PT Kontak Perkasa - Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB ketat 14 September mendatang. PSBB ketat kembali diterapkan karena rumah sakit diprediksi kolaps, tidak sanggup menampung lebih banyak pasien Corona.
Seluruh perkantoran kembali ditutup, tetapi masih ada beberapa kantor yang masih diperbolehkan beroperasi. Bagaimana tanggapan ahli epidemiologi terkait hal ini?
Dr Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) menjelaskan PSBB kali ini sangat tepat diberlakukan. Pasalnya, menurut Dr Pane kasus selama 1 minggu di Jakarta mengalami peningkatan tajam.
"Pada PSBB pertama saya tidak setuju dengan PSBB karena jumlah kasus masih sangat rendah dan bisa dilakukan containment melalui isolasi dan karantina yang ketat mulai dari rumah dan bertingkat menuju wilayah lebih besar, juga karena terlalu banyak sektor usaha yang terbuka, praktis hanya pendidikan, keagamaan dan perdagangan untuk kebutuhan sekunder yang di-lock," bebernya saat dihubungi, Kamis (10/9/2020).
"Tetapi kali ini saya setuju karena jumlah kasus dalam 1 minggu terus meningkat tajam dan terutama kapasitas kritis occupancy-nya melewati 85 persen, ditambah lagi petugas kesehatan kita juga mulai banyak yang terinfeksi dan beberapa meninggal yang dapat mempengaruhi pemberian pelayanan essential," lanjutnya.
dr Pane juga menyoroti beberapa tenaga kesehatan khusus menangani COVID-19 sangat letih dalam menghadapi wabah yang tak kunjung selesai dalam 6-7 bulan ini. dr Pane berharap sebagian dari mereka tidak kehilangan harapan meskipun sudah bekerja secara maksimal.
"Petugas khusus covid juga sangat letih dan jenuh dalam 6 bulan ini, semoga mereka tidak hopeless dengan penambahan kasus terus menerus dalam 1 minggu terakhir," kata Dr Pane. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com