengembang untuk meminimalkan cedera penumpang. Itu pun harus dipastikan jarak pembacaan sensor adalah 15 derajat garis lurus ke depan."

"Bila lebih besar dari 15 derajat, maka ada kemungkinan airbag tidak mengembang. Sebagai contoh bila mobil menabrak tiang listrik pada bagian tengah (grill), maka bisa saja airbag tidak mengembang," jelasnya.

Jika melihat kecelakaan Innova tersebut, tampak bagian tiang pembatas jalan langsung menghunjam bagian grill sebelah kiri dekat lampu depan. Sesuai dengan penjelasan di laman resmi Toyota Astra Motor, maka sistem airbag bisa saja tidak mengembang.

Diberitakan sebelumnya, sebuah kecelakaan tunggal terjadi pada Minggu (3/1/2021) pukul 14.30 WIB. Pengemudi berinisial RHS kurang berhati-hati saat melaju dari arah Semanggi ke Pancoran sehingga mobil Innova yang dikendarai menabrak pembatas layang Kuningan.

"Kendaraan yang dikemudikan RHS melaju dari arah barat menuju ke arah timur di Jalan Gatot Soebroto wilayah Jakarta Selatan. Sesampainya di TKP, tepatnya di layang Kuningan, diduga kurang hati-hati dan konsentrasi akhirnya kendaraan Toyota Kijang Innova oleng ke kanan dan menabrak pagar pembatas jalan layang Kuningan," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar, lewat keterangannya, Minggu (3/1/2021).

Mobil milik RHS terlihat mengalami kerusakan hingga naik ke pembatas jalan layang. Akibatnya, ujar Fahri, infrastruktur jalan juga rusak.

"Akibat kecelakaan tersebut, kendaraan yang terlibat dan infrastruktur jalan mengalami kerusakan," ungkap Fahri. Dalam peristiwa ini, tidak ada korban jiwa.

"Korban tidak ada," tukasnya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 30 Desember 2020

Tips Mulai Bisnis Agar Tak Terjebak di Zona Nyaman Pekerjaan

 


Kontak Perkasa Futures - Banyak karyawan memiliki mimpi dan minat untuk membuat sebuah bisnis atau usaha. Namun, banyak juga yang terjebak di zona nyaman pada pekerjaannya dan membuat rencana bisnis tak pernah dilakukan.
Pelatih bisnis sekaligus owner Gratyo Practical Business Coaching Yohanes G. Pauly mengatakan memang ujian terbesar melepas predikat karyawan adalah ketika sudah masuk ke dalam zona nyaman.

Namun ada pepatah tidak ada zona nyaman kalau ingin melakukan kemajuan. Di sisi lain, tidak akan ada kenyamanan dalam sebuah perjuangan untuk maju.

"Jadi gini kalau jadi karyawan memang akan ada zona nyaman. Cuma ada satu kalimat mau saya bagikan, there is no growth in comfort zone, tidak ada zona nyaman di zona pertumbuhan, jelas Pauly dalam sesi d'Mentor, Selasa (29/12/2020).

"And there is no comfort in growth zone, tidak ada zona kenyamanan di zona pertumbuhan," tambahnya.

Dia menjelaskan maksud dari pepatah tersebut, menurutnya memang kalau ingin berbisnis maka kenyamanan harus dikorbankan.

"Berarti kalau mau jadi entrepreneur jelas nggak nyaman, siap nggak kita mau ke sana. Mesti siap dulu sama ketidaknyamanan itu, tapi di situ ada pertumbuhan" ujar Pauly.

Pauly menambahkan bunyi pepatah lainnya, entrepreneur sebetulnya adalah orang yang mau hidup bertahun-tahun seperti orang banyak yang tidak inginkan.

"Kalimat pertama itu menegaskan kalau kita harus bayar harga dalam perjuangan menjadi entrepreneur. Mulai dari kerja sampai malam, menukar waktu keluarga untuk berbisnis, dan lainnya," jelas Pauly. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 23 Desember 2020

8 Bulan Bebas Corona, Negara Ini Kembali Laporkan Kasus COVID-19

 


Kontak Perkasa Futures - Delapan bulan lebih Taiwan dinyatakan bebas dari Corona. Namun, kini kasus lokal COVID-19 pertama kembali dilaporkan pada Selasa (22/12/2020).
Dikutip dari Reuters, Taiwan sebelumnya tak lagi mencatat kasus lokal sejak 12 April. Kasus lokal tersebut berasal dari seorang wanita berusia sekitar 30 tahun.

Wanita ini disebut melakukan kontak erat dengan pilot asing yang bekerja untuk salah satu maskapai penerbangan Taiwan.

"Unit kesehatan meminta dia untuk diuji dan dia dipastikan positif hari ini," kata Pusat Pengendalian Penyakit dalam sebuah pernyataan.

Menteri Kesehatan Chen Shih-chung dalam konferensi pers juga melaporkan tiga kasus baru Corona dari transmisi luar negeri.

Taiwan dinilai menjadi salah satu negara yang mengatasi pandemi Corona dengan baik. Hal ini berkaitan dengan kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak.

Negara itu juga diketahui menutup perbatasan lebih awal dan karantina diberlakukan secara ketat. Hingga kini Taiwan berhasil menekan kasus kematian dengan mencatat 7 kasus, dan kasus positif totalnya sebanyak 770 kasus. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 22 Desember 2020

Senjata Tajam hingga Narkoba Bikin 7 Orang di Aksi 1812 Jadi Tersangka

 


PT Kontak Perkasa - Ratusan orang diamankan polisi dari Aksi 1812 yang digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Tujuh orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Tujuh orang ini ditetapkan sebagai tersangka karena membawa senjata api hingga narkoba. Mereka saat ini diproses di Polda Metro Jaya.

"Ada tujuh yang jadi tersangka, lima orang (karena) membawa sajam sudah kita lakukan penahanan, 2 (tersangka) narkoba," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2020).

Penyidik Polda Metro Jaya sendiri telah meningkatkan kasus kerumunan pada Aksi 1812 ke tahap penyidikan. Terkait perkara ini, polisi memanggil penanggung jawab hingga panitia aksi.

"Hari ini (kemarin, red) sudah naik tahap penyidikan untuk para penanggung jawab acara yang semua, termasuk panitianya," kata Yusri.

Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan gelar perkara terkait Aksi 1812 tersebut. Dari hasil gelar perkara, polisi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan.

"Kemudian kita lakukan gelar perkara, pagi ini kita naikkan ke tingkat penyidikan untuk kasus kerumunan tersebut," jelas Yusri.

Yusri mengatakan, pihaknya membidik para pelaku dengan pasal penghasutan hingga UU Kekarantinaan Kesehatan.

"Jadi dipersangkakan pasal 169 atau pasal 160 di KUHP juga pasal 93 di UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan," imbuh Yusri. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Jumat, 18 Desember 2020

Cherly Juno Iseng-Iseng Balik ke Dapur Rekaman

 


PT KP Press - Cherly Juno kembali membuktikan eksistensinya di dunia tarik suara. Setelah sekian lama absen, salah satu eks member Cherrybelle itu balik ke dapur rekaman.
Ya, Cherly Juno siap merilis single religi Kristiani publik, menjelang Natal nanti. Menurutnya, single kolaborasinya bersama dr. Ekles ini merupakan proyek iseng-iseng.

"Ini tuh buat iseng-iseng aja," ujar Cherly Juno saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta Pusat.

"Iseng-iseng, kan dalam rangka akhir tahun, menjelang Natal juga, jadi kita bikin single religi," sahut dr. Ekles dalam kesempatan yang sama.

Cherly Juno merasa senang lantaran bisa kembali unjuk gigi di depan publik. Biasanya, lagu-lagu religi yang dibawakannya tidak dirilis untuk umum.

Kisah menarik pun muncul dari proyek Cherly Juno satu ini. Rupanya, eks member Cherrybelle lainnya sempat turut mengomentari dan melontarkan candaan, seakan iri dengan Cherly Juno.

"Pas banget aku bikin project duet, teman-teman aku bilang, oh gitu ya, mengkhianati ya. Kok cuma lo doang yang masuk ruang rekaman lagi. Entah kenapa tiba-tiba Cherrybelle dipanggil lagi ngisi acara," ungkap Cherly Juno.

Lagu yang berjudul Kemenanganku itu bercerita tentang curahan hati seseorang yang mengingat Tuhan di kala sulit. Lagu ini rencananya akan rilis sebelum perayaan Natal 2020.

"Tentang seseorang yang, ya setiap manusia memiliki problem ya, dari situ dia ingat Tuhan," ungkap dr. Ekles.

"Kita hadirkan lagu ini supaya mengingatkan ke semua bahwa ada Tuhan dan ini kemenangan untuk semua," sahut Cherly Juno.

Meski bertema lagu Kristiani, Cherly Juno menyebut lagu ini dapat berarti untuk banyak orang, secara universal. Ini merupakan satu-satunya lagu religi Cherly Juno yang akan disebarluaskan di masyarakat umum. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Kamis, 17 Desember 2020

Ini Reaksi Serius yang Dialami Petugas Kesehatan AS Usai Vaksinasi Corona

 


Kontak Perkasa Futures - Seorang petugas kesehatan di Alaska, Amerika Serikat, mengalami reaksi alergi yang serius setelah disuntik vaksin virus Corona Pfizer pada hari Selasa. Gejalanya muncul dalam beberapa menit dan memerlukan rawat inap di rumah sakit.
Petugas kesehatan ini tak memiliki riwayat alergi, tetapi mengalami reaksi anafilaksis yang dimulai 10 menit setelah menerima vaksin di Rumah Sakit Regional Bartlett di Juneau, Alaska, kata seorang pejabat rumah sakit.

Dia mengalami ruam di wajah dan tubuhnya, sesak napas dan detak jantung meningkat. Sekarang ia di rumah sakit dalam kondisi stabil.

Reaksi wanita Alaska itu diyakini mirip dengan reaksi anafilaksis yang dialami dua petugas kesehatan di Inggris setelah menerima vaksin Pfizer-BioNTech pekan lalu. Seperti dia, keduanya pulih.

Setelah pekerja di Inggris jatuh sakit, pihak berwenang di sana memperingatkan agar tidak memberikan vaksin kepada siapa pun yang memiliki riwayat reaksi alergi parah.

Mereka kemudian mengklarifikasi panduan mereka, mengubah kata-kata dari "reaksi alergi parah" untuk menentukan bahwa vaksin tidak boleh diberikan kepada siapa pun yang pernah mengalami reaksi anafilaksis terhadap makanan, obat atau vaksin.

Dikutip dari WebMD, anafilaksis adalah reaksi alergi serius yang timbulnya cepat dan dapat menyebabkan kematian. Gejalanya bisa muncul dalam beberapa menit yang meliputi ruam, gatal, tenggorokan atau lidah bengkak, sesak napas, muntah, pusing, dan tekanan darah rendah.

Pemicu anafilaksis yang paling umum pada orang dewasa antara lain konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk antibiotik, aspirin dan pereda nyeri. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com