PT Kontak Perkasa - Keberadaan pengemis cilik di persimpangan lampu merah di Palembang, Sumatera Selatan, membuat resah pengendara. Pengemis cilik ini disebut kerap meminta uang secara paksa dan berkata kotor apabila tak diberi.
Pengemis cilik ini kerap terlihat di persimpangan lampu merah Charitas, Fatal, Angkatan 66 hingga Jalan Soekarno-Hatta menuju Alang-Alang Lebar. Mereka biasanya beraksi secara berkelompok.
Di simpang lampu merah Charitas misalnya, ada 4 sampai 6 orang anak yang jadi pengemis. Mereka mondar-mandir meminta uang ke pengendara.
"Saya rasa kondisi pengemis cilik ini mulai banyak sejak beberapa bulan terkahir. Kita pengendara diminta uang, tetapi mintanya maksa begitu," kata salah satu pengendara, Shahbana, di lokasi, Kamis (25/6/2020).
Pengemis cilik ini juga sering mengeluarkan kata-kata kasar jika tak diberi uang. Ada juga yang nekat menggores kendaraan dengan uang koin dan membuka paksa tas.
"Pernah saya lewat. Ada yang minta uang, karena tidak dikasih tas si pengendara ini ditarik-tarik. Kalau sama saya ada juga bilang kotor, saya tegur malah nantangin," ujarnya.
Kepala Satpol PP Kota Palembang, Guruh Agung, mengatakan permasalahan anak jalanan merupakan wewenang Dinas Sosial. Namun, dia memastikan Satpol PP siap membantu penertiban.
"Kita sebut itu anjal (anak jalanan), tetapi penjangkauan itu dari Dinas Sosial. Kami tetap support kalau Dinas Sosial juga mau penertiban," katanya.
Guruh menyebut keberadaan anak jalana merusak keindahan Kota Palembang. Dia berjanji penertiban segera dilakukan.
"Ke depan akan kami tertibkan lagi karena sudah merusak estetika kota. Nanti kami koordinasi dulu dengan Dinas Sosial agar ditertibkan," katanya.
"Anak-anak di bawah umur itu informasi malah ada yang disewakan. Masih kami dalami, kami sudah koordinasi dengan Dinas Sosial Palembang dan polisi," sambung Guruh. - PT Kontak Perkasa
Pengemis cilik ini kerap terlihat di persimpangan lampu merah Charitas, Fatal, Angkatan 66 hingga Jalan Soekarno-Hatta menuju Alang-Alang Lebar. Mereka biasanya beraksi secara berkelompok.
Di simpang lampu merah Charitas misalnya, ada 4 sampai 6 orang anak yang jadi pengemis. Mereka mondar-mandir meminta uang ke pengendara.
"Saya rasa kondisi pengemis cilik ini mulai banyak sejak beberapa bulan terkahir. Kita pengendara diminta uang, tetapi mintanya maksa begitu," kata salah satu pengendara, Shahbana, di lokasi, Kamis (25/6/2020).
Pengemis cilik ini juga sering mengeluarkan kata-kata kasar jika tak diberi uang. Ada juga yang nekat menggores kendaraan dengan uang koin dan membuka paksa tas.
"Pernah saya lewat. Ada yang minta uang, karena tidak dikasih tas si pengendara ini ditarik-tarik. Kalau sama saya ada juga bilang kotor, saya tegur malah nantangin," ujarnya.
Kepala Satpol PP Kota Palembang, Guruh Agung, mengatakan permasalahan anak jalanan merupakan wewenang Dinas Sosial. Namun, dia memastikan Satpol PP siap membantu penertiban.
"Kita sebut itu anjal (anak jalanan), tetapi penjangkauan itu dari Dinas Sosial. Kami tetap support kalau Dinas Sosial juga mau penertiban," katanya.
Guruh menyebut keberadaan anak jalana merusak keindahan Kota Palembang. Dia berjanji penertiban segera dilakukan.
"Ke depan akan kami tertibkan lagi karena sudah merusak estetika kota. Nanti kami koordinasi dulu dengan Dinas Sosial agar ditertibkan," katanya.
"Anak-anak di bawah umur itu informasi malah ada yang disewakan. Masih kami dalami, kami sudah koordinasi dengan Dinas Sosial Palembang dan polisi," sambung Guruh. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar