PT Kontak Perkasa Futures - Sorotan langsung tertuju pada Meghan Markle dan Pangeran Harry setelah acara wawancaranya dengan Oprah Winfrey versi lengkap tayang pada Minggu (7/3/2021) malam waktu Amerika Serikat atau Senin pagi WIB.
Di acara yang telah direkam sebelumnya itu, Pangeran Harry dan Meghan Markle membeberkan beberapa fakta mengejutkan. Salah satunya soal perseteruan Meghan Markle dengan Kate Middleton, istri kakak iparnya, Pangeran William.
Ia menampik berita-berita soal Kate Middleton yang disebut menangis karenanya. "Yang terjadi malah sebaliknya," ungkap perempuan 39 tahun itu seperti dikutip InStyle.
"Kate tampak kecewa karena sesuatu tapi dia sudah minta maaf," lanjut Meghan tanpa merinci lebih lanjut soal permasalahannya.
Penasaran, Oprah pun meminta Meghan menjelaskan lebih detail. "Beberapa hari sebelum pernikahan saya, Kate kecewa karena gaun pembawa bunga dan gara-gara itu aku menangis," kata Meghan.
Di pernikahan Meghan Markle dan Pangeran Harry pada 2018, putri Kate dan William, Putri Charlotte, menjadi gadis pembawa bunga.
Meghan Markle mengaku kaget melihat pemberitaan media yang malah menyebut Kate sebagai korban. Sejak itu, katanya, 'pembunuhan karakter' dimulai.
"Aku tak pernah mau membeberkan hal yang sebenarnya tentang Kate. Aku menutupinya agar dunia tak tahu," tambah mantan aktris Hollywood itu.
Menjelang perilisan, CBS merilis beberapa cuplikan wawancara untuk kebutuhan promosi. Di tayangan tersebut, Oprah sempat menanyai ibu satu anak itu soal pendapat Istana bila membeberkan fakta versinya dalam kesempatan itu.
"Aku tak tahu seperti apa ekspektasi mereka setelah selama ini kami hanya diam bila ada campur tangan Lembaga tersebut dalam menciptakan kebohongan tentang kami," kata Meghan Markle.
Tak diketahui pasti kebohongan yang dimaksud Meghan. Saat ini, Istana Buckingham sedang melakukan investigasi terkait laporan The Times tentang dugaan bullying atau penindasan yang dilakukan Meghan Markle terhadap mantan stafnya.
"Tim SDM kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel tersebut. Anggota staf yang terlibat saat itu, termasuk mereka yang telah meninggalkan pekerjaan akan diundang untuk berpartisipasi untuk melihat apa pelajaran yang bisa diambil," ujar juru bicara Istana Buckingham. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar