Jumat, 03 April 2020

3.160 Tewas, Presiden Iran Ingatkan Krisis Corona Bisa Sampai Tahun Depan


PT Kontak Perkasa Futures - Presiden Iran, Hassan Rouhani, memperingatkan bahwa perjuangan memerangi virus Corona (COVID-19) bisa berlangsung selama berbulan-bulan bahkan hingga tahun depan. Peringatan ini disampaikan saat otoritas Iran melaporkan 124 kematian akibat virus Corona dalam sehari.

Jumat (3/4/2020), juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, mengumumkan 124 kematian baru dalam sehari, yang menjadikan jumlah total korban meninggal akibat virus Corona di Iran mencapai 3.160 orang.

Dalam pengumumannya, Jahanpour juga menyebut adanya 3.111 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Total 50.468 kasus virus Corona kini terkonfirmasi di Iran.

Diumumkan juga oleh Jahanpour bahwa sejauh ini sudah 16.711 pasien virus Corona yang dinyatakan sembuh di Iran.

Iran berjuang mengatasi pandemi virus Corona sejak kasus pertama dilaporkan pada 19 Februari lalu. Setelah berminggu-minggu menahan sikap untuk tidak memberlakukan lockdown atau langkah karantina wajib, otoritas Iran pekan lalu memutuskan melarang seluruh perjalanan antarkota hingga 8 April mendatang.

Hingga kini, tidak ada lockdown secara resmi yang diberlakukan di kota-kota Iran. Meskipun pemerintah Iran berulang kali mengimbau warganya untuk tetap di rumah demi membatasi penyebaran virus Corona.

Dalam rapat kabinet pada Kamis (2/4) waktu setempat, Presiden Rouhani memperingatkan bahwa tidak ada cara cepat untuk mengatasi krisis yang dipicu pandemi virus Corona.

"Virus Corona bukan sesuatu yang bisa kita tentukan tanggalnya dan mengatakan virus itu akan sepenuhnya hilang pada tanggal itu," ucap Presiden Rouhani.

"Virus ini mungkin akan bersama kita dalam beberapa bulan ke depan, atau hingga akhir tahun," sebutnya merujuk pada akhir tahun Persia yang jatuh pada Maret 2021 mendatang.

Ditambahkan Presiden Rouhani bahwa Iran harus tetap waspada dan lebih banyak pembatasan yang harus diberlakukan.

Otoritas Iran telah menutup sekolah dan universitas hingga awal April. Empat situs penting bagi kaum Syiah di negara ini, termasuk kuil Fatima Masumeh di Qom, juga ikut ditutup sementara. Setiap warga Iran juga diimbau tidak bepergian. Salat Jumat ditiadakan sementara dan gedung parlemen ditutup. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 02 April 2020

Kristen Bell Sempat Ditolak dan Disebut Tak Cantik


PT KP Press - Siapa sangka jika bintang 'Gossip Girls', Kristen Bell ternyata sempat mendapatkan kritik terkait penampilannya itu. Ia disebut kurang cantik saat menjalani sebuah audisi.

Kristen Bell menceritakan hal tersebut pada Vanity Fair, ia menyebut jika awal kariernya dilalui dengan lumayan berat dan penolakan-penolakan karena fisiknya.

"Aku ingat saat-saat awal karierku kerap mendapatkan feedback jika aku tak cukup baik untuk beberapa peran. Aku sering mendapatkan jawaban,'Ya, kau tak cukup cantik untuk memerankan wanita cantik, namun kau tak cukup aneh untuk memerankan gadis aneh,'" jelasnya.

Hal itu pun sempat membuatnya berkecil hati dan merasa jika dirinya tak bisa menjadi seorang aktris.

"Aku merasa seperti,'Oke, apakah itu berarti aku tak bisa menjadi aktor? Apa maksud kata-kata tersebut.' Dan hal tersebut selalu terjadi di tiap audisi," kenangnya.

Untungnya Hollywood perlahan berubah dan membuat bintang 'Frozen' tersebut mendapatkan tempat untuk menunjukkan bakatnya di dunia akting.

"Sekarang, bukanlah masa-masa 80-an di mana ada seorang wanita cantik dan seorang gadis aneh yang mendapatkan pria tampan. Ini bukanlah masa seperti itu lagi dan aku bersyukur," pungkasnya. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Rabu, 01 April 2020

Kritik Penanganan Corona Presiden Korsel, Aktris Jang Mi In Mendadak Pensiun


Kontak Perkasa Futures - Aktris Jang Mi In rupanya tak menyetujui kebijakan baru pemerintah Korea Selatan yang akan memberikan bantuan keuangan kepada keluarga berpenghasilan rendah. Hal tersebut diungkapkan melalui akun Instagram-nya.

Jang Mi In mengaku marah setiap kali menonton berita. Ia menyebut Korea Selatan tak punya uang yang cukup untuk memberikan bantuan finansial kepada mereka yang membutuhkan.

"Hal ini sangat menyebalkan. Korea tak punya uang semacam itu. Kalian juga memberikan sejumlah tanah kepada orang lain, kan? Apa kalian benar-benar pemerintah yang ingin menyelamatkan warganya? Apa gunanya 1 juta Won? Setiap menonton berita aku ingin marah," tulisnya.

Komentar tersebut sontak mendapatkan banyak respons negatif dari netizen. Walaupun begitu, Jang Mi In sama sekali tak menarik kata-katanya.

"Ini adalah kebebasan dalam berbicara. Aku akan terus hidup dengan memanfaatkan hak sebagai manusia. Ini adalah hidupku. Saat-saat seperti ini mungkin sulit bagi IMF, tetapi aku akan bekerja lebih keras agar bisa bertahan," tegasnya menjawab komentar para netizen.

Hal tersebut semakin membuat netizen marah atas pendapat Jang Mi In. Tak tahan dengan segala kecaman, ia pun memutuskan pensiun dari dunia hiburan.

"Aku tak mengerti kenapa pemerintah tiba-tiba harus memberikan bantuan dari uang pajak, padahal kita tahu tak akan ada perubahan yang terjadi? Setelah ini pajak akan terus meningkat. Aku tak bisa menahan rasa frustrasi ini jadi aku menulisnya di Instagram," ungkap Jang Mi In di postingan berbeda.

"Dan untuk kalian yang bertanya apakah aku berdonasi, aku sudah melakukan donasi sebanyak yang aku bisa. Aku merasa bodoh karena sudah mengkhawatirkan sesama warga. Aku akan berhenti aktif di Korea sebagai aktris," pungkasnya.

Presiden Moon Jae In sebelumnya mengumumkan kebijakan baru untuk menghadapi pandemi virus Corona di Korea Selatan. Pemerintah akan memberikan 1 juta Won kepada 70 persen warganya termasuk mereka yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah dan kelas menengah. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 31 Maret 2020

IPO saat Darurat Corona, Saham Perusahaan Pupuk Ini Malah Melejit


PT Kontak Perkasa - Di tengah merebaknya virus corona, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk malah melakukan pencatatan saham perdana di pasar modal. Aksi ini terbilang mengherankan, sebab pandemi yang tengah merebak ini sudah membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot.
Tapi aksi berani itu terbayarkan. Saham yang dicatatkan berkode SAMF ini menguat hingga batas atas dan terkena auto reject atas.

Saham SAMF tercatat naik 42 poin atau 35% ke posisi Rp 162 per lembar dari harga penawaran perdana di level Rp 120 per per lembar saham.

Di level itu saham SAMF ditransaksikan sebanyak 40 ribu lembar dengan nilai Rp 6,48 juta. Perdagangan itu dilakukan melalui 2 kali frekuensi transaksi.

Saraswanti Anugerah Makmur sendiri melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dengan melepas sejumlah 775.000.000 lembar saham baru atau setara dengan 15,12% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Saham baru tersebut ditawarkan pada harga Rp 120/lembar saham sehingga keseluruhan dana IPO yang terkumpul adalah sebesar Rp 93 miliar.

Selain itu perusahaan pupuk NPK non subsidi ini juga memberikan alokasi pasti (fixed allotment) sejumlah 22.639.400 saham kepada karyawan perseroan dan entitas anak melalui program ESA yang bertujuan untuk memberikan insentif dan meningkatkan rasa memiliki karyawan. Saham-saham dalam program ESA ini di lock-up selama 2 tahun.

Perseroan akan menggunakan sekitar 49,78% dana segar yang diperoleh untuk mendanai kebutuhan belanja modal entitas anak, guna meningkatkan kapasitas produksi. Belanja modal dimaksud meliputi pembelian mesin-mesin produksi, mesin penunjang termasuk instalasi dan pembangunan serta perbaikan atau pemeliharaan fasilitas-fasilitas penunjang dari pihak ketiga. Sisanya sekitar 50,22% akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan entitas anak. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 30 Maret 2020

Perawat Pasien Corona Dapat 'Surat Ancaman' dari Tetangganya


PT Kontak Perkasa Futures - Virus corona COVID-19 saat ini membuat khawatir masyarakat di seluruh dunia. Tak hanya ketakutan terhadap virus dan pasien positifnya, para petugas medis yang berjuang merawat mereka pun juga ditakuti.
Banyak orang mengira petugas medis itu juga bisa saja membawa virus corona dan menularkannya. Hal ini yang dirasakan seorang perawat bernama Sophie Rainoldi, yang tinggal di Toulouse, Occitanie Selatan, Perancis.

Ia sampai dikirimkan surat oleh tetangganya yang meminta Sophie untuk tidak memarkirkan mobilnya di samping mobil tetangga lainnya. Para tetangganya menganggap, perawat seperti Sophie bisa saja membawa virus corona bersamanya.

"Anda seorang perawat, sehingga lebih mungkin terinfeksi virus. Jadi tolong jangan parkir mobil Anda di dekat mobil lainnya. Dan tolong bawa anjing peliharaan Anda jauh-jauh dari sini," tulis surat tersebut.
 
Sophie juga diminta untuk pindah dari rumahnya saat ini. Bahkan, surat sejenis itu semakin banyak diterimanya di kotak surat hingga di depan kaca mobilnya.

"Aku bukan teroris, aku itu pekerja kesehatan! Saya sudah menerapkan aturan kebersihan yang sesuai," tegas Sophie.

"Saya juga meninggalkan atribut pelindung virus saya di tempat kerja. Sebelum pulang pun, saya mencuci tangan bahkan mandi untuk membersihkan tubuh saya," lanjutnya.

Selain Sophie, perawat di Prancis lainnya juga menerima perlakuan yang sama. Mereka sampai membuat grup WhatsApp untuk membagikan surat-surat baru yang dikirim kepada mereka, dan saling mendukung satu sama lain. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 27 Maret 2020

Satu PDP di RS Soebandi Jember Meninggal, Hasil Rapid Test Negatif Corona


PT KP Press - Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSD dr. Soebandi, Jember meninggal dunia. Hasil rapid test menyebutkan pasien tersebut negatif Corona.
"Masuk ke rumah sakit Patrang (RSD dr. Soebandi) kemarin. Rujukan dari Situbondo," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember, Gatot Triyono, Jumat (27/3/2020).

Pasien itu sempat menjalani perawatan di ruang isolasi. Namun tak sampai sehari menjalani perawatan, pasien tersebut meninggal dunia.

"Tidak sampai sehari mendapat perawatan, meninggal di ruang isolasi. Tetapi dari hasil rapid test diketahui negatif (COVID-19)," ujar Gatot.

Pasien dengan kategori PDP tersebut, kata Gatot, merupakan warga Situbondo. Sehari-harinya pasien itu bekerja sebagai sopir bus.

"Informasi yang kami terima, profesinya sopir bus antarkota, Situbondo - Surabaya," katanya.

Gatot mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan pasien dengan status PDP itu meninggal dunia. Sebab dia belum mendapat informasi mengenai gejala medis yang diderita si pasien.

"Informasi yang kami terima, dia PDP, meninggal dunia, dan hasil rapid test negatif COVID-19, itu saja," tandasnya.

Hingga saat ini, sambung Gatot, RSD dr. Soebandi Jember merawat 7 pasien dengan status PDP. Belum diketahui apakah mereka positif atau negatif terkena virus Corona COVID-19.

"Masih menunggu hasil laboratorium," katanya.

Jika ada PDP yang positif terjangkit virus Corona COVID-19, menurut Gatot menjadi wewenang Kementerian Kesehatan untuk mengumumkan. Pemerintah Kabupaten tidak memiliki kewenangan.

"Kalau (mengumumkan) negatif kita (memiliki wewenang) dan sampai dengan saat ini masih menunggu hasil lab untuk 7 PDP itu," pungkasnya. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Kamis, 26 Maret 2020

Ibunda Meninggal, Jokowi Minta Masyarakat Doakan dari Rumah Masing-masing


Kontak Perkasa Futures - Ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi) Sudjiatmi Notomihardjo meninggal dunia. Jokowi meminta masyarakat Indonesia mendoakan almarhumah dari jauh dari rumah masing-masing dan tidak perlu melayat ke rumah duka.
Hal tersebut disampaikan Jokowi melalui Mensesneg Pratikno, dalam keterangannya, Kamis (26/3/2020). Pratikno menyampaikan ucapan terima kasih Jokowi atas doa dan bela sungkawa dari masyarakat.

"Tanpa mengurangi rasa hormat, mohon berkenan berdoa dari rumah masing-masing, dan tidak perlu beramai-ramai melayat ke rumah duka atau ke pemakaman, karena kita tetap harus menjalankan physical distancing (jaga jarak)," ujar Pratikno, menyampaikan pesan Jokowi.

Jokowi juga berpesan, bagi yang berkesempatan hadir di rumah duka, agar tetap menjaga jarak aman sebagaimana yang sudah diinstruksikan oleh pemerintah. Hal ini untuk menghindari potensi penularan COVID-19.

"Bagi yang hadir, tetap mohon jaga jarak aman sebagaimana telah disampaikan oleh pemerintah. Semoga almarhumah husnul khotimah dan memperoleh tempat paling mulia di sisi Allah SWT. Amiin YRA," tambahnya.

Seperti diketahui, Sudjiatmi tutup usia pada umur 77 tahun. Dia meninggal dunia pada Rabu (25/3) pukul 16.45 WIB. Ia akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Mundu, Karanganyar pada Kamis (26/3) pukul 13.00 WIB. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com