Senin, 17 Juni 2019

WP KPK Minta Pansel Capim Cek Rekam Jejak: Jangan Punya Dosa Masa Lalu


Kontak Perkasa Futures - Wadah Pegawai (WP) KPK meminta Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK mengecek rekam jejak semua yang mendaftar capim. Tujuannya agar pimpinan yang kemudian terpilih bukanlah orang yang punya dosa masa lalu.

"Penelusuran rekam jejak benar-benar harus serius dilakukan Pansel. Sebab jangan sampai nanti pimpinan KPK yang dipilih merupakan pimpinan yang punya dosa masa lalu, sehingga tidak berani melangkah karena tersandera yang mengakibatkan takut menangkapi koruptor," kata Ketua WP KPK Yudi Purnomo, Senin (17/6/2019).

Dia mengatakan salah satu syarat pimpinan KPK yang diatur UU 30/2002 tentang KPK adalah tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Penelusuran rekam jejak, menurut Yudi, bisa dilakukan lewat wawancara mendalam hingga melibatkan masyarakat.

"Penelusuran jejak digital, wawancara mendalam, keterlibatan masyarakat, maupun kerja sama dengan lembaga negara dan instansi pemerintah merupakan salah satu cara agar benar-benar mendapatkan pimpinan KPK yang baik dan bersih," ucapnya.

Yudi juga mengingatkan penelusuran jejak itu harus menghasilkan informasi yang valid. Sehingga, jika ada yang gagal, tidak menimbulkan tudingan adanya calon titipan.

"Tentu saja perlu ada verifikasi faktual terhadap informasi-informasi tersebut. Sehingga benar-benar valid agar jangan sampai terkesan menjegal salah satu calon yang tentu saja tidak baik juga karena akan menciptakan persepsi ada calon titipan," jelasnya.

Pendaftaran calon pimpinan KPK sendiri dimulai sejak hari ini, 17 Juni hingga 4 Juli 2019. Syarat dan berbagai berkas pendaftaran bisa dilihat di situs setneg.go.id. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 13 Juni 2019

Pansel Minta BIN-BNPT Telusuri Rekam Jejak Capim KPK


Kontak Perkasa Futures - Panitia seleksi calon pimpinan (pansel capim) KPK berencana mengunjungi kantor BIN dan BNPT. Hal itu dilakukan untuk meminta bantuan kedua lembaga tersebut memastikan rekam jejak kandidat capim bebas paparan radikalisme.

"Kami akan ke BIN dan juga ke BNPT. BNTP ini adalah sesuatu yang baru memang, karena eranya seperti ini sehingga kita juga tidak mau kecolongan, jangan sampai ada (capim KPK) terpapar radikalisme. Jadi kita juga akan ke BNPT selain ke BIN, karena ke BIN itu juga selalu kita lakukan tracking untuk itu," ujar Ketua Pansel capim KPK, Yenti Garnasih.

Hal itu disampaikan Yenti usai bertemu Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan jajarannya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2019).

Anggota Pansel Calon Pimpinan KPK sekaligus Pakar hukum pidana dan HAM Harkristuti Harkrisnowo menambahkan harapannya agar mendapatkan KPK dipimpin orang yang memiliki integritas, kompetensi dan kepemimpinan yang baik dan keberanian.

"Agak tidak sepakat mengatakan kita cari setengah dewa, tapi yang bisa menghadapi Thanos, tadi katanya Pak Hamdi, punya keberanian," tambah Harkristuti.

Pada pagi hingga siang hari ini, Pansel Capim KPK berkunjung ke Mabes Polri dan bertemu Tito dan jajarannya. Dalam pertemuan, Pansel KPK menyampaikan pihaknya akan membuka pendaftaran capim KPK mulai 17 Juni hingga 4 Juli 2019 mendatang.

Sebelumnya Pansel juga menemui Jaksa Agung M Prasetyo. Pansel ingin meminta rekomendasi agar jaksa mendaftar sebagai capim KPK.

"Bagi kejaksaan kan ini kepercayaan. Tentunya karena dipercaya menyodorkan nama, ini bagi kita juga beban. Kita coba untuk mencarikan figur-figur yang terbaik, itu yang kita lakukan nanti," kata M Prasetyo usai bertemu Pansel capim KPK. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 12 Juni 2019

Diskusi Pencegahan Korupsi, Mendagri Ajak 3 Gubernur-Wagub Baru ke KPK


PT Kontak Perkasa - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengajak tiga kepala daerah yang baru dilantik mendatangi KPK. Tjahjo bersama ketiga kepala daerah itu akan berdiskusi dengan Pimpinan KPK mengenai pencegahan korupsi.

Ketiga kepala daerah yang baru itu yakni Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim, Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Murad Ismail-Barnabas Orno, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba-Al Yasin Ani. Mereka tiba di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.

Tjahjo mengatakan agenda mendatangi KPK bersama para kepala daerah pascadilantik merupakan hal yang biasa dilakukan. Menurutnya, para kepala daerah itu akan berdiskusi dan meminta masukan ke KPK soal pencegahan korupsi.

"Seperti biasa setelah pelantikan kami ajak ke KPK untuk diskusi dan dialog yang berkaitan dengan strategi pencegahan korupsi atau hal-hal mungkin ada masukan dari Ketua KPK," kata Tjahjo.

Tjahjo mengatakan setiap kepala daerah yang baru dilantik memang selalu diajak ke KPK. Tujuannya agar para kepala daerah itu memiliki satu pandangan dan visi yang sama dengan KPK dalam pencegahan tindak pindana korupsi.

"Semua Gubernur yang pernah dilantik ke KPK, dialog diskusi supaya ada satu pandangan dan visi untuk pencegahan korupsi," sebutnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 11 Juni 2019

Fakta Diana Pungky: Jinny, Pernikahan, Anak, dan Perceraian


PT Kontak Perkasa Futures - Diana Pungky sudah lama malang melintang di dunia hiburan Indonesia. Namanya mulai dikenal sejak era 80'an.

Ketika itu, sosok manisnya menghiasi beberapa cover majalah populer. Berangkat dari model, Diana Pungky kemudian menjelma menjadi bintang sinetron.

Perempuan kelahiran 12 Maret 1974 tersebut, langsung melambung namanya setelah membintangi 'Jinny Oh Jinny'. Sinetron tersebut akhirnya begitu lekat pada sosok Diana Pungky sebagai Jinny.

Karakter sosok jin bergaya Timur Tengah yang hidup di dalam kerang itu mulai diperankannya sejak 1997 hingga 2002. Ada tiga judul sinetron dengan memakai kata Jinny yang setelah itu diperankannya.

Terakhir, sinetron 'Boneka Poppy' juga dibintanginya, perannya kali ini berbeda dengan sosok Jinny yang gemas dan gayanya yang centil. Sinetron itu pun akhirnya tak sebesar perannya sebagai jin.

Di balik kariernya, tentu begitu dekat gosip tentang kehidupan pribadinya. Ia menikah dengan Dedey Mulyawan Risyad pada 29 Januari 2005.

Pernikahannya dengan Dedey merupakan permintaan dari mendiang ayah Diana. Sebelum meninggal, ayah Diana Pungky telah berwasiat agar anak perempuannya itu segera menikah dengan Dedey yang dipacarinya sudah cukup lama.

Sembilan tahun tentu bukan waktu yang sebentar bagi pasangan ini untuk melangkah ke jenjang yang lebih pasti. Berulang kali ketika ditanyakan perihal kapan menikah, ia selalu mengatakan belum kepikiran.

Namun setelah ayahnya meninggal dan berwasiat, keduanya tak bisa lagi mengatakan belum kepikiran. Dalam pesan-pesannya, ayah Diana yang meninggal 23 Desember 2004, bahkan telah menentukan tanggal pernikahan 28 Januari 2005 serta akad nikah tepat pukul 10.00 WIB.

Setelah akad nikah, keduanya akan menggelar resepsi pernikahan di kediaman orang tuanya. "Aku ingin dikelilingi oleh orang terdekat," tuturnya ketika itu.

Pernikahan mereka memang selalu menjadi sorotan. Terlebih keduanya kerap ditanya masalah momongan. Mereka sejak dulu berusaha untuk mendapatkan anak, tak jarang juga keduanya memeriksakan diri ke dokter.

Meski keduanya dinyatakan dokter sehat, kesibukan dianggap sebagai penghalang utama. Dedey disebut sibuk berbisnis, sedangkan Diana juga masih mengisi harinya dengan syuting sinetron yang melelahkan.

Gosip perceraian di antara keduanya pun muncul setelah itu. Meski mereka membantah kabar tersebut.

Diana Pungky malah datang dengan kabar rehat dari dunia hiburan. Ia memilih untuk mengelola sebuah butik di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Kini, setelah satu dekade muncul kabar Diana dan Dedey resmi bercerai. Tak banyak yang mengetahui kabar tersebut. Bahkan muncul berita, Dedey Mulyawan pun sudah melepas status dudanya dengan mempersunting eks personel 'Mahadewi', Gwen Priscilla. Hal itu dibuktikan dengan sebuah foto yang tersebar di berbagai akun gosip.

Sebelumnya, Diana Pungky juga sempat menghebohkan dunia maya. Ketika itu, ia kepergok jalan bareng seorang lelaki. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 10 Juni 2019

Perang Dagang AS-China, Vietnam dan Taiwan Mengeruk Untung


PT Kontak Perkasa - Siapa pemenang perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina? Bukan salah satu dari mereka, melainkan Vietnam, Taiwan dan Chili. Pasalnya, banyak importir AS dan Cina yang sekarang mencari barang-barang dari negara lain untuk menghindari tarif impor yang diberlakukan kedua negara.

"Beberapa eksportir di AS dan Cina mungkin bersedia untuk membayar sebagian dari biaya tarif tambahan dari margin keuntungan mereka, dan beberapa perusahaan multinasional bisa memilih untuk merombak produksinya, tetapi… seiring waktu, respons terbesar yang kemungkinan besar terjadi adalah pengalihan perdagangan," tulis para pakar ekonomi dan bank investasi Jepang, Nomura, dalam laporan terbarunya.

Perang tarif impor antara AS dan Cina otomatis membuat biaya perdagangan antara kedua negara menjadi lebih tinggi, sehingga para pemasok di negara-negara lain menjadi lebih kompetitif dibandingkan perusahaan-perusahaan AS dan Cina.

Pemerintah AS telah mengenakan tarif impor sebesar 25 persen atas sebagian barang impor dari Cina, senilai seluruhnya 250 miliar dolar, dan mengancam akan memperluas tarif impor itu ke barang-barang lain sampai senilai 325 miliar dolar. Sebagai langkah balasan, Beijing mengenakan tarif impor atas sebagian barang dari AS senilai seluruhnya 110 miliar dolar.

Siapa yang beruntung?

Laporan Nomura menyebutkan, sejauh ini Vietnam menjadi penerima manfaat terbesar dari pengalihan perdagangan. 7,9% persen dari produk domestik bruto (PDB) Vietnam saat ini datang dari peningkatan ekspor, baik ke Cina maupun ke AS. Selain Vietnam, Taiwan, Chili, Malaysia dan Argentina juga menarik keuntungan besar.

Negara-negara itu lebih diuntungkan dengan meningkatnya permintaan barang dari importir AS daripada dari importir Cina, kata laporan Nomura. Para importir AS lebih banyak beralih ke perusahaan-perusahaan Asia, sementara importir Cina lebih sering beralih ke perusahaan-perusahaan dari Amerika Utara dan Selatan.

Importir AS terutama mencari substitusi untuk produk elektronik, furnitur dan barang-barang untuk perjalanan. Sedangkan para importir Cina mencari substitusi untuk kedelai, biji-bijian, kapas dan pesawat terbang.

"Efek substitusi ini mungkin kecil dalam kaitannya dengan PDB AS dan Cina, tetapi manfaat dari pengalihan perdagangan itu bagi negara ketiga dengan ekonomi yang lebih kecil cukup besar," kata para ekonom Nomura dalam laporannya. Mereka juga mengatakan, negara-negara Eropa hanya mendapat sedikit keuntungan dari pengalihan perdagangan itu.

Sengketa dagang secara keseluruhan berdampak buruk

Akan tetapi, para ekonom Nomura memperingatkan, bahwa dampak ekonomi sengketa dagang AS-Cina secara keseluruhan bisa menjadi ancaman serius bagi perdagangan dunia. Sekalipun beberapa negara dalam jangka pendek memetik keuntungan.

"(Keuntungan) Ini hanya satu aspek dari perang dagang. Ada banyak kekuatan lain yang bekerja dan dampak ekonomi secara keseluruhan di sebagian besar negara ketiga akan negatif," kata mereka.

Para ekonom mengatakan, banyak negara yang sekarang mengekspor lebih banyak barang ke AS cenderung mengekspor lebih sedikit barang ke Cina, karena mereka juga merupakan pemasok utama barang setengah jadi ke pabrik-pabrik Cina, tetapi mereka tidak memiliki kapasitas cukup untuk melayani AS dan Cina sekaligus.

Negara-negara Asia yang lebih kecil, yang memasok bahan mentah ke perusahaan-perusahaan Cina, juga sangat rentan terhadap tarif impor yang dikenakan AS atas produk-produk Cina. Karena kalau perusahaan di Cina keuntungannya turun dan mengalami kesulitan, mereka juga akan menurunkan produksi.

Para ekonom Nomura juga memperingatkan, perang dagang AS-Cina akan mengganggu rantai pasokan global dan menambah ketidakpastian tentang prospek ekonomi jangka menengah dan panjang. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 04 Juni 2019

Geledah Rumah Bomber Pospol Kartasura, Polisi Temukan Benda-benda Ini


PT Kontak Perkasa - Polisi masih melakukan penggeledahan di rumah terduga pelaku peledakan pos polisi Kartasura, Sukoharjo sejak dini hari tadi. Beberapa barang yang diduga bahan peledak ditemukan di rumah terduga Rofik Asharuddin (RA).

Hal itu dikatakan oleh Kades Wirogunan, Marjono yang ikut menyaksikan penggeledahan di rumah orang tua RA di Kranggan RT 01 RW 02, Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.

"Ada serbuk belerang, areng, serbuk putih sedikit, sama tempat untuk ngaduk," kata Marjono ditemui di sekitar rumah RA, Selasa (4/6/2019).

Selain itu ada saklar, kabel, baterai ponsel dan benda yang terbuat alumunium sebesar jari tangan. Menurutnya tidak ada senjata yang ditemukan di rumahnya. Lokasi masih disterilkan dari masyarakat umum.

"Rumahnya kosong, keluarganya sedang diperiksa polisi. Ini dijaga polisi," ujar dia.

Sementara Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan barang-barang yang diamankan di rumah RA memiliki keterkaitan dengan barang yang ditemukan di pos polisi Kartasura.

"Kita menduga ada beberapa barang yang kita temukan yang ada kaitan dengan di tempat kejadian," ujar Kapolda.

Kondisi yang gelap saat penggeledahan dini hari tadi menurutnya membuat petugas butuh waktu lebih.

"Suasana masih gelap tentunya kita berhati-hati dan perlu waktu dalam pemeriksaan dan olah TKP rumah ini. Tim Gegana, Laboratorium Forensik dan Inafis perlu waktu," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 03 Juni 2019

Tentukan Idul Fitri 1440 H, Kemenag Pantau Hilal di 105 Titik Indonesia


PT Kontak Perkasa Futures - Kementerian Agama (Kemenag) memantau hilal di 105 titik untuk menentukan 1 Syawal 1440 H atau Lebaran Idul Fitri 2019. Titik pemantauan hilal tersebar di seluruh provinsi Indonesia.

"Sekarang ini 105 titik. Ya semua provinsi," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Agus Salim, saat dihubungi, Senin (3/6/2019).

Agus mengatakan petugas yang dikerahkan untuk memantau hilal berjumlah 10 orang di satu titik. Laporan pemantauan hilal itu selanjutnya akan disampaikan untuk menjadi pertimbangan sidang isbat yang akan digelar pada sore ini.

"Ya cukup banyak, mungkin setiap titik bisa sampai 10 orang atau bisa lebih," ujar dia.

Sidang isbat rencananya digelar sore ini di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama. Sidang isbat akan dipimpin Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin.

Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1440 Hijriyah jatuh pada tanggal 5 Juni 2019. Penetapan tersebut berdasarkan hasil hisab haqiqi dari majelis tarjih dan tajdid PP Muhammadiyah.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui majelis tarjih dan tajdid telah menetapkan bahwa 1 syawal 1440 hijriyah jatuh pada tanggal 5 Juni 2019," kata Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir kepada wartawan di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro No 23 Yogyakarta, Kamis (30/5). - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik