Kamis, 25 Juli 2019

Undip Kaji Pemberian Gelar Guru Besar Kehormatan untuk Puan Maharani


Kontak Perkasa Futures - Rektor Universitas Diponegoro (Undip), Yos Johan Utama, mengakui pihaknya akan mengkaji untuk memberikan gelar guru besar kehormatan kepada Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani.

Hal itu diungkapkan usai jumpa pers Seminar Nasional "Manusia dan Politik Kebudayaan" di Undip yang akan dihadiri oleh Puan. Dalam jumpa pers tersebut hadir penyelenggara yaitu ketua Ikatan Alumni Fakultas llmu Budaya (IKA FlB) Undip, Agustina Wilujeng, yang juga merupakan politisi PDI Perjuangan.

"Nanti kita kaji bersama," kata Yohan soal kemungkinan pemberian gelar guru besar kehormatan kepada Puan, Kamis (25/7/2019).

Namun Yohan menegaskan secara pribadi dia menyetujui Puan Maharani dinobatkan sebagai guru besar kehormatan Undip karena kiprahnya untuk bangsa Indonesia. "Sekelas Bu Puan pantas untuk itu," ujarnya.

Dia juga menjelaskan siapa saja bisa diusulkan mendapatkan gelar tersebut asalkan sesuai prosedur dan tentu saja berjasa bagi negara.

"Saya setuju, tapi lewat proses dan prosedur. Siapapun bangsa Indonesia yang berjiwa patriotik dan berjasa bagi Indonesia," jelasnya.

Sementara itu Agustina Wilujeng mengatakan dalam acara seminar nasional yang akan digelar hari Jumat (26/7) besok, Puan akan memberikan pidato tentang upaya-upaya pemerintah menerapkan politik pembangunan dan politik kebudayaan dalam visi mewujudkan Indonesia berdaulat, berdikari dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.

"Saya kira nanti kita akan menemukan hal-hal menarik, terutama soal nation and character building didalam pidato beliau," kata Agustina. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 23 Juli 2019

Duet Begal Motor Spesialis Wilayah Bogor-Bekasi Diciduk


PT Kontak Perkasa Futures - Polisi menangkap Rudi (26) dan Juki (39) karena kerap beraksi mencuri sepeda motor yang terparkir di wilayah Bekasi dan Bogor. Dua perantau ini kerap membawa pistol jenis air soft gun untuk menakut-nakuti korbannya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyebut kasus itu berawal dari adanya laporan polisi pada tanggal 24 Juni 2019 dan 25 Juni 2019 jika ada pencurian sepeda motor di kawasan Bekasi. Polisi menyelidiki dan langsung menangkap tersangka Rudi dan Juki dikontrakannya pada tanggal 24 Juni lalu.

"Yang bersangkutan punya wilayah curanmor di Bogor dan Bekasi hanya itu. Yang bersangkutan tidak akan lakukan kegiatan di luar dari pada Bekasi dan Bogor," kata Argo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/7/2019).

"Modus tersangka ini dia berdua naik motor jalan-jalan. Jalannya di kampung, sasaranya motor yang terparkir di halaman rumah. Kadang-kadang masyarakat yang punya motor anggap situasi aman-aman saja dan motor diletakan di teras dan ditinggal masuk tidur. Ini yang jadi sasaran para pelaku ini," sambungya.

Argo menyebut kedua orang ini adalah perantau dari wilayah Jawa ke Jakarta. Tersangka Juki disebut Argo awalnya bekerja sebagai tukang soto namun jualannya tidak laku.

Sedangkan tersangka Rudi sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan. Mereka berdua sepakat untuk melakukan aksi pencurian sepeda motor dengan maksud mendapatkan uang lebih banyak lagi.

"Dia sudah melakukan katanya 6 motor atau 6 lokasi diperkampungan tadi. Motor itu ternyata ada yang nadah. Dia pokoknya hanya memetik saja. Itu dia cari motor dan diserahkan ke DPO itu," kata Argo.

Argo menyebut motor yang dicuri tersangka dijual ke penadah yang saat ini masih DPO untuk dipasarkan kembali di wilayah Bogor. Tersangka selalu mendapatkan uang Rp 2,6 juta untuk satu motor hasil curian yang mereka jual.

"Hasil penjualan dia dapat Rp 1,3 juta seorang. Berdua ya Rp 2,6 juta. Dia nggak tahu harga motor itu pokoknya dia dapat ssegitu," kata Argo.

Saat beraksi, kedua tersangka ini selalu membawa dua pistol jenis air soft gun. Pistol ini dibeli dari DPO S yang hingga kini masih dicari keberadaannya.

"(Air soft gun) katanya dapat dari Malang, dari temannya masih kita cari, masih kita dalami dari mana. Katanya untuk nangkap ayam tapi dia gunakan untuk nyuri," kata Argo.


Kepada polisi, kedua tersangka mengaku menggunakan uang hasil kejahatannya itu untuk kehidupan sehari-hari termasuk membayar uang kontrakannya. Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus itu.

Atas perbuatanya, kedua terangka dikenakan Pasal 363 KUHP dan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat RI nomor 12 tahun 1951. Kedua tersangka terancam hukuman 7 tahun penjara. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 22 Juli 2019

Nunung Tak Kooperatif saat Ditangkap


PT Kontak Perkasa - Polda Metro Jaya akhirnya merilis Nunung cs dalam kasus narkoba. Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak membantah timnya sudah mengincar Nunung.

Jean Calvijn membeberkan dirinya mendapatkan laporan dari masyarakat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, soal seringnya terjadi transaksi narkoba. Pada hari Jumat (19/7) Subdit 1 Polda Metro Jaya melihat tersanka TB menyerahkan sebuah barang dari pagar sebuah rumah.

"Kami melakukan pendalaman informasi masyarakat di bilangan Tebet, kita lakukan pendalaman. Pada saat itu kita melihat tersangka TB menyerahan sesuatu barang yang kita nggak tahu itu rumah siapa," tutur Jean Calvijn, di Polda Metro Jaya, Senin (22/7/2019).

"Saat selesai transaksi kami melakukan pembuntutan dan penggeledahan ditemukan hanya handphone dan uang Rp 3,7 juta di dompet TB," lanjutnya.

TB pun tak awalnya mengelak itu uang hasil penjualan narkoba. Sampai akhirnya TB membawa polisi untuk melakukan pendalaman dan menggeledah rumah Nunung.

"Ditemui tersangka JJ terlebih dulu, ada tindakan tidak kooperatif sebelumnya diakui JJ dan NN sudah memakai sabu, sempat digunting dan dibuang ke dalam kloset ini bentuk dan upaya menghilangkan barang bukti oleh saudara NN," jelas Calvijn.

Diketahui, 2 gram sabu yang dibeli oleh Nunung dan suami dari TB sudah dibuang Nunung ke dalam kloset. Sedangkan dari dalam laci rumah pasangan itu, ditemukan 0,36 gram sabu. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Jumat, 19 Juli 2019

Pertamina Pindahkan Kantor Sementara ke Gedung Milik Luhut


Kontak Perkasa Futures - Sebagian karyawan PT Pertamina (Persero) pindah kantor untuk sementara. Mereka pindah dari Kantor Pusat Pertamina di Gambir dan Gedung Kwarnas ke Gedung Sopo Del.

Gedung Sopo Del merupakan milik PT Toba Bara Sejahtra Tbk yang sebagian sahamnya dimiliki Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, karyawan mesti pindah sementara karena adanya pengembangan di Kantor Pusat.

"Pindah sementara dalam rangka pengembangan kawasan kantor pusat, nanti kan balik lagi. Yang sudah pindah adalah karyawan dari Gedung Annex," katanya, Jumat (19/8/2019).

"Yang Annex akan dibangun baru, itu gedung kan sudah lebih dari 40 tahun," tambahnya.

Dia mengatakan, pemilihan Sopo Del telah melalui proses tender. Kemudian, pertimbangan memilih gedung karena kebutuhan ruang yang besar.

Dia menambahkan, pemindahan ini akan berlangsung bulan ini. Namun, dia belum memberi keterangan lebih rinci jumlah karyawan yang berpindah lokasi kerja sementara tersebut.

"Gini, pemilihan ke Sopo Del itu melalui tender, jadi nggak sembarangan loh, dan prosesnya sudah bertahun-tahun lalu. Kan karyawan yang pindah banyak, nggak cuma (Gedung) Annex, tapi juga karyawan yang di Kwarnas, perlu space sangat banyak," tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pemindahan kantor sementara ini dilakukan karena gedung Pertamina akan direnovasi.

"Karena memang mau dibongkar, mau direnovasi. Itu ke mandiri. Semuanya itu dipindah dulu," ujar Nicke di Kilang Cilacap. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 18 Juli 2019

Tips Agar Wajah Tidak 'Boros' alias Cepat Keriput Seperti di FaceApp


PT Kontak Perkasa - Aplikasi wajah tua FaceApp yang tengah ngehits tak hanya menciptakan keseruan. Bagi sebagian orang, prediksi tampilan wajah saat lanjut usia adalah mimpi buruk yang menakutkan.

Bagi orang-orang tertentu yang memiliki wajah 'boros', aplikasi ini menyadarkan bahwa wajah mereka sudah 'auto-tua' tanpa perlu dipoles dengan aplikasi apapun. Artinya, secara natural wajahnya memang kelihatan lebih tua dari usia sebenarnya alias cepat kusam dan keriput.

Bisa jadi, ini merupakan tanda-tanda proses penuaan yang terjadi lebih cepat. Pemilik wajah 'boros' seperti ini harus melakukan sesuatu untuk menghambat proses penuaan, dan tidak dipermalukan oleh aplikasi lagi. Bagaimana caranya?

"Banyak senyuman!" saran dr Laksmi Duarsa, SpKK dari RS Surya Husada Bali saat dihubungi, Kamis (18/7/2019).

Beberapa tips simpel lainnya yang disarankan dr Laksmi adalah sebagai berikut:

- Hidup secara alami..
- Kurangi pemakaian kosmetik bila tidak perlu
- Jangan stress
- Hidup sehat
- Kurangi paparan sinar matahati
- Kurangi paparan polusi udara

"Pokoknya hidup happy, polusi udara dikurangi," tambahnya.

Namun tips ini tidak berlaku bagi beberapa orang yang mengalami penuaan dini akibat kondisi tertentu. Salah satunya progeria, sindrom langka yang menyerang 1 di antara 4 juta orang di dunia. Pada kondisi ini, seseorang bisa tampak seperti sudah berusia 60-70 tahun saat usia sebenarnya baru belasan tahun.

"Kalau karena progeria, obat yang pasti tidak ada. Hanya mengurangi gejala dan menunda perkembangannya," jelas dr Laksmi. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 17 Juli 2019

Agung Hercules Sakit dan Tak Kerja, Istri Bicara Biaya Hidup


PT Kontak Perkasa Futures - Sudah sekitar satu tahun Agung Hercules vakum sebagai artis karena kondisi kesehatannya. Setelah mengidap tumor otak yang kini menjadi kanker, Agung menghabiskan waktunya di rumah.

Agung Hercules bersama sang istri, Mira Rahayu berbagi cerita soal kehidupan mereka setelah Agung sakit. Cukup berat untuk Mira bercerita soal perekonomian mereka.

"Berat banget deh untuk ngomongin ini agak-agak urusan dalam negeri," ungkap Mira dilihat dalam channel YouTube Agung Hercules, Rabu (17/7/2019).

Mira merasa kekuatannya selama mendampingi Agung Hercules tak lepas dari dukungan keluarga, sahabat, dan banyak lagi yang membantu.

"Mungkin tak lepas dari dukungan keluarga udah pasti, pengertian dari anak-anak, keluarga juga, sahabat-sahabat, teman-teman yang dari awal banyak membantu, banyak mensupport walaupun yah, detailnya insyaallah ada waktunya tepat untuk berbicara," tutur Mira.

"Untuk kecil-kecilnya alhamdulillah masih punya usaha, di Bandung bismillah tetap dikasih berkah sama Allah, ditambah hasil dari selama ini, mau nggak mau kita pakai sedikit-sedikit," sambungnya.

Masih mempunyai usaha untuk kehidupan sehari-hari, Mira berterima kasih dengan adanya BPJS yang membantu untuk pengobatan.

"Untuk pengobatan dari program pemerintah, tadinya kita haya mendukung sebagai masyarakat, atau sebagai rakyat yang menjalankan program pemerintah ada berkahnya kepakai banget sama kita, bantuan pemerintah yang berbentuk BPJS ya," tukas Mira.

Agung Hercules yang duduk di samping Mira hanya tersenyum. Agung memang tak seheboh dulu, dia hanya menjawanb 'iya' untuk membenarkan cerita sang istri. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 15 Juli 2019

Polisi Duga Sopir Rubicon Terburu-buru, Coba Lari karena Panik


Kontak Perkasa Futures - Polisi menduga pengemudi Jeep Rubicon terburu-buru hingga menabrak panitia lomba maraton di kawasan Jl HR Rasuna Said. Setelah membawa korban ke RS, pengemudi panik karena 'dihadang' lalu mencoba meloloskan diri.

"Laporan awal bahwa memang mobil ini keluar, kelihatannya mungkin terburu-buru. Padahal di situ sudah dibatasi dan pas ada pengendara sepeda motor yang melintas. Pada saat (motor) melintas, kemudian terkena lah dengan depan mobil, (motor) tersundul kemudian jatuh," kata Kapolres Jaksel Kombes Indra Jafar kepada wartawan, Senin (15/7/2019).

Akibat kecelakaan ini, korban bernama Lena Marissa--panitia Milo Jakarta International 10K--terluka. Pengemudi langsung membawa korban ke RS MMC. Setelahnya, rekan-rekan korban berupaya 'menghadang' pelaku yang keluar dari RS MMC dan melintas di area maraton.

"Jadi seketika itu karena mungkin yang pemilik kendaraan atau sopir ini khawatir, karena ada desakan massa yang akan mengikuti kegiatan lari, sehingga dia mencoba melarikan diri. Tapi setelah itu ditemukan, dia pun menyampaikan tidak ada maksud melarikan diri. Karena memang pada saat itu dia khawatir dan takut k arena berusahan ada yang menendang," papar Kombes Indra.

Polisi sudah mengantongi pengemudi Jeep Rubicon. Sementara korban masih dirawat di RS MMC.

"Saat ini (korban) sudah di rumah sakit dan kondisinya sadar dan baik," sebut Indra.

Kejadian Rubicon menerobos jalur finish Milo JI10K terjadi sekitar pukul 06.40 WIB. Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pengemudi coba dihadang rekan-rekan korban tabrakan.

Namun menurut Syafrin, pengemudi Rubicon ini berhasil keluar dari wilayah Epicentrum, Jl HR Rasuna Said. Mobil itu kemudian melintasi garis finish maraton. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com