PT KP Press - Ketika ketidakpastian ekonomi terjadi, harga emas cenderung mengalami kenaikan. Pada awal 2024, harga emas dunia beberapa kali hingga mencatatkan rekor harga tertinggi dan turut berpengaruh terhadap harga emas di Indonesia.
Sebagai catatan, instrumen yang dimaksud adalah logam mulia atau emas batangan. Misalnya harga logam mulia emas Antam per gram yang sudah tembus di atas Rp 1 jutaan. Anda dapat dengan mudah memantau harga emas batangan harian langsung melalui situs www.logammulia.com, di mana harga emas Antam diperbarui setiap hari sesuai dengan kondisi pasar.
Investasi emas memang terbilang sesuai untuk investasi jangka panjang, seperti menyiapkan dana pensiun, membiayai pendidikan anak, atau mengakumulasi aset lainnya. Ini disebabkan emas kerap dianggap sebagai instrumen investasi yang mudah dipahami dan dapat dimulai dengan modal kecil.
Sebagai instrumen investasi, emas memiliki fluktuasi harga yang terbilang stabil dan cenderung meningkat seiring waktu. Di mana secara rata-rata rata emas menawarkan return sebesar 6,5% dalam 10 tahun terakhir.
Emas juga memiliki keunggulan dari sisi risiko yang terbilang rendah dibandingkan instrumen investasi lainnya. Hal ini karena harga emas cenderung stabil dan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Kemudian dari sisi aksesibilitas. Di mana produk investasi ini dapat dibeli dengan mudah melalui toko emas atau secara online. Lalu dari likuiditas yang mudah untuk diperjualbelikan sehingga akan berguna ketika investor membutuhkan dana secara tiba-tiba. Emas Antam dapat dijual kembali di Butik Emas Logam Mulia yang tersebar di 12 kota di Indonesia, atau dijual di toko emas terdekat. Hal ini memudahkan investor dalam mencairkan investasi mereka kapanpun diperlukan
Meski demikian investor pemula tetap perlu memahami tentang beragam strategi agar mampu menjalani aktivitas investasinya di logam mulia ini dengan ideal. Berikut tips untuk mengeruk cuan dari investasi emas.
1. Pasang Tujuan Investasi dengan Jelas
Tanpa adanya tujuan, investasi hanya akan dilakukan dengan sembarangan dan tak ada strategi untuk mengoptimalkannya. Tujuan yang jelas bisa membantu investor menentukan berapa lama aktivitas investasi dilakukan, serta instrumen yang ideal untuk dipilih.
Untuk emas, idealnya tujuan investasi memiliki jangka waktu yang panjang, misalnya di atas 5 tahun. Sebab, dalam jangka panjang, peluang imbal hasil investasi emas akan terasa lebih optimal, dan mampu meminimalkan risikonya.
2. Beli Emas secara Rutin
Konsistensi dalam menabung adalah kunci. Meski jumlah yang bisa dialokasikan mungkin tidak besar, tetapi dengan konsistensi, dapat mencapai target tersebut. Sisihkan sebagian uang dari penghasilan setiap bulan untuk membeli emas.
Jika membeli 1 gram emas per bulan terasa berat, pertimbangkan untuk menggunakan fitur tabungan emas yang ditawarkan oleh lembaga keuangan atau bank.
3. Sisihkan 10% Penghasilan
Selain konsistensi, alokasi dana yang memadai juga penting. Usahakan untuk mengalokasikan minimal 10% dari penghasilan untuk membeli emas setiap bulan.
Semakin besar alokasi yang bisa diberikan, semakin baik. Mimpi yang ideal adalah membeli 1 gram emas setiap bulan, yang akan menghasilkan 60 gram emas dalam lima tahun.
4. Rutin Pantau Pergerakan Harga Emas
Tips lain saat investasi emas adalah rutin memantau pergerakan harganya seiring waktu. Secara umum, harga emas mengacu terhadap harga di pasar dunia menggunakan mata uang USD atau dolar Amerika Serikat.
Tentunya, ketika melihat harga emas sedang turun, bisa manfaatkan kesempatan tersebut untuk lebih banyak membeli logam mulia ini. Sebaliknya, jika harganya sedang naik, jual sebagian aset emas yang dimiliki agar mendapat imbal hasil dari buyback yang optimal. - PT KP Press
Sumber : cnbcindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar