Kontak Perkasa Futures - Ketika seorang siswa sekolah menengah atas di Jeonju, Korea Selatan, dinyatakan positif COVID-19 pada bulan Juni, banyak ahli kesehatan masyarakat menjadi bingung. Terlebih pada saat itu, Jeonju tidak memiliki kasus Corona dalam dua bulan, dan sudah lebih sebulan tidak terjadi penularan di Seoul, ibu kota Korsel.
Gadis itu tidak bepergian ke luar kota selama berminggu-minggu, dan kebanyakan hanya bolak-balik antara rumah dan sekolah. Jadi dari mana, dan dari siapa, dia terinfeksi?
Dikutip dari Business Insider, setelah penyelidikan mendetail, tim epidemiologi menyimpulkan bahwa siswa tersebut tertular COVID-19 saat makan di restoran. Gadis ini tertular COVID-19 dari seorang pengunjung bisnis luar kota, yang kemudian dinyatakan positif COVID-19, saat mampir di restoran yang sama.
Keduanya hanya berada di area selama lima menit dan tetap berjarak 20 kaki atau 6 meter. Mereka tidak pernah berbicara atau bahkan menyentuh kenop pintu yang sama.
Untuk melakukan investigasi penelusuran kasus, yang diterbitkan 23 November di Journal of Korean Medical Science, tim epidemolog menggunakan wawancara, riwayat kesehatan, catatan kartu kredit, rekaman video, dan data ponsel.
Mereka juga menciptakan kembali situasi di restoran, mengukur aliran udara, yang setara dengan hembusan kipas angin. Restoran tidak memiliki jendela yang terbuka atau jenis sistem ventilasi yang baik sehingga berisiko menyebarkan partikel COVID-19.
Para ahli epidemiologi menyimpulkan bahwa siswa tersebut terinfeksi melalui droplet yang didorong oleh aliran udara di restoran. Restoran lain di sepanjang lintasan aliran juga terinfeksi, tetapi mereka yang membelakangi angin tidak terinfeksi.
Pengujian genom memperkuat kesimpulan mereka, karena tipe genetik pasien cocok.
"Hebatnya, meski duduk agak jauh, aliran udara turun dari dinding dan menciptakan hembusan angin. Orang-orang yang berada di sepanjang garis itu terinfeksi," kata Dr. Lee Ju-Hyung, seorang ahli epidemiologi dan salah satu penulis penelitian.
"Kami menyimpulkan ini adalah transmisi droplet," lanjutnya.
Temuan tersebut menggambarkan bahwa definisi standar kontak dekat yakni dalam jarak 6 kaki atau 2 meter setidaknya selama 15 menit, belum tentu aman, terutama untuk pengaturan dalam ruangan. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com