Jumat, 24 Mei 2019

Jalan Merdeka Barat Depan MK Ditutup Jelang Gugatan Prabowo-Sandi


Kontak Perkasa Futures - Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan mengajukan gugatan hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Untuk mengantisipasi kemacetan, polisi menutup akses ke Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

"Sudah ditutup dan sudah disiapkan rekayasa pengalihan arusnya," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol M Nasir dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (25/5/2019).

Nasir mengatakan, penutupan arus lalu lintas dilakukan secara situasional tergantung kondisi di lapangan. Sejumlah personel Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah disiagakan di beberapa titik yang diberlakukan penutupan arus.


Berikut rekayasa pengalihan arus di Jalan Medan Merdeka Barat:

1. Arus lalu lintas dari Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Selatan dan sebaliknya.

2. Arus dari Jalan MH Thamrin masih ditutup.

3. Arus lalu lintas dari Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Budi Kemuliaan atau berputar balik di Air Mancur

4. Arus lalu lintas dari Jalan Medan Merdeka Utara diluruskan ke Jalan Abdul Muis.

Polda Metro Jaya telah mempertebal pengamanan di depan MK menjelang gugatan Prabowo-Sandi ke MK ini. Total ada 8 Kompi personel yang akan mengamankan proses gugatan Prabowo-Sandi di MK ini. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 23 Mei 2019

Imbas Aksi 22 Mei, Pasar Tanah Abang Tutup Sampai Sabtu


PT Kontak Perkasa - Pasar Tanah Abang terpaksa tutup hingga Sabtu 25 Mei akibat demo 22 Mei rusuh. Pasar Tanah Abang sudah tutup sejak Rabu (23/5). Tak ada aktivitas perdagangan sama sekali sejak kemarin.

Tutupnya Pasar Tanah Abang hingga 25 Mei disampaikan oleh Ketua I Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang Yasril Umar. Dia mengatakan informasi tersebut diperoleh dari pihak pengelola gedung bahwa pasar baru kembali aktif pada Minggu 26 Mei.

"Pasar Tanah Abang diliburkan sampai dengan Sabtu 25 Mei dan akan buka lagi 26 Mei. Itu sementara info yang kami terima dari pengelola gedung," katanya saat dihubungi, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Pihak pengelola, PD Pasar Jaya membenarkan hal tersebut. Pasar rencananya akan tutup sampai 25 Mei. Namun sewaktu-waktu itu bisa berubah tergantung perkembangan di lapangan pasca demo yang berjalan rusuh.

"Ya (tutup sampai 25 Mei) jika memang belum kondusif," sebutnya saat dihubungi.

Dia mengatakan, pihaknya hingga kini masih mengikut perkembangan yang terjadi. Untuk sementara ini mereka memutuskan Pasar Tanah Abang tutup.

"Belum (buka) mas, saya masih di Tanah Abang dulu, semua lihat sikon dulu dan jaminan keamanan," tambahnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 22 Mei 2019

Odol Bisa Atasi Gas Air Mata? Salah! Ini yang Benar Menurut Dokter


PT Kontak Perkasa Futures - Massa yang melakukan aksi di beberapa titik kota Jakarta seperti depan Bawaslu, sekitar Tanah Abang dan Slipi terlihat mengoleskan odol atau pasta gigi di wajah mereka.

Diduga, pengolesan odol ini ditujukan agar mata tidak perih ketika terkena gas air mata nantinya. Tapi apa benar odol bisa efektif kurangi efek gas air mata?

"Odol nggak ngaruh sebenarnya. Gas air mata bekerjanya karena terhirup, bukan kontak dengan mata. Efek gas air mata itu kan terhirup yang menyebabkan sekresi dari kelenjar air mata," kata dr Wisnu Pramudito D. Pusponegoro, Sp.B, dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia, Rabu, (22/5/2019).

dr Wisnu menuturkan penggunaan odol tidak akan menghalau efek dari gas air mata. Bahkan, penggunaan odol di area mata bisa menyebabkan efek samping seperti kerusakan mata.

"Odol masuk ke mata akan iritasi. Sama kayak kita kelilipan gitu. Jadi pengobatannya atau first aid untuk iritasi mata itu dikasih air mengalir," pungkasnya.

Kandungan Gas Air Mata

Dikutip dari ThoughtCo, gas air mata atau agen lachrymatory, mengacu pada salah satu dari sejumlah senyawa kimia yang menyebabkan air mata dan rasa sakit pada mata. Terkadang ini bisa juga menimbulkan efek kebutaan sementara. Gas air mata dapat digunakan untuk pertahanan diri, tetapi lebih sering digunakan sebagai agen mengontrol kerusuhan.

Cara kerja dari gas air mata sendiri adalah mengiritasi selaput lendir mata, hidung, mulut, dan paru-paru. Iritasi dapat disebabkan oleh reaksi kimia dengan kelompok enzim sulfhidril, meskipun mekanisme lain juga terjadi.

Ada berbagai jenis senyawa yang dapat digunakan sebagai gas air mata, misalnya CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CR, CN (chloroacetophenone), bromoacetone, phenacyl bromide, atau semprotan merica. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 21 Mei 2019

Daftar Rencana Aksi Demo di KPU, Bawaslu, dan DPR Hari Ini


PT Kontak Perkasa - Polri dalam posisi siaga 1 dari 21 sampai 25 Mei 2019. Untuk hari ini, ada sejumlah aksi di Jakarta yang akan diantisipasi oleh polisi.

Berdasarkan informasi dari Ditintelkam Polda Metro Jaya, Selasa (21/5/2019), ada empat aksi demonstrasi yang dilakukan di depan gedung KPU dan depan gedung DPR.

Empat aksi itu adalah:

1. Pukul 10.00 WIB, lokasi kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol Jakpus. Ada unjuk rasa Komite Mahasiswa dan Pemuda untuk Demokrasi, Kaum Muda Indonesia dan Aliansi Mahasiswa, serta Pemuda Relawan NKRI. Estimasi massa: 700 orang.

2. Pukul 13.00 WIB, lokasi depan DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto Jakpus. Ada unjuk rasa Garda Empat Pilar Nusantara (Mahasiswa Unas, Tamajagakarasa, UBK, UIJ, UP, UIC, dan ISIP). Estimasi massa: 300 orang.

3. Pukul 14.00 WIB, lokasi kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin Jakpus. Ada unjuk rasa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR). Estimasi massa: 3.000 orang.

4. Pukul 15.00 WIB, lokasi kantor KPU RI, Jln Imam Bonjol Jakpus. Ada unjuk rasa Panitia Ifthor Akbar dan acara buka puasa bersama di sepanjang Jalan Thamrin Jakpus. Estimasi massa: 2.000 orang.

Untuk giat aksi ini, Dit Intelkam Polda Metro mewaspadainya karena potensi massa yang cukup banyak. Namun aparat keamanan telah menyiapkan rencana pengamanannya.

"Kami mengimbau untuk tidak melakukan kegiatan di sekitar kawasan rawan tersebut di atas. Sekalipun harus melaksanakan kegiatan di sekitar lokasi rawan, sebaiknya mewaspadai jadwal waktu kegiatannya," demikian pernyataan Dit Intelkam Polda Metro Jaya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 20 Mei 2019

Gagal Berhubungan Intim jadi Alasan Sugeng Bunuh dan Mutilasi Korban


Kontak Perkasa Futures - Sugeng Santoso (49) terbukti membunuh wanita yang jasadnya termutilasi di Pasar, Kota Malang. Aksi sadis itu dilakukan, karena Sugeng kecewa tidak bisa berhubungan intim.

Sugeng kecewa bukan karena ditolak. Tetapi karena kondisi alat kelamin korban.

"Pelaku kecewa ketika hasrat seksualnya tak bisa tersalurkan. Karena alat kelamin korban mengeluarkan cairan bercampur darah. Dari situlah pelaku kecewa dan akhirnya membunuh korban," terang Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri kepada wartawan di Mapolres Jalan Jaksa Agung Suprapto, Senin (20/5/2019).

Menurut Asfuri, keinginan Sugeng untuk berhubungan badan sudah ada sejak awal bertemu korban di kawasan Jalan Martadinata, Kota Malang, Selasa (7/5/2019).

Dari awal pertemuan itu, lanjut Asfuri, korban meminta uang kepada Sugeng. Karena tak memiliki uang, Sugeng memberikan makanan kepada korban. Selesai itu, Sugeng bermesraan dengan pelaku dengan memegang masing-masing alat kelamin.

Karena saat itu mereka masih berada di area terbuka, Sugeng kemudian mengajak korban ke lokasi kejadian untuk meneruskan hasratnya. Di lokasi, ternyata Sugeng yang ingin berhubungan intim tak bisa menuntaskan hasratnya karena ketidakmampuannya. Sugeng pun melampiaskannya dengan menggunakan tangan.

"Karena berada di area terbuka, pelaku kemudian mengajak korban ke lokasi kejadian, tempat pelaku selama ini tinggal. Di sana, pelaku kembali memasukkan tangannya ke alat vital korban sampai bagian pergelangan tangan. Hal itu membuat korban kesakitan dan pingsan," ujar Asfuri.

Perbuatan Sugeng membuat alat kelamin korban mengalami pendarahan. Sugeng lalu menyumpal alat kelamin korban dengan lakban, Sugeng juga menyumpal dubur korban dengan kain.

Saat pingsan, Sugeng mentato kedua telapak kaki korban menggunakan jarum sol sepatu.

"Setelah itu pelaku pergi dan kembali pada pukul 01.30 WIB. Saat itu kondisi korban masih pingsan. Pelaku akhirnya menggorok leher korban, sebelum kemudian memutilasinya," beber Asfuri.

Sugeng sudah ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan dan mutilasi. Polisi menjerat pria tanpa tempat tinggal tidak tetap ini dengan Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana 15 tahun kurungan penjara.

Sampai kini identitas korban masih menjadi teka-teki. Polisi sudah menyebar sketsa wajah yang diyakini memiliki kemiripan dengan korban. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 17 Mei 2019

Indonesia, Negara Paling Positif di Asia dan Nomor 6 di Dunia


PT Kontak Perkasa - Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang berpikir paling positif. Dalam survei terbaru itu, bahkan Indonesia ada di nomor 6 dunia.

Inilah survei global terkait emosi penduduk suatu negara yang meliputi paling bahagia, bersedih, sabar, hingga pemarah. Melansir data dari Gallup, Jumat (16/5/2019), pada 2018, perusahaan analitik yang berbasis di AS ini bertanya kepada 151.000 orang di 143 negara dengan serangkaian pertanyaan mengenai perasaan mereka sehari sebelumnya.

Ada lima pertanyaan Gallup adalah tentang pengalaman positif. Lebih dari tujuh dari 10 orang di seluruh dunia merasa banyak hal yang menyenangkan (71%), merasa cukup istirahat (72%), banyak tersenyum atau tertawa (74%) dan merasa diperlakukan dengan hormat (87%).

Paraguay, negara kecil di Amerika Selatan meraih peringkat tertinggi di dunia untuk 'Pengalaman Positif', dan telah memegang posisi ini sejak 2015. Negara di Asia, Indonesia menjadi satu-satunya yang masuk.

Dalam KBBI Daring oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kata positif yang relevan dengan survei ini berarti 'pasti', 'tegas', 'yakin' hingga 'bersifat nyata dan membangun'. Apakah traveler merasa demikian?

Berikut data lengkap negara beserta nilainya:

1. Paraguay 85 (indeks pengalaman positif)
2. Panama 85
3. Guatemala 84
4. Meksiko 84
5. El Savador 83
6. Indonesia 83
7. Honduras 83
8. Ekuador 82
9. Kosta Rika 81
10. Kolombia 81.


Yang terendah:

1. Mesir 56
2. Chad 56
3. Bangladesh 56
4. Cyprus Utara 54
5. Nepal 53
6. Lithuania 51
7. Turki 50
8. Yaman 50
9. Belarus 48
10. Afghanistan 43. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Kamis, 16 Mei 2019

Fadli Soal Forum AHY dan 8 Kepala Daerah di Bogor: Buat Arisan Sekalian


Kontak Perkasa Futures - Delapan kepala daerah dan dua tokoh nasional menggelar silaturahmi di Bogor, kemarin. Rupanya, pertemuan itu menarik perhatian Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Delapan kepala daerah yang melakukan pertemuan di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Istana Bogor, Rabu (15/5/2019) yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak. Turut hadir Bupati Banyuwangi Azwar Anas dan Wali Kota Tangerang Airin Rachmi Diany.

Dua tokoh nasional yang hadir dalam forum itu yakni Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid dan Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sejatinya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut diundang namun tidak hadir.

Fadli Zon yang juga menjabat Wakil Ketua DPR lantas mengomentari pertemuan AHY dkk tersebut. Apa kata Fadli?

"Buat arisan aja sekalian," cuit Fadli di Twitter-nya dengan emotikon tersenyum. Cuitan Fadli ini menanggapi pemberitaan soal pertemuan AHY dkk di Bogor.

Silaturahmi beberapa kepala daerah dan tokoh nasional menghasilkan kesepakatan untuk menjaga perdamaian sampai penetapan hasil pemilu. Mereka berkomitmen untuk meminimalkan kemungkinan konflik dan perpecahan.

"Pertama, kami semua hari ini dipersatukan oleh satu hal yang penting, kita cinta Indonesia dan kita cinta perdamaian. Kita ingin Indonesia damai. Seluruh pembicaraan tadi diwarnai energi yang sangat positif dan optimistis bangun Indonesia dengan damai, cara kebersamaan dengan bangun komunikasi," ucap Wali Kota Bogor Bima Arya kepada wartawan. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com