Kontakperkasa Futures - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau menguat pada perdagangan Senin (27/5/2024).
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.327.000/batang, naik Rp 2.000 dari posisi Sabtu lalu.
Pada sisi yang sama, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan sebesar Rp 1.213.000 per gram, juga naik Rp 2.000 dari posisi Sabtu lalu.
Berikut harga emas Antam pada hari ini:
Harga Emas Antam 27 Mei 2024
Harga emas Antam cenderung mengikuti pergerakan harga emas global yang juga kembali naik setelah sempat terkoreksi pada pertengahan pekan lalu.
Melansir data dari Refinitiv, pada perdagangan hari ini pukul 05:56 WIB, harga emas di pasar spot menguat 0,23% di posisi US$ 2.339,24 per troy ons. Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, harga emas dunia juga ditutup menguat 0,23% di posisi US$ 2.328,37 per troy ons.
Sepanjang pekan lalu, harga emas global ambles 3,36%secarapoint-to-point(ptp).
Rebound-nya harga emas global terjadi di tengah permintaan emas yang cenderung tinggi dari bank sentral China (People's Bank of China/PBoC).
Dikutip darikitco.com, China tetap menjadi kendali kuat atas pergerakan harga di pasar emas global, dan data terbaru menunjukkan bahwa hal ini kemungkinan akan terus berlanjut.
Menurut analisis terbaru oleh Jan Nieuwenhuijs dari Gainesville Coins, disebutkan bahwa sejak tahun 2022 bank sentral kebanyakan membeli emas secara terselubung (sering disebut sebagai pembelian "tidak dilaporkan".
"Saat ini, sudah diketahui secara luas bahwa Dewan Emas Dunia (WGC) menerbitkan statistik tunggal mengenai pembelian agregat oleh bank sentral setiap kuartal, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gabungan laporan otoritas moneter," ujar Nieuwenhuijs.
"Dengan mempertimbangkan pembelian yang tidak dilaporkan, bank sentral China kini memiliki cadangan emas seberat 5.542 ton, menurut penelitian saya," tambah Nieuwenhuijs.
Sementara itu, harga emas global sempat ambles di pertengahan perdagangan pekan lalu, yakni pada Selasa dan Rabu, kemudian kembali bangkit pada Kamis dan jumat, karena investor masih menimbang sikap bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang masih cenderung hawkish, meski diantara para pejabat The Fed juga masih ada perbedaan pendapat.
Sebelumnya, Risalah pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 30 April -1 Mei yang dirilis pada Rabu malam atau Kamis dini hari waktu Indonesia menunjukkan kekhawatiran dari para pengambil kebijakan tentang kapan saatnya untuk melakukan pelonggaran kebijakan.
Pertemuan tersebut menyusul serangkaian data yang menunjukkan inflasi masih lebih tinggi dari perkiraan para pejabat the Fed sejak awal tahun ini. Sejauh ini, The Fed masih menargetkan inflasi melandai 2%.
"Para pejabat mengamati bahwa meskipun inflasi telah menurun selama setahun terakhir, namun dalam beberapa bulan terakhir masih kurang ada kemajuan menuju target 2%," demikian isi risalah the Fed.- Kontakperkasa Futures
Sumber : cnbcindonesia.com